Home » , » PROF. HASJMY, HUMANITY, HUMILITY DAN HUMOR

PROF. HASJMY, HUMANITY, HUMILITY DAN HUMOR

Written By Amoe Hirata on Jumat, 25 Februari 2022 | 11.27


Dr. Baihaqi A.K., alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Jami'ah ar-Raniry, ketika memberikan testimoni pada buku 80 tahun Prof. Hasjmy menyinggung 3H yang perlu dimiliki oleh pemimpin.

3 H itu adalah : Humanity, Humility dan Humor. Tulisnya, "Seorang pemimpin harus memiliki humanity, artinya ia harus mempunyai sifat prikemanusiaan yang memadai. Seorang pemimpin harus juga berprilaku humility, artinya ia harus berperangai rendah hati. Seorang pemimpin harus pula memiliki kemampuan humor, artinya ia harus mampu membuar berurakah (kelakar), yaitu berbicara kocak untuk membuat orang ketawa dan gembira." (Delapan Puluh Tahun Melalui Jalan Raya Dunia A. Hasjmy Aset Sejarah Masa Kini dan Masa Depan, 1994: 149-151)
Lalu bagimana ketika teori 3 H itu jika dikaitkan dengan Prof. Hasjmy? Awalnya, sebelumnya, Dr. Baihaqi menyangka bahwa beliu (Prof. Hasjmy) hanya memiliki H pertama; dan paling banter ya H kedua. Karena sejauh bergaul lebih terlihat sebagai seorang pendiam dan senang mengkhayal (konstruktif).
Akan tetapi, persepsi itu tiba-tiba sirna saat sama-sama diundang menjadi pembicara pada peringatan Maulid Nabi di Masjid Lambada, Uleelheue, Aceh Besar.
Giliran pertama Baihaqi yang bisa pidato dengan diselingi humor. Beliau sempat berpikir setelahnya memang pembicaranya adalah orang besar, tapi mungkin tidak bisa sekocak dirinya.
Ternyata anggapannya salah. Kata Baihaqi, "Orang yang namanya A. Hasjmy itu ternyata dapat membuat para pendengarnya ketawa, gembira dan ramai. Itulah yang pertama kali saya dengar." Bahkan ini terus terjadi ketika sama-sama di IAIN Ar-Raniry dan di Majelis Ulama. Humar itu tetap bisa dirasakan.
Lebih dari itu, Prof. Hasjmy rupanya tak hanya pandai berhumor, tapi pandai bergurau dengan cerdas. Kata Baihaqi, "Belum pernah saya dengan gurau yang tidak terjawab oleh A. Hasjmy. Dan sepanjang saya ketahui, ia belum pernah kalah. Ia selalu menang dan lawannya kalah."
Dr. Baihaqi pernah merasakan langsung bagaimana kepandaian beliau dalam menjawab gurauan. Suatu hari pada momen lebaran Idul Fitri, ia bersama Rektor IAIN (Ahmad Daudy) datang untuk sowan ke rumah Prof. Hasjmy.
Ketika turun dari mobil, pas di depan rumah beliau, Baihari mencoba memancing guyonan, "Yang berjalan di depan adalah orang besarm kira-kira jenderal. Yang berjalan di belakang orang-orang kecil, kira-kira prajurit."
Tak disangka, guyonan itu spontan dijawab seperti ini, "Dalam keadaan sekarang, boleh jadilah. Tetapi dalam perang, prajuritlah di depan. Jenderal yang tukang atur tentu di belakang". Baihaqi pun tertawa gembira bersama teman-teman lain yang sedang bersamanya.
*****
Ada banyak pelajaran yang didapat dari kisah ini. Pemimpin idealnya memiliki 3 H (Humanity, Humility dan Humor. Yang tidak kalah penting, tidak gampang menilai seseorang sebelum mengetahui secara langsung hakikatnya, sebagaimana yang dialami Dr. Baihaqi. Yang juga menarik untuk diteladani adalah kepribadian Prof. Hasjmy, beliau sebagai penulis produktif, sebagai sastrawan, akademisi dan berbagai fokus lainnya, tetapi bersamaan dengan itu beliau juga asyik, pandai humor, tidak kaku, dan cerdas dalam bergurau. Mungkin kita sedang merindukan pemimpin seperti itu yang menggabungkan intelektualitas, seni, kerendahan hati dan sekaligus humor.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan