Home » » "Bo'oust at Midnight"

"Bo'oust at Midnight"

Written By Amoe Hirata on Minggu, 22 Agustus 2010 | 22.42

I. Markas Pemain Sepak Bola

Di pinggiran sebidang jalan aspal samping masjid Bu'ust yang diapit oleh Flat nomor 27 dan 29 terlihat sosok-sosok berkulit hitam lagi asyik duduk menunggu shalat Tarawih usai. Ya di sinilah biasanya tempat mangkalnya kumpulan anak Afrika main bola. Hampir dipastikan sembilan puluh sembilan persen di dominasi oleh bangsa Afrika. Dari Sinegal, Somalia,Nigeria, Chad, Djibotie, Afsel, dan lain sebagainya. Biasanya mereka main sore hari habis Ashar. Karena sekarang bulan Ramadhan plus musim panas mereka merubah jam main mereka.

Sepuluh persen diantara yang main itu berasal dari Azarbaijan, Tajikistan,Tailand dan Indonesia.Terkadang yang sepuluh persen ini kurang begitu dianggap dan cendrung diremehkan. Apa lagi yang dari Indonesiadan Tailand pasti jadi bulan-bulanan sulit mendapat peluang. Disamping karena postur tubuh kecil secara fisik juga kalah jauh sama mereka. Dalam rezim sepakbola pinggir masjid ini mereka yang sepuluh persen tergolong paling rendah kualitasnya.

Menariknya , meskipun minoritas mereka terlihat bahagia mengikuti permainan. Terlebih kalau melihat mahasiswa-mahasiswa Afrika mereka begitu semangat. Nampak gambaran kekompakan dan kebersamaan yang begitu akrab. Tak jarang juga ada yang main tidak sportif hanya menggunakan fisik untuk mencederai lawan. Intinya melihat mereka main cukup bisa menjadi hiburan.

Selain pinggir masjid Bu'ust yang di jadikanmarkas bermain ialah pinggir flat Wafa' Rajab, di depan flat Muhammad Rajab danyang terakhir ialah di samping gedung Aula Pertemuan/tempat Mudir KantorKeamanan. Khusus yang terakhir biasanya sudah melangsungkan permainanya meskipunshalat Tarawih belum selesai.

 II.Markas Mahasiswa Alim

Secara global pusat kegiatan mahasiswa yang tergolong alim di malam hari bulan Ramadhan biasanya di masjid. Banyak sekali aktivitas yang di lakukan. Dari mulai tadarrus al-Qur'an, hafalan, baca buku, tasmi' al-Qur'an, mengulang hafalan, diskusi dan lain sebagainya. Melihat markas inijiwa terasa bersemangat dan pingin gabung. Hampir terdapat mahasiswa berbagai Negara di dalamnya. Ini membuat suasana semakin beragam dan terlihat indah.

III. Markas Santai-Santai

Mahasiswa yang merasa penat dan suntuk di malam Ramadhan biasanya menghabiskan waktu di tempat duduk-tempat duduk di sepanjanga sramah Bu'ust. Ada juga yang di kamar(nonton sinetron, bola dan ada yang sekedar tidur-tiduran),depan kantin, dan yang paling di gandrungi ialah di taman depan flat Mahmud Thala'at  al-Fiqi, taman terindah di asramah Bu'ust. Di situ terlihat banyak sekali mahasiswa-mahasiswa India, Banghlades dan Banggali.

IV. Markas Pekerja

 Bagi para pekerja yang berdomisili di Bu'ust biasanya kalau malam-malam Ramadhan mereka berbincang-bincang di atas rumput ada juga yang nonton tv dan lain sebagainya.

V. Markas Scurity.

Biasanya malam-malam Ramadhan mereka habiskan untuk sekedar ngobrol, bercanda, mengamati mahasiswa yang keluar masuk,dan adayang mendengarkan radio. Mereka terlihat riang dan gembira dengan topi hitam dan pakaian putihnya.

Begitulah barang kali aktivitas yang dapat disorot. Melihat wajah-wajah bahagia penuh canda tawa terasa sangat menyenangkan.Tapi lagi-lagi ingatan rumah merasuki pikiran, hingga rasa kangen timbul kembali. Rasanya ingin pulang bertemu mereka. Tapi ga papa lah entar kalau sudah waktunya pasti ketemu. Yang pasti di bulan Ramadhan ini di jalani dengan gembira dan apa adanya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan