Home » , » DI HADAPAN FILUSUF BESAR MESIR (ABBAS MAHMUD AQQAD), HAMKA MENGAKU BANYAK MENYETUJUI PAHAM WAHABI

DI HADAPAN FILUSUF BESAR MESIR (ABBAS MAHMUD AQQAD), HAMKA MENGAKU BANYAK MENYETUJUI PAHAM WAHABI

Written By Amoe Hirata on Minggu, 30 Januari 2022 | 11.36


Di dalam buku "Tindjauan di Lembah Nil" (1951:51-52), Buya Hamka menulis perjumpaannya dengan para tokoh besar Mesir dengan sangat menarik, salah satunya adalah dengan Filusuf besar Mesir, Abbas Mahmud Aqqad (1889-1964). Di antaranya membahas Wahabi di Indonesia. Berikut ini petikannya.

*****
AA: Bagaimana pemandangan bangsa Indonesia tentang Wahabi pada umumnja? Dan di Indonesia adakah Wahabi?
HAMKA: Mazhab jang terbesar jang dipakai oleh kaum Muslimin Indonesia ialah Sjafiie. Tetapi, maaf, saja sendiri dan perkumpulan kami Muhammadijah banjak menjetudjui faham wahabi. Itu dapat tuan kira-kirakan sendiri. Dinegeri kami masih banjak penjembah kubur, pemudja keramat.
Fuad Fachruddin menyambung, "Perkumpulan Muhammadijah adalah perkumpulan Islam jang terbesar di Indonesia. Pendiriannja membrantas bid'ah dan bekas-bekas adat Hindu dari kalangan Islam di Indonesia, dikenal diseluruh Indonesia. Dan tuan ini adalah salah seorang pemukanja."
AA : Tetapi tentu bukan dengan kekerasan dan kesempitan faham sebagai ditanah Arab.
Hamka : Dengan kekerasan tentu tidak? Dengan penjiaran muballigh, dan sekolah-sekolah. Kami mendirikan tidak kurang dari 500 sekolah-sekolah".
AA : Tjampur politik? (Barangkaliu maksudnja hendak menjinggung Ichwanul Muslimin)
Hamka : Tidak! Tetapi menjokong partai politik Islam jang terbesar jaitu Masjumi".
AA : Wahabi salahnja terlalu keras. Tempat-tempat bersedjarah dia runtuh.
Hamka : Saja kerapkali menjetudjuinja kalau saja lihat bagaimana mendjauhnja ummat Islam dari pada Tauhid".
AA : Kalau itu, memang. Di Mesir ini sendiripun masih banjak penjembah kubur. Tiap-tiap kampung ada walinja jang disembah dan dipudja. Tetapi itu tidak hapus kalau hanja tjara keras sebagai wahabi itu. Itu harus diberantas setjara Muhammadijah tadi. Tetapi sajang kaum ulama kadang-kadang membiarkan sadja".
Kemudian semua yang ada dalam perbincangan pun tertawa. (Selesai nukilan)
*****
Dari penjelasan Hamka kepada Abbas Aqqad, jelaslah pengakuan beliau bawa dirinya, bahkan Muhammadiyah banyak terpengaruh paham Wahabi. Tapi, cara untuk menyebarkan ajarannya bukan dengan kekerasan sebagai gambaran Aqqad tentang Wahabi internasional, tapi melalui jalur persuasif lewat pendidikan dengan mendirikan sekolah dan lain sebagainya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan