Aku mulai tulisan ini
dengan bismillah. Semoga menjadi bermanfaat dan penuh berkah. Berawal
dari keresahan pribadi, mengenai kondisi umat mayoritas yang tak bertaji.
Mayoritas, tapi tertindas. Banyak, tapi terinjak. Melimpah, tapi tak terarah.
Membuat hati bertanya-tanya: “Apa gerangan sebab di balik realita?”. Perenungan
yang dalam, mengantarku pada titik-terang yang sebelumnya buram: “Kelangkaan
Ulama”.
Ya. Kelangkaan ulama,
menjadi sebab fundamental bagi kemerosotan yang sedang melanda. Problem besar
manusia, pada segenap aspeknya –meminjam pandangan al-Attas- ialah problem
keilmuan. Kalau ulama semakin langkah, maka ilmu pun semakin tak bertahta.
Padahal segenap segmen kehidupan, berlatar keilmuan. Maka tidak heran, yang
sedang terjadi adalah kemerosotan demi kemerosotan. Yang bodoh diangkat menjadi
imam, yang alim dianggap masa silam.
Adanya Program Kaderisasi
Ulama –yang diprakarsai oleh Kh. Syukri Zarkasy- adalah semacam oase di tegah
padang sahara. Umat ini seakan berada di tengah-tengah padang ‘sahara derita’. Dimainkan
bangsa-bangsa. Apa yang disebut kemajuan selama ini, yang tak jarang
digembor-gemborkan orang yang ‘mengaku Islam’ hanyalah fatamorgana. Padahal
yang mereka butuhkan adalah ‘air petunjuk’ yang bisa membuat hati sejuk.
Maka sangatlah beruntung.
Aku diperjumpakan Allah dengan program yang sangat agung. Program Kaderisasi
Ulama, adalah wahana strategis sekaligus efektif memproduksi ulama religius dan
aplikatif. Bila lentera umat semakin redup, maka dengan proses kaderisasi,
‘lentera ulama’ kembali hidup. Aku tidak membanyangkan: “Bagaimana jika yang
dominan adalah manusia-manusia jahil
bertopeng ulama?”. Niscaya yang terjadi, hidup dikontrol dengan kepentingan
pribadi.
Sebenarnya kata-kata masih
mengalir deras. Namun dengan sajak, aku mencoba menjadikannya ringkas:
Tragedi besar ialah ketika
Ulama menjadi langka
Umat Islam menjadi tertutup
Dari petunjuk yang membuat hati hidup
Program Kaderisasi ulama
Hadir sebagai pemicu cahaya
Yang diharapkan sanggup
Menjadi ‘lentera ulama’ yang semakin redup
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !