Home » » Balada Cinta Kasturi

Balada Cinta Kasturi

Written By Amoe Hirata on Minggu, 18 Maret 2012 | 10.38


            Pagi hari di Heidelberg pepohonan cemara terlihat sayu. Langit sedikit mendung tak bersahabat. Tidak seperti biasanya suhu dingin kota Heidelberg mencapai -0.3 C. Angin begitu kencang. Rasa dingin itu seolah menusuk-nusuk kulit Dino. Meskipun dia sudah memakai jaket, syal(tutup leher) dan tutup kepala  tebal tetap saja dingin itu merasuki kulitnya. Ini sangat wajar karena suhu di desanya berbeda jauh dengan suhu di sini.  Meski demikian tak mengurangi semangatnya untuk pergi pagi-pagi menuju kuliah yang merupakan kebiasan baiknya.
Sudah hampir satu tahun Dino menjalania aktivitas kuliahnya. Dia kuliah di Universitas Heidelberg mengambil jurusan Kedokteran ini tak mengherankan karena memang salah satu universitas di Jerman yang tersohor dalam bidang kedokteranya ialah Universitas Heidelberg.
Sebagai mahasiswa asing dari Indonesia ia tergolhong paling pintar dan prestisius. Penguasaan bahasa Inggris dan Jerman yang begitu memadai membuatnya semakin mudah melahab letelatur bahasa asing. Tidak hanya itu di juga cukup ahli penguasaan Bahasa Arabnya, ini karena sewaktu dirumah dulu Bapaknya sendiri lah yang mengajari secara langsung Bahasa Arab juga penguasaan Kitab Kuning. Bapaknya pernah nyantri di pondok Gontor, maka tak heran meskipun Dino sekolah di SMA Negri kedalaman ilmu agamanya tidak bisa diremehkan.
Banyak mahasiswa-mahasiswa yang minta bimbingan padanya. Waktunya sangat padat. Dihabiskan untuk kegiatan organisasi seperti senat kekeluargaan dan kegiatan lainya. Ia sangat di horrmati dan disukai oleh mahasiswa dan dosen. Meski demikian ia tetap rendah hati dan tidak sombong.
Suatu ketika di perpustakaan kampus ia membaca buku, entah mengapa tiba-tiba ia teringat dengan Puspita Sari. Bagaimana ya kabar Puspita? Dia pasti sudah nikah dan bahagia. Astaghfiullah...kenapa akumasih mikirin dia bukankah dia sudah menjadi milik orang. Dengan segera ia alihkan perhatianya untuk kembali membaca buku. Saat sIbuk membaca buku ia didatangi oleh beberapa mahasiswa dan mahasiswi dari Indonesia.
            Kak permisi, maaf kami jika kami menganggu. Kami adalah mahasiswa baru Kedokteran. Kata teman-teman kakak nih orangnya pinter banget dan keren. Siapa saja pasti kenal kakak. Nah kami berencana meminta bimbingan pada kakak. Kira-kira ada waktu ga ya kak?Sebenarnya saya biasa aja kok dik. Ga ada yang istimewa bagi saya. Saya seperti kalian juga. Kalau untuk bimbing sih sebenarnya saya kurang pantas. Tapi gini aja, saya akan berusaha membantu ga usah anggap saya pembimbing anggap saja belajar bersama. Tapi sebelum itu kita kenalan dulu biar lebih akrab.
Terimakasih ya kak. Baik perkenalkan saya Bagas. Yang ini Sharon, Mekar, Arjuna dan yang teakhir itu namanya Wangi Bunga Kasturi. Baik saya juga akan mengenalkan diri. Nama saya Dino al-Kindi. Panggil saja saya Dino. Saya berasal dari desa Jembar Sari di Jawa Timur Indonesia.
Baik, kita kan sudah saling mengenal, sekarang langsung saja kita tentukan kira-kira kapan waktu yang pas untuk belajar bersama. Yang jelas untuk hari Jum'at dan Sabtu saya tidak bisa. Terserah kakak aja deh kami menyesuaikan saja. Kami juga belum ada kesIbukan paten kok selain kuliah. Baik,gimana kalau kita ketemu hari Senin, Selasa dan Rabu Sore. Ya ya...boleh tuh kami setuju. Ya udah kak terima kasih kami mau pamit dulu mau masuk kuliah. Silahkan melanjutkan bacaanya. Sekali lagi terima kasih lho kak. Ok sama-sama dek.
Seperginya mereka Dino sedikit bertanya-tanya dalam hatinya. Siapa sebenarnya Wangi Bunga Kasturi? Ia kelihatan lain dari pada temen wanita yang lain. Meski ia tidak pakai jilbab tapi bajunya sangat sopan sekali tidak seperti yang lain. Ia juga sangat menjaga perilaku tidak over. Dino semakin penasaran siapa gerangan gadis itu. Wajahnya imut, cantik dan manis, tinggi semampai berambut ikal sebahu. Melihatnya ia jadi ingat lagi sama Puspita.
Astaghfirullah....jagalah hamba-Mu ini ya Allah jauhkanlah daripikiran-pikiran yang tidak-tidak. Berlangsunglah aktivitas belajar bersama itu hingga hampir satu tahun. Secara tidak sadar Wangi Bunga Kasturi selama ini tertarik dan memendam rasa pada Dino. Tapi ia hanya diam, sikapnya yang pemalu dan sangat menjaga diri membuatnya kuat untuk menahan diri. Dino menangkap sinyal-sinyal kea rah situ. Namun dia cuek. Sampai suatu ketika secara tidaksengaja sewaktu ia masuk perpustakaan ada sebuah agenda yang tak bernama melainkan hanya tiga kata saja WBK.
Ia buka lembaran itu untuk mencari identitas pemilik supaya bisa lekas di kembalikan. Sewaktu membuka halaman pertama ia kaget, namanya tertulis di judul tulisan paling depan:" Dino sang Dambaan". Melihat tulisan itu Dino secara tidak sadar tertarik membacanya hingga selesai. Rupanya benar itu adalah agenda Kasturi. Dino baru tahu jika selama ini Kasturi menaruh rasa padanya. Dengan segera ia menutup agenda itu dan segera keluar mengembalikan agenda itu ke Wangi Bunga Kasturi.
Kebetulan Sharon lewat di depan perpus maka dengan segera Dino menitipkan agenda itu pada Sharon. Shar, tolhong berikan buku ini ke Kasturi barusan kakak lihat tertinggal di perpustakaan. Baik kak aku juga mau ketemu dia kok. Terima kasih ya. Ya kak sama-sama.
Kasturi, ni agenda kamu ya? Barusan kak Dino titip buku ini. Hah...kak Dino oh iya aku lupa....aduuuh...gimana ini kalau sampai kak Dino tau dan baca bisa malu sendiri aku. Emangnya kenapa Kasturi? Jadi di agenda ini aku menulis tentang dia karena juju raja Sharon aku suka banget ma dia makanya di agenda ini kutulis tentang dia sebagai sang dambaan. Heee....ya udah ga usah khawatir, kan mendingan kayak gitu biar dia tahu. Siapa tahu kalian berjodoh kan. Haaa....tapi aku malu banget tauu...giman coba kalau dia ga da rasa ma aku kan aku jadi ga enak sendiri dan malu lagian ni yah kita kan bimbingan denganya jadi tambah malu aja kan  kalau aku ketemu nanti.
Kala itu Dino berpikir dengan cukup serius diperpustakaan. Apa sebaiknya sikap yang harus dia ambil. Secara tingkah laku Kasturi tergolhong baik. Apa salahnya jika ia mencoba menjalin hubungan serius dengan Kasturi. Ini supaya terhindar dari perbuatan maksiat dan tidak ingat lagi sama Puspita Sari.
            Akhirnya malam itu juga ia datang kerumah Kasturi untuk melamarnya. Baru ia tahu ternyata Kasturi adalah anak salah satu pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Jerman. Betapa kagetnya Kasturi ketika melihat kedatangan Dino ke rumahnya. Apa sebenarnya yang terjadi sampai-sampai pria pujaanya itu datang kerumahnya. Barulah ia tahu maksud kedatangan Dino. Bergetarlah hati Kasturi ia tidak percaya kalau Dino sedang mau melamarnya.Bagai di alam mimpi ia terbuai dalam imajinasi kebahagiaan yang selama ini ia harapkan.
Belum selesai rasa senangnya terpuaskan, seketika itu lamunananya buyar. Ternyata Bapaknya kurang setuju. Alasanya ialah karena Kasturi masih terlalu muda dan masih kuliah ditambah yang lebih inti karena Dino beragama Islam. Jadi, Dino akan di setujui lamaranya jika Kasturi sudah menyelesaikanstudi S1-nya dan Dino harus masuk agama Kristen.
            Apa kira-kira yang akan dilakukan oleh Dino, apakah ia akan pertahankan agama dan idealismenya atau akan menyerah pasrah dengan syarat dari orang tua Kasturi. Kita tunggu saja episode selanjutnya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan