*****
(Catatan: Dalam majalah Sabili Edisi Khusus "100 Tahun Natsir" [Hal. 62] dikisahkan bahwa Pak Natsir memberi modal dari saku beliau sendiri sebesar 75.000 untuk modal pendirian Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam [LPPI])
*****
Sejak tahun 2005 saya baca buku ini, rupanya baru bisa bertemu dengan beliau pada 2 Oktober 2014 dalam Program Kaderisasi Ulama Gontor angkatan VIII.
Pada saat itu, beliau membicarakan tentang perjalanan hidupnya sampai menjadi ahli aliran sesat, pengalaman dipenjara, dan bahasan tentang Ahmadiyah dan aliran sesat lain juga sempat dibahas. Kesan yang saya dapat kala itu, beliau sosok yang bersahaja, tenang, cukup humoris, pemberani dan sangat berpengalaman. Setelah beliau selesai memberi kuliah, kami diberi hadiah buku. Salah satu yang saya ingat adalah tentang Baha`iyah.
Pada momen kuliah itu, di antara hal menarik dan jenaka yang masih saya ingat adalah kata-kata beliau kepada anaknya (yang menunjukkan ijazah pesantren penjara suci yang mudirnya Pak Sudomo yang diberikan karena demo tentang Undang-Undang Perkawinan tahun 1973 dan sempat menguasai gedung DPR) : "Ayah tidak pernah kuliah di perguruan tinggi, tapi ini ijazah ayah, Surat Penangkapan. Sudah dilaminating yang bagus." Peserta PKU VIII Gontor pun tertawa serentak mendengar cerita beliau.
Pada hari Kamis 30 Juni 2022 (jam 06.09), tersebar diberbagai media sosial bahwa beliau telah meninggal dunia. Rahimahullah rahmatan waasi'ah. Semoga amal ibadah beliau diterima dan akan lahir para mujahid-mujahid yang menjadi penerus dalam menguasai tentang aliran sesat dan berani melawannya secara lisan, tulisan dan perbuatan.
(Mahmud Budi Setiawan/Amoe Hirata)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !