Kita tentunya tak asing dengan idiom, ‘ilmu’. Ilmu adalah salah satu kata yang berasal dari bahasa Arab yang sudah masuk bahasa Indonesia. Pada kesempatan kali ini, saya akan berusaha mengothak-athikgathukkan beberapa kata, sebagaimana judul diatas. Karena kalau dihubungkan antara satu sama lain sangat erat pertaliannya. Ilmu-Ta`allum-Amal-Alam merupakan kata yang diderivasi dari huruf yang sama, yaitu, ‘`Ain, Lam danMim’. Kata: Ilmu merupakan isim mashdar dari kata kerja `alima yang berarti: pengetahuan tentang suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yg dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan). Kata: Ta`allummerupakan isim mashdar dari kata ta`allama-yata`allamu-ta`alluman yang berarti belajar/berusaha mendapatkan ilmu. Kata: `Amal berasal dari kata yang sama tetapi dengan mendahulukan hufuf mim terlebih dahulu baru lam, merupakan isim mashdar dari kata `amila-ya`malu-`amalan yang berarti: perbuatan. Kata: Ta`lim merupakan isim mashdar dari kata `allama-yu`allimu-ta`liman yang berarti: pengajaran/mengajar. Sedangkan kata: `Aalam berarti: dunia, lingkungan, apa saja yang ada di langit dan di bumi yang secara sederhana didefinisikan: segala sesuatu selain Allah ialah: `Alam. Dari kata`aalam dalam bahasa Indonesia lahirlah kata, ‘pengalaman’.
Setelah mengetahui derivasi dan arti dari kata-kata diatas, maka tibalah saatnya untuk mengothak-athikgathukkan kata-kata tersebut. Secara simpel sebagaimana berikut :Bila kita ingin derajat yang tinggi, sebagaimana firman Allah, maka harus mempunyai yang namanya, ‘ILMU’. ILMU tidak bisa didapat didapat hanya dengan angan dan ingin, maka harus ada usaha. Usaha mencari ilmu itu namanya, ‘TA`ALLUM(Belajar)’. Ketika sudah mendapatkan ILMU dengan cara TA`ALLUM(Belajar), maka ada hal lain yang perlu dilakukan agar supaya ilmu itu lebih mengakar dan bermanfaat. Hal yang perlu dilakukan ialah: `AMAL’. ILMU tanpa diAMALkan, bagaikan pohon yang tak berbuah. Dalam Al-Qur`an ada beberapa ayat yang tegas yang mengecam orang yang berilmu tapi tak diAMALkan. Tak cukup hanya mengamalkan secara pribadi, supaya ILMU mempunyai manfaat sosial, maka ILMU harus diTA`LIMkan(diajarkan). Nabi mengatakan: Sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak manfaatnya pada yang lainnya. Supaya ILMU bermanfaat secara sosial maka harus diTA`LIMkan(diajarkan). Ketika orang ingin ILMU, kemudian berusaha TA`ALLUM(belajar mendapatkannya), setelah dapat diAMALkan secara pribadi, Kemudian diTA`LIMkan, maka dari proses-proses itu akan lahir yang namanya pengALAMan. Sebaik-baik guru adalah pengALAMan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !