Home » » Quote Hari Bela Al-Qur`an

Quote Hari Bela Al-Qur`an

Written By Amoe Hirata on Jumat, 04 November 2016 | 19.19

Pada Jum’at yg penuh berkah, akan jadi saksi sejarah, bagi siapa saja yg menista kitab suci. Umat Islam Indonesia, bersama-sama demo damai memprotes penista.

Melalui Al-Maidah lima satu, Allah akan buat sosok pongah jadi tahu. Akibat kata-kata tak terjaga, kesombongan hanya mengundang bahaya.

Inilah akibat ketika hati tak beriman, tapi lancang memaknai Quran. Mulutmu haraimaumu, kata jorok kan menderamu.

Kata-kata jorok, bersumber dari hati berborok, kata bersih bersumber dr hati jernih . Jangan mempolitisir kitab suci, untuk memenuhi target pilgub DKI.

Allah Maha Tahu, yang sombong pasti berlalu, yang rendah hati pasti melaju. Para pembela penista tidak terima, junjungannya kan dipidana.

Fitnah-fitnah pun dilancarkan, aksi damai dituduh berbiaya milyaran. Aksi damai dianggap radikal, penista Quran dibilang normal.

KTP tertulis Islam, tapi bela Quran tak diupayakan. Kemana ghirah yang kau punya, ketika Quran dinista?  Dimana iman bersemayam, ketika kepada penista kamu bungkam? Tidakkah hati sakit, ketika kitab sucimu diungkit?  Hanya penguasa bandit, yg suka berkelit.

Silakan minta maaf, karena kami pemaaf, tapi hukum berjalan tetap. Tak ada yang kebal hukum, yg salah harus dihukum. Hukum harus tegas, tidak tajam ke bawah tumpul ke atas.

Peristiwa monomental ini, akan menjadi pelajaran bagi siapa saja yg menista kitab suci.
Ada beberapa pantun yang cocok menggambarkan peristiwa ini: “Buah semangka buah rambutan, penista agama harus ditahan.”  “Pergi ke istana negara jalan kaki, penista agama harus diadili.”

Banyak yg berusaha menggembosi, aksi damai dengan rasa dengki. Ingatlah! Yg haq pasti menang, yang bathil pasti terbuang.

Baru satu ayat yang dinista, ratusan ribu umat Islam bisa marah seketika. Menista satu ayat Quran, bagai membangunkan tidur sang macan.

Inilah akibat dari hati tak beriman, tapi lancang memaknai Quran. Bagaimana jika, yang dinista adalah semua ayat, maka nasibmu bisa tamat.

Indonesia negeri damai, jangan dibiarkan rusuh hanya karena seorang lalai. Umat Islam sangat toleran, tapi jika keyakinan mereka diusik, sedikit pun tak kan dibiarkan.

Ada pantun lagi: “Naik odong-odong di kampung Rambutan, hanya orang tukang bohong yang suka menistakan.”

Jadikan hari bela quran, sebagai momentum persatuan. Tidak mungkin ratusan ribu orang datang, kalau hanya karena lembaran uang.

Bagaimana engkau akan selamat di akhirat, ketika Quran dinista tak ada yg diperbuat?   Siapa saja yg menista quran, tak layak jadi panutan.

Kalau engkau tidak setuju dengan aksi damai,  lalu dengan apa kau junjung negeri ini. Hidup ini pilihan, mau membela Quran atau mendukung penistaan.

Kalau hari ini kamu diam ketika Quran dinista, kedepan akan lebih banyak meremehkan. Kamu mau hidup mulia membela Quran, atau hidup hina menista Quran? 

Jangan sia-siakan, momentum langka membela Quran. Ada pantun: “Menikmati ketan sambil menenggak teh moci, bagi penista Quran layak dibui.” 

Ini adalah saat yang tepat, untuk menjadikan Quran sebagai syafaat. Nyalakan Quran dalam hatimu, maka kegelapan akan menjauhimu. Quran adalah pembeda: antara mu’min, fasiq, fajir, munafiq dan kafir. Lalu di mana posisimu?  Jika kelak di akhirat mau dibela Qur`an, maka sekarang belalah Qur`an.

Kami ke sini bukan untuk mencari materi, kami sangat tersinggung jika Qur`an dinodai. Sangat lucu jika mengaku beragama Islam, tapi ketika Qur`an dinista hanya diam.
Membela Qur`an ketika dinistakan, adalah bentuk riil tadabbur Qur`an di lapangan. Jika ingin lebih dekat dengan Qur`an, maka jangan diam ketika Qur`an dinistakan.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan