Home » » “Maryam binti Imran" Wanita Agung Nun Luar Biasa

“Maryam binti Imran" Wanita Agung Nun Luar Biasa

Written By Amoe Hirata on Sabtu, 07 Maret 2015 | 09.41


I.                   Nasab dan Profil:
Namanya ialah Maryam binti Imran[1] bin Yasyim bin Amon bin Meisya bin Hezkia bin Ahriq bin Yutsam bin Azariya bin Amsea bin Yawusy bin Ajrieho bin Yazim bin Yehfas bin Ensa bin Abyan bin Rukhai`im bin Sulaiman bin Daud. Ibunya bernama Hannah binti Fakhud beliau adalah saudari dari istri nabi Zakariyah.
Maryam sejak kecil dikenal sebagai orang yang tekun dan rajin beribadah. Bagaimana tidak, Ia tumbuh besar diasuh oleh Nabi Zakariyah. Ia juga tumbuh besar di lingkungan tempat ibadah; Ia juga berasal dari keturunan yang sangat baik dan shalih, bapaknya yang bernama Imran merupakan tokoh agama yang shalih demikian pula ibunya. Kalau kita melihat kisahnya dari awal, kita akan mendapat kesimpulan bahwa kisahnya sudah terancang sedemikian rupa sebagai tanda-tanda besar kekuasaan Allah karena Maryam akan mengemban tugas berat dari Allah Swt. Maka dari itu tidak heran jika sejak kecil dia sudah disiapkan sedemikian rupa melalui tarbiyah yang intens dari Allah Swt.
Sejak kecil Maryam sudah menjadi anak yatim. Ia ditinggal mati oleh bapaknya, Imran sewaktu masih dalam kandungan ibunya. Alkisah, Imran ini adalah tokoh agama yang shalih, Ia dan istrinya sangat menginginkan mendapat keturunan, namun hingga usia mereka lanjut masih juga belum dikaruniai anak. Kemudian Imran berdoa dan istrinya bernadzar kalau nanti dia punya anak akan dipersembahkan untuk selalu beribadah kepada Allah Swt.
Berikut ini akan kita simak kisahnya melalui Al-Qur`an Al-karim:
·         Sebelum Kelahiran:
35. (ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
36. Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."
 [Ali Imran: 35-36].
·         Setelah Kelahiran:
37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.[Ali Imran: 37].

42. dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
43. Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'.
44. yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); Padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.
45. (ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan Termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
46. dan Dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang saleh."
47. Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, Padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah Dia. [Ali Imran: 42-47].

16. dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".
19. ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"
21. Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan".
24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
25. dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,
26. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. kaumnya berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang Amat mungkar.
28. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",
29. Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. mereka berkata: "Bagaimana Kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?"
30. berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
33. dan Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaKu, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".
34. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan Perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
35. tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha suci Dia. apabila Dia telah menetapkan sesuatu, Maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.
36. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, Maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. ini adalah jalan yang lurus.
37. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar.
38. Alangkah terangnya pendengaran mereka dan Alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada kami. tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.
39. dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.
40. Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada kamilah mereka dikembalikan.[Maryam: 14-40].
·         Gambaran Umum:
12. dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang taat.[At-Tahrim(66): 12].
II.                Gelar/Laqab:
1.      At-Thaahirah(Yang suci).
2.      Al-Bathuli(yang memutuskan diri untuk beribadah).
3.      As-Shiddiqah(yang membenarkan kalimat Allah).
4.      Al-Qaanitah(Terus menerus beribadah taat dan khusyu`).
5.      Al-Aabidah(rajin beribadah).
6.      Al-A`dzraa`(perawan, gadis).
III.             Kunya:
-          Ummu `Isa
IV.             Ciri-ciri Fisik dan Sifat-sifatnya:
Mengenai ciri-ciri fisiknya, al-Quran dan as-Sunnah tidak menjelaskannya, mungkin ini karena yang ingin ditekankan pada kisah Maryam ialah mengambil pelajaran yang baik dari kisah-kisahnya bukan sekedar menikmati kehebatan dan keluarbiasaannya. Adapun sifat-sifatnya ialah: tekun, rajin, sabar, tabah, taat, teguh pendirian dan sifat baik lainnya.


V.                Keistimewaan:
1.      Allah melebihkanya atas wanita-wanita lain pada zamanya[2].
2.      Merupakan wanita terbaik pada zamannya
 "خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ". أخرجاه في الصحيحين
“Sebaik-baik wanita(pada zaman)nya ialah Maryam binti Imran, dan sebaik-baik wanita(pada zaman)nya ialah Khadijah binti Khuwailid(H.r. Bukhari, Muslim).
3.      Termasuk diantara wanita terbaik di dunia
عن أنس؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "قَالَ حَسْبُكَ مِنْ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ ." تفرد به الترمذي وصححه
“Bersumber dari Anas Ia berkata, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Cukuplah bagimu (yang termasuk) dari wanita(terbaik) di dunia (yaitu) Maryam binti Imran, dan Khadijah binti Khuwailid, dan Fathimah binti Muhammad, dan Asiyah Istri Fir`aun”(Hr. Tirmidzi).
4.      Termasuk dari wanita yang sempurna menyamai laki-laki
.كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ". وقد أخرجه الجماعة إلا أبا داود من طرق عن شعبة به ولفظ البخاري: "كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ ، وَإنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
“Banyak orang-orang yang sempurna dari kalangan laki-laki, dan tidak ada yang sempurna diantara perempuan, melainkan Maryam binti Imran, dan Asiya Istri Fir`aun”(Diriwayatkan oleh jama`ah kecuali Abu Daud dari beberapa jalur dari Syu`bah) sedangkan lafal Bukhari demikian: Orang-orang yang sempurna di kalangan laki-laki itu banyak dan sangat sedikit dari kalangan perempuan yang sempurna, melainkan Asiyah Istri Fir`aun, dan Maryam binti Imran dan sesungguhnya keutamaan Aisyah atas wanita lain sebagaimanaa makanan ats-Tsariid(makanan semacam roti yg sangat enak pada masa nabi) atas seluruh makanan”.
5.      Satu-satunya wanita yang namanya disebut dalam al-Qur`an[3].
6.      Menjadi wanita yang dipilih Allah untuk menjalankan tugas besar[4].
7.      Berasal dari keluarga pilihan dan akan melahirkan putera pilihan yaitu Nabi Isa alaihis salam.
8.      Dijadikan Allah sebagai permisalan untuk orang-orang yang beriman.

VI.             Pelajaran-pelajaran:
1.      Wanita shalihah adalah wanita yang:
a.       Menjaga kehormatan dan kesucian dirinya
b.      Tabah dan sabar menjalankan titah Allah
c.       Rajin dan taat beribadah
d.      Menjaga dan memelihara shalatnya.
e.       Memiliki hubungan yang sangat erat dengan Allah
f.       Menjaga diri dari yang bukan mahramnya.
g.      Mendidik anaknya secara baik.
h.      Membenarkan kalimat Allah
2.      Keunggulan wanita di sisi Allah bukan kenggulan yang berbentuk fisik, tapi keunggulan dalam ibadah, ketaatan dan ketakwaanya pada Allah.
3.      Semakin besar dan agung kedudukan seseorang, semakin besar pula tantangan dan cobaan.
4.      Ketaatan membuahkan rizki yang tidak disangka-sangka dari Allah swt.
5.      Lingkungan/kondisi keluarga yang baik sangat berpotensi besar dalam menciptakan keluarga/generasi yang baik.
6.      Cobaan apapun yang menimpa diri, bila dihadapi dengan kesabaran dan kepasrahan akan membuahkan hasil yang manis.
7.      Menggambarkan kebesaran Allah swt. Bahwa Allah mampu menciptakan manusia ibu dan bapak seperti Adam, tanpa ibu seperti Hawa dan tanpa Bapak seperti Isa, karena kehendaknya ialah kun fayakuun.
8.      Dianjurkan membuat perencanaan untuk membentuk generasi yang shalih dan shalihah. sebagaimana kisah ibu Maryam yang sejak sebelum mengandung sudah berdoa bila akan mendapat keturunan akan mempersembahkannya untuk beribadah dan berkhidmad pada Allah swt.
9.      Yang menjadikan mulia bukanlah karena jenis kelamin, tetapi ibadah dan ketaatan pada Allah swt.
10.  Dianjurkan berdoa agar anak-anaknya terhindar dari godaan setan yang terkutuk.
11.  Perintah agar menjadi bagian dari orang-orang yang ruku` dan sujud(shalat).
12.  Kemampuan manusia sangat terbatas dan hanya mampu memahami realita seperti anak akan lahir jika ada hubungan antara laki-laki dan perempuan, namun Kemampuan Allah swt tak terbatas dan bila Dia menghendaki sesuatu maka akan terjadi, karena itu mintalah pada Allah yang kemampuanya tek terbatas, jangan sekali-kali meminta kepada selain-Nya.
13.  Pertolongan Allah akan datang ketika cobaan mencapai titik klimaksnya.
14.  Dilarang berputus asa terhadap rahmat Allah dan tabah dalam menghadapi ketetapannya.
15.  Perintah untuk berusaha dan dilarang berpangku tangan.
16.  Ibu sangat mempunyai peranan besar dalam mendidik anak, karena itu ia harus mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, karena ibu yang baik sangat berpotensi besar melahirkan anak yang baik.

VII.          Referensi:
1.      Al-Quranul Karim
2.      Shahih Bukhari
3.      Shahih Muslim
4.      Sunan Abu Daud
5.      Lisaanul Arabi, Karya ibnu Mandhur
6.      Tafsir al-Quran al-Adhim, karya ibnu Katsir
7.      A`immatul Huda wamashabihud Duja, Muhaadharah Muhammad Hassan



[1] .Tafsir ibnu Katsier, Juz: II, Bab: 33, Hal: 33, Cet: Daru at-Tayyibah.
[2] .Qs. Ali Imran: 42.
[3] . Yaitu dalam surat ke sembilan belas, dari surat al-Quran.
[4] . Qs. Ali Imran: 42.
Share this article :

2 komentar:

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan