Home » » Enam Sifat Pembentuk Muslim Hebat

Enam Sifat Pembentuk Muslim Hebat

Written By Amoe Hirata on Kamis, 03 Desember 2015 | 04.59

            Mungkin ada yang bertanya: mengapa al-Qur`an diturunkan di jazirah Arab? Jawaban intinya: Hanya Allah yang tahu. Tapi, sejauh yang kita bisa adalah mencoba menggali hikmah di dalamnya.
Salah satu hikmah yang bisa ditulis di sini ialah: di Arab ada enam sifat hebat yang melekat pada diri mereka. Siapa saja yang memiliki sifat itu –tentunya atas izin Allah-, pasti akan menjadi Muslim hebat.
Pertama, jujur. Kejujuran adalah sikap yang melekat pada orang Arab. Menurut tradisi mereka –pada zaman jahiliah- berbohong adalah aib besar. Maka pantas Abu Sufyan(saat kafir) tatkala dimintai keterangan oleh Raja Heraclius tentang Muhammad, dia tak mampu berbohong sedikit pun. Pasca Islam, Abu Bakar adalah salah satu sahabat yang mendapatkan gelar resmi kejujuran dari Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam.
Kedua, dermawan. Kedermawanan bagian mendasar dari sifat mereka. Walau tak punya, mereka akan memberikan sesuatu sebisa mereka. Misalkan ada satu unta, mereka tak akan segan menyembelihnya untuk menghormati tamu. Jangan heran jika sahabat sekaliber Abu Bakar, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin `Auf, saat masuk Islam begitu dermawan karena memang sudah menjadi karakter.
Ketiga, berani. Lingkungan yang sangat keras, membentuk keberanian. Jangan kaget jika mereka sangat biasa berperang, lantaran keberanian yang menjadi bawaan. Ketika menjadi Pejuang Muslim, lihat bagaimana Khalid bin Walid ra ketika perang, ia maju terlebih dahulu sebelum prajurit.  Bayangkan bagaimana Barra` bin Malik yang sengaja dilemparkan oleh prajurit Muslim ke benteng musuh di perang Yamamah. Dengan keberaniannya ia dilempar masuk, dan berusaha membuka gerbang musuh. Padahal di dalamnya ada empat puluh ribu orang murtad, yang melindungi Musailamah al-kaddzab.
Keempat, izzah. Sudah tertanam dalam mereka sifat izzah(terhormat). Bagi mereka, daripada hidup enak tapi hina, lebih baik hidup miskin tapi terhormat. Lihat bagaimana izzahnya Rib`i bin Amir ketika menyampaikan pesan ke Rustum. Meski baju sangat sederhana(bahkan tak layak), ia merasa terhormat, dan tak menunduk-nunduk di hadapan Rustum. Malah dengan mantap menyampaikan pesan pembebasan umat.
Kelima, sabar. Kekuatan sabar ini didukung oleh lingkungan yang keras. Sehingga, kesabaran sudah menjadi sifat melekat. Mereka yang ikut serta berjihad menumbangkan Persia, adalah para penyabar dan bergaya hidup bersahaja. Dalam al-Qur`an orang-orang yang sabarlah yang diizinkan Allah mendapat kemenangan. Bagaimana pasukan Raja Thalut yang sedikit tapi sabar mampu mengalahkan pasukan Jalut.
Keenam, tahan banting. Maksudnya, daya tahan mereka terhadap beban sangatlah dahsyat. Beban kelaparan, kehausan dan lain sebagainya sudah biasa dialami. Bagi yang ingin mengetahui ketahanan mereka terhadap beban, lihatlah kepada kaum Muslim selama 13 tahun di Makkah. Mereka yang tak berasal dari orang terpandang, disakiti sedemikian rupa oleh orang Musyrik. Semua itu tak membuatnya murtad. Lihat juga bagaimana ketika para sahabat menggali parit di Perang Ahzab. Mereka mampu menjalaninya –setelah pertolongan Allah- karena mereka tahan banting.
Bagi setiap Muslim, yang hendak membentuk Muslim hebat, maka keenam sifat itu wajib diupayakan sebagai tujuan pembinaan. Generasi yang jujur, dermawan, berani, terhormat, sabar dan tahan banting –sebagaimana sahabat nabi- adalah generasi hebat yang mampu membuat kejutan berskala peradaban.

Dengarkan ucapan tegas dari salah satu generasi hebat, Rib`i: “Kami adalah kaum yang diutus Allah untuk membebaskan hamba dari pengabdian makhluk menuju pengabdian Khalik.” Ia tujukan kata-kata itu kepada Panglima Persia, Rustum dengan mantap, tanpa rasa takut. Padahal, Persia ketika itu berjumlah sekitar dua juta, sedang Muslim Arab hanya puluhan ribu. Tapi lihat hasilnya, dalam jangka 13 tahun pasca wafatnya Rasulullah, imperium Persia jatuh ke tangan Muslim hebat. Kapan kehebatan itu berulang?
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan