Home » » Nasihat Kiai Mbeling Tentang Kepenulisan

Nasihat Kiai Mbeling Tentang Kepenulisan

Written By Amoe Hirata on Senin, 02 Agustus 2010 | 11.50

“Menulis itu bagus, tapi mengetahui bentuk tulisan dan kapasitas kita dalam menulis itu lebih bagus”. Demikianlah paparan pembuka Kiai Mbeling dalam salah satu acara seminar “Pelatihan Kepenulisan” yang di gelar dalam gedung graha KPH(Kumpulan Penulis Handal). (Belum selesai ia bicara riuh tepukan sudah bergema begitu ramainya hingga ia terpaksa diam sebentar menunggu suasana tenang kembali.)

Kemudian, setelah suasana sudah kembali setabil ia melanjutkan paparanya: ” Siapa saja bisa menulis kalau mau berusaha. Tapi, untuk menghasilkan tulisan yang bagus dan berkualitas itu membutuhkan usaha ekstra”. “ Hatta orang yang tidak berbakatpun bisa menulis berkualitas jika ia mempunyai kesungguhan dan kedisiplinan yang tinggi dalam menulis. Hanya saja, bedanya orang yang mempunyai bakat alamiah dalam menulis dibanding dengan orang tidak berbakat akan lebih cepat prosesnya bagi yang berbakat. Jadi, peran bakat disini berada pada frekwensi kecepatan dalam mencapai hasil tulisan yang berkualitas, bukan pada inti bisa atau tidaknya ia menghasilkan tulisan yang berkualitas”.

“Orang yang berbakat menulis tapi males dan tidak mau latihan menulis dia tidak aka pernah melahirkan tulisan yang bagus dan berkualitas, Karena bakat bukan satu-satunya faktor yang menentukan baik tidaknya tulisan. Orang yang biasa-biasa saja akan mampu menulis yang berkualitas karena ia rajin melatih diri dan berdisiplin tinggi. Pengetahuanya tentang ketidakbakatanya dalam hal tulis-menulis mengilhami dia untuk semakin tertantang melatih diri dan berusaha sedemikian rupa untuk menghasilkan tulisan-tulisan besar. Tentu saja, itu hanya bisa diraih dengan latihan dan terus latihan”.

“Tidak semua bentuk tulisan cocok bagi kita. Ada yang berbakat menulis pengamatan. Ada yang berbakat menulis puisi. Ada yang berbakat menulis cerita. Ada yang berbakat menulis tentang politik dan lain sebagainya. Dengan demikian, mengetahui corak dan tipe kepenulisan kita itu lebih baik dibanding kita menulis tentang apa saja sedang itu tidak cocok bagi kita.
“Bagi yang suka menulis saya sarankan untuk lebih dulu mengetahui kapasitas dan corak kepenulisannya. Setelah menemukan, baru mengembangkanya kearah yang lebih baik hingga mencapai kualitas maksimal. Terkadang banyak yang memaksakan diri untuk menulis tema tertentu sedang ia tidak kapabel dan tidak cocok dalam bidangnya, ini malah berakibat buruk pada dirinya bahkan orang lain”.

(Terakhir ia menandaskan), :” Jangan “main-main” terhadap tulisan karena setiap goresan yang tertulis dari pikiran anda, akan anda pertanggung jawabkan di sisi Allah kelak. Karena itu, pikirkanlah dengan matang setiap tulisan yang mau anda publikasikan hingga betul-betul masak. Bila ceroboh, tulisan hanya malah menimbulkan fitnah baik bagi diri, keluarga, masyarakat , bangsa hingga agama.(seketika itu para hadirin menyimak dengan sangat serius hingga tak terasa waktu kiai mbeling sudah habis yang kemudian diganti oleh pembicara selanjutnya). “Mungkin hanya ini yang dapat saya paparkan semoga bermanfaat bagi calon-calon penulis yang mau merintis kepenulisanya. Sekian”(pungkasnya).
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan