Kapasitas Pemimpin

Written By Amoe Hirata on Senin, 31 Desember 2018 | 20.55



Gambar terkait
SALAH satu perkara yang bisa dijadikan acuan untuk melihat kapasitas pemimpin adalah ketika dirinya tak gila jabatan. Ditempatkan di manapun ia, maka akan bekerja dan berjuang dengan baik demi idealisme kebenaran yang diyakininya.

Hari Bela Negara; Mengenang Kiprah Syafruddin Prawiranegara

Written By Amoe Hirata on Kamis, 20 Desember 2018 | 10.19


SOSOK
 Syafruddin Prawiranegara (1911-1989) dalam jagad perjuangan bangsa Indonesia tidaklah kecil. Beliau pernah menjadi anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia (BP KNIP) pada tahun 1945, Wakil Menteri Keuangan (1946), Menteri Kemakmuran (1947), Wakil Perdana Mentri RI (1949), Menteri Keuangan (1949-1950), Gubernur Bank Sentran 
Indonesia (1951).

Dua Ulama Nusantara Pengharam Sepak Bola

Written By Amoe Hirata on Kamis, 29 November 2018 | 01.21



            DI nusantara, paling tidak ada dua ulama yang tercatat pernah mengharamkan permainan sepak bola. Pertama, Dr. H. Abdul Karim Amrullah, ayah Hamka. Kedua, Teungku Muhammad Daud Beureueh.

Memperingati “Kelahiran Cahaya”

Written By Amoe Hirata on Selasa, 20 November 2018 | 05.35


Hasil gambar untuk gambar muhammad

Kelahiran Nabi terakhir laksana semburat cahaya
Yang terbit menerpa kegelapan manusia
Yang kala itu sedang di ambang kehancuran
Dari berbagai segi kehidupan

MR. Kasman Singodimejo (1904-1982): Pahlawan Nasional Aktivis Muhammadiyah

Written By Amoe Hirata on Sabtu, 10 November 2018 | 05.29


Pada tahun 1925, Mohammad Roem diajak Kasman dan Soeparno ke rumah Haji Agus Salim di Gang Tanah Tinggi, Jakarta.

AR. Baswedan; Sang Jurnalis Pejuang Kemerdekaan

Written By Amoe Hirata on Jumat, 09 November 2018 | 14.00



Salah satu yang bisa dikenang dari sosok AR. Baswedan (1908-1986), yang baru-baru ini telah mendapat gelar Pahlawan Nasional, adalah keterlibatannya dalam dunia jurnalistik.

Titik Temu Orientalisme & Free Masonry

Written By Amoe Hirata on Selasa, 06 November 2018 | 10.30


Saat perjalanan kerja melewati pasar Jatinegara, ketemu buku lawas murah ini. Isinya cukup berbobot. Ditulis oleh Lembaga Penelitian dan Perkembangan Agama (LPPA) Muhammadiyah.

Benarkah Pramoedya Ananta Toer Pernah Berguru ke M. Natsir?

Written By Amoe Hirata on Senin, 05 November 2018 | 10.00



Titik Ananta Toer (Putri Pram) menceritakan kepada Taufiq Ismail, bahwa Pram pernah menjadi murid dari Natsir di Sekolah Tinggi Islam, Jakarta. “Gayanya (Natsir, red.) berbicara dan menguraikan masalah sangat menarik hati Pram,” ujar Titik.

Dari Mana Asal Kata 'Kebatinan' yang Dipakai Pelaku Kebatinan?

Written By Amoe Hirata on Sabtu, 03 November 2018 | 14.51

Prof. Dr. M. Rasjidi dalam "Islam dan Kebatinan" (1967: 39) saat mendengar ceramah tentang kebatinan, beliau bertanya kepada Bapak Wongsonegoro S.H. tentang perkataan asing yang bisa dipakai untuk gantinya perkataan indonesia 'kebathinan'. Ia menjawab bahwa dulu ada wartawan asing bertanya serupa, namun sampai sekarang belum ada jawabannya.

Kaya untuk Dakwah

Written By Amoe Hirata on Rabu, 31 Oktober 2018 | 05.39


ISLAM
 tidak pernah melarang pemeluknya untuk menjadi kaya atau memerintah mereka hidup miskin. Semasa nabi masih hidup, kondisi para sahabat sangat bervarisi. Ada yang kaya, sedang-sedang saja dan ada yang miskin.

Rasulullah Pernah Menyuruh Sahabatnya Berdakwah di Nusantara?

Written By Amoe Hirata on Senin, 22 Oktober 2018 | 06.13

“Cak!” panggil Paino kepada Sarikhuluk, “aku habis baca di bukunya Prof. Naquib Al-Attas, katanya dalam buku ‘Historical Fact and Fiction’ (2011) bahwa pada zaman Rasulullah masih hidup, beliau sudah mengenal wilayah nusantara. Ini berdasarkan ditemukannya ‘Hikayat Raja Pasai’ yang mana di situ ada perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabat-sahabatnya agar berdakwah ke negeri yang bernama Samudra.”

Perbanyaklah Membaca Biografi Orang-Orang Besar!

Written By Amoe Hirata on Sabtu, 06 Oktober 2018 | 06.10

Di suatu senja, Sarikhuluk memberi nasihat untuk diri pribadi dan sahabat-sahabatnya mengenai pentingnya membaca biografi orang besar. Demikianlah nasihatnya:

Pilihan Politik Boleh Beda, Asalkan Persatuan Tetap Terjaga

Written By Amoe Hirata on Minggu, 30 September 2018 | 07.00

Pilihan Politik Boleh Beda, Asalkan Persatuan Tetap Terjaga  

Suaramuslim.net – Budayawan Betawi, Ridwan Sa’idi, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) 18 September 2018, menyampaikan statement menarik. Beliau menggambarkan Pilpres 2019 ke depan laksana pertandingan. Maka, harapan beliau, pertandingan ini semoga menjadi pertandingan menarik, mengurangi atau tidak mengeluarkan kata-kata kotor selama pertandingan. Intinya, pelajaran yang diambil dari pesan Babe Ridwan, tidak masalah berbeda dalam pilihan politik. Tapi, dalam berpolitik silakan bermain yang cantik; tak saling hina dan caci maki. Karena, kata-kata kotor,  tuturnya, hanya akan merusak gelombang udara, mempengaruhi diri sendiri dan rezeki pun akan jauh.

Belajar Pada Natsir dalam Menyikapi Perbedaan Prinsip Berpolitik

Written By Amoe Hirata on Jumat, 21 September 2018 | 06.16


Dalam buku “Syukur tiada akhir: Jejak Langkah Jakob Oetama” (2011: 556), disebutkan bahwa Jakob Oetama, wartawan senior pendiri Kompas, begitu kagum kepada sosok Natsir. Salah satu yang membuatnya kagum kepada tokoh muslim yang gaya hidupnya bersahaja ini adalah kecakapannya dalam menyikapi perbedaan.

Emka Panuluh Jagad

Written By Amoe Hirata on Jumat, 07 September 2018 | 17.26


Kata Emka adalah singkatan dari Muhammad Kafy. Nama “Muhammad” (مُحَمَّد) artinya yang terpuji. Diharapkan, anak ini ke depannya akan menjadi orang yang terpuji laksana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang memiliki akhlak mulia dan budi pekerti yang luhur.

Ulama Jangan Jadi Alat Penguasa

Written By Amoe Hirata on Selasa, 28 Agustus 2018 | 10.00

Ulama Jangan Jadi Alat Penguasa

ULAMA di negeri ini, dari masa ke masa, kebanyakan lebih sering dijadikan alat oleh penguasa untuk mewujudkan ambisinya. Kala butuh, ulama dirangkul; ketika hajat sudah terpenuhi, mereka “didengkul”. Ini tak terkecuali, sejak penjajah bercokol, hingga era digital. Ulama menjadi kawan ketika diperlukan dan menjadi lawan saat ambisi telah terealisasikan.

Pimpinan Teladan; Suka Blusukan Tanpa Pencitraan

Written By Amoe Hirata on Selasa, 17 Juli 2018 | 09.00

Pimpinan Teladan; Suka Blusukan  Tanpa Pencitraan
BLUSUKAN  –yang dalam bahasa Jawa berarti masuk ke tempat tertentu untuk mengetahui sesuatu- seringkali dijadikan sebagai komoditi tertentu bagi sebagian pejabat politik. Aktivitas ini kadang dilakukan tidak lebih untuk mendongkrak citranya sebagai tokoh publik yang membutuhkan popularitas tinggi untuk melanggengkan kekuasaan.

Apa Benar Sudah Berpuasa?

Written By Amoe Hirata on Jumat, 01 Juni 2018 | 13.29

Fairytale Forest Path at Chichester, Sussex, England by Oliver Andreas Jones


"Ji!" panggil Sarikhuluk kepada Mujiono, "apa bener kamu sudah berpuasa?" "Yo opo sih Cak. Ya sudah toh, tiap hari gak pernah telat sahur sampai buka."

Sambut, Sumbat dan Sambat Puasa

Written By Amoe Hirata on Senin, 14 Mei 2018 | 13.05

Portofolio Fotografi Pemandangan Alam - Ancient Inca Stone Staircase  #LANDSCAPEPHOTOGRAPHY, #PHOTOGRAPHICSCENERY
Add caption

MENJELANG puasa Ramadhan, banyak orang yang berusaha menyambutnya dengan berbagai bentuk penyambutan laiknya orang yang sedang kedatangan tamu agung.

Urgensi Mempelajari Hadits Akhir Zaman

Written By Amoe Hirata on Selasa, 01 Mei 2018 | 14.53

Hasil gambar untuk akhir zamanMEMPELAJARI hadits-hadits akhir zaman adalah perkara yang sangat penting. Sebegitu vitalnya, hingga banyak sekali ulama-ulama yang mengarang tema ini. Sebagai contoh konkret: Na’im bin Hammad (Kitâbu al-Fitan), Ibnu Katsir (al-Nihâyah fi al-Fitan wa al-Malâhim), al-Qurthubi (al-Tadzkirah), al-Barzanji (al-Isyâ’ah fii Asyrâthi al-Sâ’ah dan al-Idzâ’ah min Asyrâthi al-Sâ’ah),  al-‘Adawi (al-Shahîh al-Musnad min Ahâdîts al-Fitan wa al-Malâhim wa Asyrâth al-Sâ’ah) dan lain sebagainya.

Apa Persiapan Kita Menuju Ramadhan?

Written By Amoe Hirata on Jumat, 27 April 2018 | 14.47

Hasil gambar untuk menuju ramadhan 1439 RAMADHAN sudah tinggal sejengkal, namun sudahkah umat Islam menyiapkan dengan baik akan kedatangannya? Terlebih, beberapa hari lagi akan memasuki bulan Sya’ban yang merupakan bulan paling dekat dengan Ramadhan di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam begitu gencar berpuasa dan beribadah di dalamnya.

Belajar Menulis Produktif dari Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Written By Amoe Hirata on Selasa, 27 Maret 2018 | 14.39

Hasil gambar untuk ‫ابن القيم‬‎
ULAMA yang bernama lengkap Abu Abdullah Syamsuddin Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’ad bin Hariz al-Zar’i ini masyhur dengan panggilan Ibnu Qayyim (691-751 H/1292-1350 M). Jasa-jasanya dalam perjuangan umat Islam sangat besar terkhusus dalam bidang tulisan. Karya-karya tulisnya begitu banyak dan beliau dikenal juga sebagai penulis produktif.

Ulama Kodok Vs Ulama Kerbau

Written By Amoe Hirata on Rabu, 21 Februari 2018 | 22.00

"Apa saja yang tidak boleh dimakan menurut hukum Islam?" tanya salah seorang penanya kepada Tuan A. Hassan.

A. Hassan; Tegas dalam Ideologi, Welas dalam Interaksi

Written By Amoe Hirata on Selasa, 20 Februari 2018 | 14.00


KEHIDUPAN Tuan A. Hassan dalam sehari-sehari sungguh mengesankan. Z.A. Ahmad misalnya, pernah menyanjung, "Kalau di dalam perdebatan beliau merupakan singa, tetapi di dalam pergaulannya bagaikan gula yang sangat manis." (Tamar Djaja, 1980: 130)

Berhati-hati dalam Berbahasa

Written By Amoe Hirata on Rabu, 07 Februari 2018 | 14.16

"Apa yang ada di benak kita dengan kata 'pendeta'?" tanya Ahmad Sahida -Dosen Filsafat dan Etika Universitas Utara Malaysia-Indonesia dalam artikel rubrik 'Bahasa' (Majalah Tempo, 7/10/2012: 49) berjudul "Bahasa Agama Dua Serumpun". Ternyata, bila pemakaian kata 'pendeta' di Indonesia lebih diidentikkan pada pemimpin keagamaan agama Kristen, tapi di negeri Jiran Malaysia misalnya, kata 'pendeta' disematkan kepada Zainul Abidin Ahmad atau Za'ba karena kepiawaiannya dalam bidang bahasa.

Peran Alumni PKU dalam Melawan Ghazwul Fikri

Written By Amoe Hirata on Kamis, 18 Januari 2018 | 10.29

     
Bersama Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi, Asatidz, Peserta dan Alumni PKU
BERTEMPAT di gedung INSIST (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations)  lantai II (17/01/2018), al-hamdulillah penulis berkesempatan bersua kembali dengan beberapa alumni PKU (Program Kaderisasi Ulama), PKU XI dan beberapa asatidz PKU (Ustadz Hamid Fahmi Zarkasyi, Ustadz. Budi Setiawan Lahore, dan Ustadz. Henry Shalahuddin). Acara yang sedianya direncanakan pukul 20.00, diundur menjadi jam 20.45 mengingat kendala teknis yang tidak bisa terelakkan. Meski begitu, acara cukup gayeng dan penuh persahabatan.

Tertawa dalam Derita

Written By Amoe Hirata on Rabu, 17 Januari 2018 | 14.27

"Salah satu kelebihan orang Desa Jumeneng," kata Sarikhuluk membeberkan pada tamu dari Arab, "adalah kemampuan mereka dalam mengolah derita menjadi tawa.'

Ketika Agama, Jadi Canda

Written By Amoe Hirata on Jumat, 12 Januari 2018 | 14.32

"Le," panggil Karmuji yang dikenal liberal kepada anaknya yang dikenal 'Ahli Liqo wa Tarbiyah', "Ayah merasa heran sama keberagamaan dewasa ini." "Memang kenapa Yah?" tanya Aiman.

Logika Jenaka Tuan A. Hassan

Written By Amoe Hirata on Kamis, 04 Januari 2018 | 12.34

            SISI lain yang (mungkin) jarang diketahui dari sosok A. Hassan adalah kejenakaannya dalam berlogika. Beliau adalah pribadi yang humoris dan suka berkelakar. Terkait hal ini, beliau pernah menulis buku yang berjudul: “Tertawa” sebanyak empat jilid (Dadan Wildan,  Yang  Dai Yang Politikus Hayat dan Perjuangan Lima Tokoh Persis, 48) dan itu sudah ditulis sejak di Singapura (Syafiq Mughni, Hassan Bandung Pemikir Islam Radikal, 14).

Merasa Paling Benar

"Kamu jangan merasa paling benar," tukas Wawan kepada Sangidu, "bisa jadi mazhab yang kamu salahkan mengandung kebenaran, bahkan lebih benar dari kamu!"

Agar Dunia Bernilai Akhirat

Written By Amoe Hirata on Rabu, 03 Januari 2018 | 14.00

"Kalian tau berapa 1 hari di akhirat jika dibandingkan dengan waktu dunia?" tanya Sarikhuluk kepada Paidi, Paimo, Paiman, Paiden dan Ponco.
 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan