Di antara hal menarik dari sosok ulama Ahli Hadits ini, kedekatannya dengan anak cucu. Waktu itu, di sela-sela wawancara dengan beliau, ada banyak cucu yang mengitari beliau. Dan beliau punya kebiasaan menyiapkan permen untuk mereka. Anak kecil tak usah diberi uang, diberi permen saja seperti ini, tuturnya.
Kisah yang dalam gambar adalah terkait takziah wafatnya beliau di majalah Panjimas No. 443 (1 September 1984), dan sedikit menyinggung sebagian wawancara pada Februari 1984. Rahimahullah Rahmatan Waasi'ah.
Note:
Ada hal lain yang perlu ditanya langsung ke Om Rifqi: benarkan berita Panjimas kala itu yang menyebut Om Rifqie Abdul Qadir saat itu usia 20 tahun dan sedang studi di Riyadh, Arab Saudi.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !