Kidung Doa di Tahun Baru

Written By Amoe Hirata on Selasa, 31 Desember 2013 | 07.58

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim
Limpahkanlah
Kasih dan sayang-Mu
Pada hamba
Yang selalu haus akan
Kasih dan sayang-Mu

Ya Allah Ya Rahim Ya Ghafur Ya Wadud
di samping sayang-Mu
anugerahkanlah
pada hamba
ampunan dan cinta-Mu

Ya Allah Ya Aziz Ya Alim
Anugerahkanlah
Kemuliaan dan percikan ilmu-Mu
Pada hamba
Yang selalu fakir akan
Kemuliaan dan ilmu-Mu

Ya Allah Ya Aziz Ya Ghaffar
Hibahkanlah
Kemuliaan dan ampunan-Mu
Pada hamba
Yang penuh dengan
Kehinaan dan dosa

Ya Allah Ya Aziz Ya Hamid
Berikanlah
Kemuliaan dan kesanggupan memuji-Mu
Pada hamba
Yang sarat akan
Kekerdilan dan kurang memuji-Mu

Ya Allah Ya Aziz Ya Rahim
Anugerahkanlah
Kemuliaan dan rasa sayang-Mu
Pada hamba
Yang butuh akan
Kemuliaan dan sayang-Mu

Ya Allah Ya Aziz Ya Wahhab
di samping kemuliaan
limpahkanlah
pada hamba
Pemberian-Mu

Ya Allah Ya Aziz Ya Hakim
di samping kemuliaan
anugerahkanlah
pada hamba
kebijaksanaan

Ya Allah Ya Aziz Dzuntiqom
di samping kemuliaan
lindungilah hamba
dari murka-Mu

Ya Allah Ya Aziz Ya Muqtadir
di samping kemuliaan
anugerahkanlah
pada hamba
keberdayaan

Ya Allah Ya Sami` Ya Bashir
Berilah hamba
Kemampuan
Untuk selalu mendengar
dan melihat
Perintah dan ayat-Mu

Ya Allah Ya Sami` Ya Alim
di samping pendengaran yang baik
anugerahkanlah
pada hamba
keluasan ilmu

Ya Allah Ya Sami` Ya Qarib
di samping pendengaran yang bagus
anugerahkanlah
pada hamba
Kedekatan dengan-Mu

Ya Allah Ya Sami` Ya Alim
di samping pendengaran yang baik
anugerahkanlah
pada hamba keluasan ilmu

Ya Allah Ya Hakim Ya Khabir Ya Alim
Anugerahkanlah
Pada hamba
Kebijaksanaan, informasi dan ilmu
Yang bermanfaat
dari-Mu

Ya Allah Ya Alim Ya Halim Ya Hakim Ya Qadir Ya Khabir
di samping ilmu
anugerahkanlah
pada hamba
Kesantunan, kebijaksanaan, kemampuan dan informasi
Yang baik
Dari-Mu

Ya Allah Ya Qowwi Ya Aziz Ya Matin
Anugerahkanlah
Pada hamba
Kekuatan dan keberdayaan
Untuk didedikasikan hanya
Untuk-Mu

Ya Allah Ya Waasi` Ya Alim
Anugerahkanlah
Pada hamba keluasan dan ilmu
Yang bermanfaat
Dari-Mu

Ya Allah Ya Syakir Ya Alim
Anugerahkanlah
Pada hamba
Kemampuan untuk senantiasa
Bersyukur dan ilmu
Dari-Mu

Ya Allah Ya Syakur Ya Halim
di  samping syukur
anugerahkanlah
pada hamba
kesantunan dan kesabaran
dalam meniti titah-Mu

Ya Allah Ya Fattah Ya Alim
Anugerahkanlah
Keterbukaan dan luasnya ilmu
Yang bermanfaat
Dari-Mu

Ya Allah Ya Khallaq Ya Alim
Anugerahkanlah
Pada hamba
Kreatifitas dan ilmu
Yang bermanfaat
Dari-Mu

Ya Allah Ya Wahid Ya Qahhar
Jadikan hamba
Selalu bertauhi pada-Mu
dan hindarkan hamba
dari amarah-Mu

Ya Allah Ya Razzaq Ya Dzal Quwwah Matin
Limpahkanlah rezeki-Mu
Pada hamba
dan anugerahkanlah pada hamba
kekuatan
yang bermanfaat dari-Mu

Ya Allah Ya Afuwwu Ya Ghafur Ya Qadir
Anugerahkalnlah
Pada Hamba
Permaafan, ampunan dan keberdayaan
dari-Mu

Ya Allah Ya Rabb Ya Ghafur
didik dan peliharalah hamba
dalam bingka rahmat
dan ampnan-Mu

Ya Allah Ya Ghafur Ya Rahim Ya Halim Ya Syakur Ya Wadud
di samping ampunan
anugerahkanlah
pada hamba
sayang, kesantunan, terima kasih dan cinta
dari-Mu

Ya Allah Ya Tawwab Ya Rahim Ya Hakim
Terimalah
Taubat hamba
Serta anugerahkanlah
Pada hamba sayang dan kebijaksanaan
dari-Mu

Ya Allah Ya Barr Ya Rahim
Jadikanlah hamba
Orang yang selalu berbuat baik
dan anugerahkanlah
pada hamba
sayang-Mu

Ya Allah Ya Khabir Ya Bashir
Berilah hamba
Informasi dan pandangan yang jeli
Terhadap peristiwa yang terjadi

Ya Allah Ya Lathif  Ya Khabir
Anugerahkanlah
Pada Hamba
Kelembutan dan informasi
Dari-Mu

Ya Allah Ya Hayyu Ya Qayyam
Jadikan hidup hamba
Selalu bergantung pada-Mu
dan mandiri di hadapan
manusia

Ya Allah Ya Haq Ya Mubin
Tunjukkanlah
Pada hamba
Segala yang haq
dan anugerahkanlah
pada hamba kemampuan
untuk menjelaskannya

Ya Allah Ya Qarib Ya Mujib
Jadikanlah hamba
Semakin dekat dengan-Mu
Dan kabulkanlah
Doa hamba

Euforia Tahun Baru

Merasa bahagia
Karena tahun baru
Lantas luap kegembiraan
Berlebihan

Merasa suka
Karena tahun anyar
Lantas luap kesenangan
Berlebihan

Kembang api dibakar
Pesta pora digalakkan
Pada saat itu
Agama disembunyikan
Pada semak-semak
Hawa nafsu

Boleh-boleh saja
Manusia
Meluap kesenangan
Namun,
Jika berlebih
Pasti kan celaka

Sah-sah saja
Orang
Membuncah kegembiraan
Tapi,
Jika berlebih
Pasti kan sengsara

Dalam euforia:
“Tahun Baru”
Harkat dan martabat
Manusia
digadaikan

Cahaya

Written By Amoe Hirata on Minggu, 29 Desember 2013 | 08.01

Allah (Pemberi) cahaya
(kepada) langit dan bumi.
perumpamaan cahaya Allah,
adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus,
yang di dalamnya ada pelita besar.
pelita itu di dalam kaca
(dan) kaca itu seakan-akan bintang
(yang bercahaya) seperti mutiara,
yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun
yang tumbuh tidak di sebelah timur
(sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya),
yang minyaknya (saja)
Hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api.
cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis),
Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang Dia kehendaki,
dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan
bagi manusia,
dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Menurut Firman-firman-Nya
Nur berarti:
Cahaya
Iman
Islam
Qur`an
Petunjuk
Jelas
Taat
Amal Shalih
Semu Selalu positif
Karena bersumber dari
Nur `ala Nur
Cahaya di atas Cahaya

Malaikat selalu positif
Karena ia terbuat dari NUR
Cahaya
Sedang Iblis dan Setan selalu negatif
Terbuat dari NAR
Api
Yang selalu bergejolak
dan tak terukur
Meski tak semua berarti negatif
Sebagaimana Jin Muslim
Yang berasal dari Api

Peradaban manusia
Seharusnya menuju CAHAYA
Bukan menuju API
Namun sekarang
Peradaban manusia
Sedang menuju ‘peradaban api’
Yang menggambarkan
Ketidakpuasan
Selalu haus
ambisius
Akan kehidupan duniawi

Allah ‘Cahaya’ langit dan bumi
Cahaya-Nya di atas cahaya
Muhammad diutus
Laksana cahaya
Dibekali ‘cahaya’
Berupa kitab mulia
Al-Qur`an
Untuk membimbing
Jin dan manusia
Dari kegelapan
Menuju cahaya

Cahaya itu
Semakin pudar
Di hati orang ingkar
Orang ingkar
Berwalikan setan
Dikeluarkan
Dari cahaya menuju
Kegelapan

Cahaya itu
Semakin benderang
Di hati orang iman
Orang beriman
Berwalikan Tuhan
Dikeluarkan
Dari kegelapan
Menuju cahaya

Banyak manusia
Buta
Di tengah terang
Cahaya
Lantaran terlena
Bujuk rayu dunia

Banyak manusia
Melihat
Di tengah kelam
Kegelapan
Lantaran terpesona
Petunjuk cahaya

Manusia berada
Pada dua
Pilihan antara
Menuju cahaya iman
atau
Menuju kekufuran

Othak-Athik Gathuk Bag: III

Written By Amoe Hirata on Sabtu, 28 Desember 2013 | 08.06

Banyak sekali orang yang mengaku beragama ISLAM. Tapi kenyataannya hanya sepertih buih di lautan, sebagaimana gambaran Nabi Muhammad pada 14 abad silam. Ngakunya muslim, di KTP beragama ISLAM, tetapi hatinya tidak SALIM(sehat dan bersih). Hatinya dipenuhi penyakit-penyakit hati. Karena itulah, sebagai seorang ISLAM kita jangan berhenti pada sekadar pengakuan. Mari kita tebarkan SALAM(Kesejahteraan dan Ketentraman) di sekeliling kita. Karena nama Allah sendiri di antaranya ialah: as-SALAM. Dengan Islam, bukan saja itu merupakan jalan keSELAMATan, tapi di sisi lain kita mempunyai konsekwensi, yaitu menebarkan SELAMAT di seantero alam.

Othak-Athik Gathuk Bag: II

IMAN adalah kata kunci bagi orang yang mukmin. Tapi IMAN bukan sekadar keyakinan. Iman harus diikraakan dan diamalkan. Salah satu ciri orang yang berIMAN ialah mereka tidak akan merasa EMAN terhadap harta yang dimiliki. Demi keIMANan, ia akan rela mengorbankan jiwa-raga dan hartanya. Di sisi lain, IMAN mempunyai pancaran positif. Pancaran itu ialah timbulnya rasa/kondisi AMAN baik bagi diri dan lingkungannya. Orang yang mengaku berIMAN tapi malah bikin keributan dan menciptakan ketidakAMANan maka keIMANannya perlu dipertanyakan. Kalau orang mukmin mampu menegakka keAMAnan baik padi diri dan lingkungannya, maka orang akan percaya padanya dan akan deberi AMANAH. Orang yang diberi AMANAH itu mempunyai tugas yang berat. Tidak boleh main-main. Karena berat, maka ia harus menyertakan doa pada setiap AMANAH yang diberikan padanya. Sehebat-hebat manusia, kalau tanpa bantuan ALLAh maka apalah dayanya. Setelah berdo`a dengan optimis dan penuh IMAN, maka di akhir doa dengan mengucapkan AAMIIN, yang artinya Kabulkanlah.

Othak-Athik Gathuk Bag: I

            Kita tentunya tak asing dengan idiom, ‘ilmu’. Ilmu adalah salah satu kata yang berasal dari bahasa Arab yang sudah masuk bahasa Indonesia. Pada kesempatan kali ini, saya akan berusaha mengothak-athikgathukkan beberapa kata, sebagaimana judul diatas. Karena kalau dihubungkan antara satu sama lain sangat erat pertaliannya. Ilmu-Ta`allum-Amal-Alam merupakan kata yang diderivasi dari huruf yang sama, yaitu, ‘`Ain, Lam danMim’. Kata: Ilmu merupakan isim mashdar dari kata kerja `alima yang berarti: pengetahuan tentang suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yg dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan). Kata: Ta`allummerupakan isim mashdar dari kata ta`allama-yata`allamu-ta`alluman yang berarti belajar/berusaha mendapatkan ilmu. Kata: `Amal berasal dari kata yang sama tetapi dengan mendahulukan hufuf mim terlebih dahulu baru lam, merupakan isim mashdar dari kata `amila-ya`malu-`amalan yang berarti: perbuatan. Kata: Ta`lim  merupakan isim mashdar dari kata `allama-yu`allimu-ta`liman yang berarti: pengajaran/mengajar. Sedangkan kata: `Aalam berarti: dunia, lingkungan, apa saja yang ada di langit dan di bumi yang secara sederhana didefinisikan: segala sesuatu selain Allah ialah: `Alam. Dari kata`aalam dalam bahasa Indonesia lahirlah kata, ‘pengalaman’.
            Setelah mengetahui derivasi dan arti dari kata-kata diatas, maka tibalah saatnya untuk mengothak-athikgathukkan kata-kata tersebut. Secara simpel sebagaimana berikut :Bila kita ingin derajat yang tinggi, sebagaimana firman Allah, maka harus mempunyai yang namanya, ‘ILMU’. ILMU tidak bisa didapat didapat hanya dengan angan dan ingin, maka harus ada usaha. Usaha mencari ilmu itu namanya, ‘TA`ALLUM(Belajar)’. Ketika sudah mendapatkan ILMU dengan cara TA`ALLUM(Belajar), maka ada hal lain yang perlu dilakukan agar supaya ilmu itu lebih mengakar dan bermanfaat. Hal yang perlu dilakukan ialah: `AMAL’. ILMU tanpa diAMALkan, bagaikan pohon yang tak berbuah. Dalam Al-Qur`an ada beberapa ayat yang tegas yang mengecam orang yang berilmu tapi tak diAMALkan. Tak cukup hanya mengamalkan secara pribadi, supaya ILMU mempunyai manfaat sosial, maka ILMU harus diTA`LIMkan(diajarkan). Nabi mengatakan: Sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak manfaatnya pada yang lainnya. Supaya ILMU bermanfaat secara sosial maka harus diTA`LIMkan(diajarkan). Ketika orang ingin ILMU, kemudian berusaha TA`ALLUM(belajar mendapatkannya), setelah dapat diAMALkan secara pribadi, Kemudian diTA`LIMkan, maka dari proses-proses itu akan lahir yang namanya pengALAMan. Sebaik-baik guru adalah pengALAMan.

Bahasa Diam

Written By Amoe Hirata on Kamis, 26 Desember 2013 | 08.08

Jika kata-kata
Tak lagi ampuh
Untuk dimengerti

Bila kata-kata
Tak lagi mampu
Untuk dipahami

Maka pilihlah!
"Bahasa Diam"

Seperti diamnya Ibrahim
Ketika ditanya Hajar
Sewaktu meninggalkannya sendiri
Di bumi tandus Makkah

Seperti diamnya Maryam
Ketika ditanya bani Israil
Perihal bayi yang dilahirkan

Seperti diamnya Zakariya
Yang menaati perintah Tuhan

Ketiganya sama-sama diam
Karena bahasa terbaik adalah diam
Karena Allahlah yang akan menjelaskan

dengan bahasa diam
Allah menjelaskan himah-hikmah
Yang tak terlampaui oleh kata-kata
Nabipun bersabda:
Berkatalah yang baik
atau hendaknya
Kamu DIAM
 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan