Sore
ini, Aji Kurniawan bersama keluarga akan melamar Puspita Sari. Aji begitu bahagia mendapat calon istri
seperti Puspita. Dari segala sisi sangat pas dengan kriterianya. Ia sangat
bersyukur kepada Allah telah menganugerahkannya calon istri yang cantik dan
shalihah.
Sampailah
rombongan di rumah pak Ahmad Sunardi. Banyak keluarga dari pihak Bapak Ahmad
Sunardi yang turut serta mengiring acara lamaran itu. Di dalam kamarnya Puspita
hanya duduk-duduk di depan kaca kamar tidurnya. Tatapanya kosong. Meskipun raga
di dalam kamar tapi jiwanya terbang tiggi dalam istana lamunan. Agaknya,
bayang-bayang cinta Dino masih tak bisa lepas dari alam pikirnya. Hatinya
seakan tak mau melepaskan bayang-bayangnya.
Melihat
Puspita berpagut tangan di pipi, bengong dan menatap kaca, uminya Hani'am
segera menegurnya. Puspita! Ada apa toh kok kayak murung gitu? Bukan malah
seneng? Kamu tidak bahagia ya? Oooh tidak ko Mi, Puspita hanya merasa sedikit
gugup karena ini merupakan hari pertama aku bertunangan. Hanya itu yang di
sampaikan oleh Puspita kepada Uminya. Dalam hatiia membatin:" Astaghfirullah....ampuni
hamba-Mu ini ya Allah yang masih belum bisa melupakan Dino, hati ini begitu
rapuh, kuatkanlah hamba untuk menghadapi kenyataan ini".
Acara
berlangsung dengan lancar. Dalam acara itu Arjuna berjanji akan menikahi
Puspita setelah menyelesaikan progam S2-nya di Madinah. Semua pihak dari
masing-masing keluarga telah sepakat. Diberikanlah cincin pertunangan itu oleh Ibu
Intan Sartika Ibu dari AjiKurniawan.
Selepas
acara pertunangan, diam-diam Puspita berunding dengan abah uminya. Bah...bagaimana
kalau sela-sela waktu menunggu mas Aji ini Puspita gunakan untuk ikut tahfidz
al-Quran di pondok al-Karimah....pernikahan Puspita kan masih setahun lagi
dalam waktu segitu kanal-hamdulillah jika Puspita bisa menghafal seluruh
al-Quran. Tanpa banyak bicara pak Ahmad langsung menyetujui ide itu. Dari dulu
ia bercita-cita ingin mempunyai anak yang hafal al-Qur'an.
Di
sebrang desa Mambang Legi sekitar dua kilho meter tepatnya di desa Jembar Sari
sedang diadakan acara selamatan pelepasan kepergian Dino. Tidak seperti
hari-hari yang lalu Dino sekarang nampak lebih ceria. Ia telah membulatkan
tekad untuk melanjutkan studinya ke Jerman. Ia sadar bahwa Puspita sudah
dilamar orang. Di samping itu yang membuat dia semakin mantap ialah ia teringat
pesan mendiang Ibunya:" Nak apapun yang kamu inginkan akan kamu dapatkan
jika memang itu di takdirkan Allah. Tapi, jika tidak Allah ijinkan maka
meskipun kamu kerahkan segenap tenagamu hingga habis kamu tidak akan pernah
mendapatkanya".
Sebelum
berangkat Dino mengirim pesan kePuspita:" Assalamualaikum...Maafkan aku
yang lancang menyapamu....aku hanya mengucapkan selamat atas pertunangan mu
semoga kamu bahagia....aku juga pamit kepadamu...Aku mau lanjut studi ke
Jerman...doakan semoga jalanku sukses....aku tahu sekarang jarak memisahkan
kita...tapi aku hanya percaya pada takdir cinta yang ditetapkan Allah...Bila
takdir cinta itu ternyata untukku maka kamu akan menjadi cintaku. Percayalah
akan hal itu....Wassalamualaikum.
Mendapat
sms dari Dino Puspita merasa sangat terharuh dan sedih.....ia tidak membalas
sms Dino....karena jemari tanganya sudah tidak mampu lagi untuk menuliskan
pesan kepadanya...ia tidak tega...betapa malangnya si Dino dia telah kehilangan
kedua cintanya yaitu Bapak al-Kindi danPuspita. Dalam hati ia hanya bisa
berdoa...sukseskanlah mas Dino ya Rabb....Bilatakdir cintaku adalah bersamanya
maka kokohkanlah cinta itu hingga waktu tiba.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !