Di
sepertiga malam yang sunyi, beratus-ratus gemintang terlihat indah semburat.
Angin sepoi-sepoi. Suasana begitu sepi. Di tengah sepi itu Yang ada hanya suara
jangkrik dan kelelawawar yang sedang menikmati buah jambu yang matang. Malam
itu, di samping sungai desa Mambang Legi terlihat sorot remang-remang lampu
kamar yang sedang menyala.Tepatnya, di
rumah Bapak Kh. Ahmad Sunardi selaku abah dari Puspita Sari.
Ketika
itu, Puspita Sari sedang asyik bermunajat menunaikan shalat Tahajjud. Besok
adalah hari ke tujuh dimana Dino berjanji akan melamarnya. Perasaanya tidak
karuan senangnya. Rasa bahagia dan kengen seolah menyelimuti hatinya. Mungkin
ia baru mengalami apa yang namanya cinta. Seharian itu wajahnya cerah dan
banyak senyum. Abah dan Uminya sampai merasa heran, ada apa gerangan dengan
anak ke tiganya ini kok tingkahnya tidak seperti biasanya.
Dalam
munajatnya itu ia berdoa:" Ya Allah ampunilah hamba yang penuh khilaf dan
dosa ini. Aku memohon kepada-Mu ridhailah hubunganku dengan Dino jika itu
memang yang terbaik buat kami. Jagalah kami. Lindungi kami dari hal-hal yang
buruk. Kami sudah ingin menjalin hubungan yang suci ya Allah agar terhindar
dari makshiyat kepada-Mu. Kabulkan
permintanku ya Allah. (Dengan sangat optimis ia menutup doanya dengan Amiiiin).
Pagi
sudah menjelang. Tepatnya pukul 09.00 pagi Dino berjanji akan melamar Puspita
Sari. Jantung Puspita sari berdegup kencang menunggu datangnya hari penting
itu. Sedari pagi ia sudah menyiapkan segalanya. Abah dan Uminya semakin heran
karena memang keduanya tidak tahu apa yang bakal terjadi. Puspita sengaja
merahasiakannya sebagai kejutan untuk Abi Uminya tercinta.
Jam
menunjukkan pukul 10.00. Dino tidak kunjung datang. Perasaan khawatir dan cemas
segera datang menghantui benak Puspita. Ia bingung. Dino tidak bisa di hubungi,
hpnya tidak aktif sms juga tidak dibalas. Ia berusaha untuk menghibur dirinya
dengan ungkapan:"Sabar....sabar...barangkali mas Dino masih ada
acara". Hingga pukul 11.00 nampaknya Dino belum datang juga. Kesabaran
baja Puspita semakin terkikis oleh resah dan bimbang yang menjadi-jadi.
Di
tengah kegalauan itu tiba-tiba terdengar dari depan rumahnya suara mobil
berbunyi. Segera ia lari menuju ruang tamu melihat siapa yang datang. Barang
kali mobil itu adalah Dino dengan pa kal-Kindi. Perasaan itu menjadi buyar
ketika yang keluar ternyata bukan Dino. Ketika itu yang datang adalah temanya
sendiri yang bernama Shinta Aulia bersama lelaki yang tidak di kenal puspita.
Diketoklah
pintu rumah dengan lembut oleh Shinta(...tok..tok..tok..) “Assalamualaikum..Wa'alaikum
salam....hai Sin apa kabar?Baik-baik saja kan?”. “Kok ga ngbari sih kalau mau
kesini? Tau gitu kan aku bisa siap-siap bikin jamuan untukmu. Oh ya aku kangen
banget lhoh ma kamu soalnya hampir dah sebulan lebih kita ga ketemu. Oh iya
ngomong-ngomong kamu lanjut kuliah dimana?”
“Maaf
deh Sar, ku sengaja bikin kejutan nih, aku
baik-baik aja kok, aku juga kangen ma kamu, aku jadi kuliah di UGM ngambil
jurusan Komunikasi”. “Oooo...gitu toh....oh iya sampai lupa...mari-mari
silahkan duduk(sambut Puspita)”. “Sar, kenalkan ni sepupu saya namanya Aji
kurniawan sedang menjalani progam S2 di universitas Madinah”.
“Sar,
abi dan umi kamu ada di rumah ga?”. “Oh ada...emang kenapa Sin?”. “emmm..ga
Cuma pingin ngobrol sebentar”. “..ok bentar ya bentar ku panggil mereka sambil
ku bikin minuman buat kalian”. “Abi..Umiii....ada tamu nih...temen Puspita
pingin ketemu abah dan umi”. Keluarlah keduanya keruang tamu menyambut
kedatangan mereka.
Begini
pak maksud kedatangan saya, ingin mengantar sepupu saya ini namanya Aji
Kurniawan calon MA di Universitas Madinah.
Ia sekarang lagi liburan, jadi menyempatkan diri untuk pulang. Nah,
tujuan kepulanganya ini ingin mencaricalon istri jadi saya tunjukkan kemari,
maaf ya pak kalau kurang berkenan.
Dak
usah sungkan-sungkan dek, Bapak malah seneng lho kedatangan tamu, apa lagi
jauh-jauh dari Madinah. Bapak sama Ibu sebenarnya setuju-setuju aja apalagi
dapat anak shaleh seperti dek Aji. Cuman Bapak harus menanyakan dulu ke Puspita
tentang rencana ini. Setahu Bapak sih Puspita belum ada calon.
“Hayoo...lagi
ngomongin apa nih kayaknya seru banget....mari-mari silahkan diminum jus
mangganya seger banget lho” saji Puspita. “Begini nak kita bisa ngomong
sebentar didalam? Ada masalah penting yang mau abah umi bicarakan sama kamu.
Baik bah silahkan. Jadi begini, kamu tahu ndak cowok berkopyah di depan tadi?
Iya bah itu sepupu Shinta calon S2 Universitas
Madinah. Tujuan dia kemari ingin melamarmu. Dimana menurutmu?. Anaknya
baik, tampan dan shalih lhoh, kalau bisa segera jawab.soalnya moment kaya
begini sangat langkah. Kamu sendiri kan belum ada calon kan?”.
Puspita
merasa sangat bingung mau menjawab apa.Sedang dia sudah terikat janji sama
Dino. Disisi lain ia sangat cinta Dino.Masalahnya itu tidak di ketahui oleh
abah dan uminya. Dino juga tidak datang-datang. Mau menolak ia tidak tega sama
abah uminya karena selama ini keduanya tidak pernah sampai meminta dengan
mendesak seperti ini.
Dalam kondisi pelik ini tiba-tiba ia mendapatkan sms
dari Dino yang isinya:" Assalamualaikum...Puspita, sebelumya aku minta
maaf karena aku tidak bisa menepati janjiku untuk datang kerumahmu...aku sedang
dilanda masalah besar...aku harap kamu tidak kecewa...beri kesempatan tiga hari
lagi...aku masih ingin menyelesaikan maslahku ini...wsslm".
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !