Home » » KENANGAN SINGKAT BERSAMA PAKAR ALIRAN SESAT; USTADZ AMIN DJAMALUDDIN

KENANGAN SINGKAT BERSAMA PAKAR ALIRAN SESAT; USTADZ AMIN DJAMALUDDIN

Written By Amoe Hirata on Kamis, 30 Juni 2022 | 13.39

 

Pertama kali tahu nama Ustadz Amin Djamaluddin, adalah dari buku yang saya beli berjudul "Aliran dan Paham Sesat di Indonesia" (Cet II, 2005) karya Ustadz Hartono Ahmad Jaiz, di Surabaya, waktu itu, sedang kulakan buku untuk dijual di Pesantren MII Camplong, Sampang, Madura.
Pada halaman 50 dari buku ini, ada judul "NII-Ma'had Al-Zaytun Sesat Menyesatkan-Wawancara dengan M. Amin Djamaluddin Ketua LPPI". Dari bacaan ini saya mulai kenal bahwa Pak Amin Djamaluddin adalah tokoh yang pakar dalam aliran sesat, yang menjadi Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam.
*****
(Catatan: Dalam majalah Sabili Edisi Khusus "100 Tahun Natsir" [Hal. 62] dikisahkan bahwa Pak Natsir memberi modal dari saku beliau sendiri sebesar 75.000 untuk modal pendirian Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam [LPPI])
*****
Sejak tahun 2005 saya baca buku ini, rupanya baru bisa bertemu dengan beliau pada 2 Oktober 2014 dalam Program Kaderisasi Ulama Gontor angkatan VIII.
Pada saat itu, beliau membicarakan tentang perjalanan hidupnya sampai menjadi ahli aliran sesat, pengalaman dipenjara, dan bahasan tentang Ahmadiyah dan aliran sesat lain juga sempat dibahas. Kesan yang saya dapat kala itu, beliau sosok yang bersahaja, tenang, cukup humoris, pemberani dan sangat berpengalaman. Setelah beliau selesai memberi kuliah, kami diberi hadiah buku. Salah satu yang saya ingat adalah tentang Baha`iyah.
Pada momen kuliah itu, di antara hal menarik dan jenaka yang masih saya ingat adalah kata-kata beliau kepada anaknya (yang menunjukkan ijazah pesantren penjara suci yang mudirnya Pak Sudomo yang diberikan karena demo tentang Undang-Undang Perkawinan tahun 1973 dan sempat menguasai gedung DPR) : "Ayah tidak pernah kuliah di perguruan tinggi, tapi ini ijazah ayah, Surat Penangkapan. Sudah dilaminating yang bagus." Peserta PKU VIII Gontor pun tertawa serentak mendengar cerita beliau.

Setelah itu, saya tidak berjumpa lagi. Pertemuan hanya lewat karya, terlebih saat berjualan buku bekas di Jakarta. Banyak saya jumpai dan beli karya-karya beliau tentang aliran sesat.
Pada hari Kamis 30 Juni 2022 (jam 06.09), tersebar diberbagai media sosial bahwa beliau telah meninggal dunia. Rahimahullah rahmatan waasi'ah. Semoga amal ibadah beliau diterima dan akan lahir para mujahid-mujahid yang menjadi penerus dalam menguasai tentang aliran sesat dan berani melawannya secara lisan, tulisan dan perbuatan.

(Mahmud Budi Setiawan/Amoe Hirata)


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan