Home » » SYI`AHISASI: Ancaman atau Ketentraman?

SYI`AHISASI: Ancaman atau Ketentraman?

Written By Amoe Hirata on Rabu, 01 Juli 2015 | 05.53

"اتَّقُوا اللهَ فِيْنَا وَفِيْ أَنْفُسِكُمْ...أَنَّنَا نُحِبُّ أَهْلَ الْبَيْتِ...خُطَطُكُمْ لِتَحْوِيْلِ أَهْلِ السُّنَّةِ إِلَى شِيْعَة فِي مِصْرَ لَنْ تُفْلِحَ أَبَدًا".
   Bertakwalah pada Allah baik pada diri kita maupun kalian. Kita sama-sama mencitai Ahlul Bait. (Namun)Usaha kalian dalam menyebarkan ideologi Syi`ah di Mesir, tidak akan berhasil selamanya.
Begitulah petikan dari Syaikh Ali Jum`ah ketika masih menjadi Mufti Mesir, yang penulis dapat dari situs resmi Dār Al Iftā` Mesir (http://www.dar-alifta.org/Viewstatement.aspx?ID=616&text=%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%B9%D8%A9 ). Beliau mengingatkan, ‘penyebaran idielogi Syi`ah di wilayah Sunni hanya akan membuat stabilitas keamanan masyarakat terganggu.
Statemen ini beliau katakan dalam Aula Muhammad Abduh, ketika sedang menyampaikan kuliah yang diselenggarakan Majma` Buhuts Al Islami di Al-Azhar sebagai peringatan atas bahaya pemikiran Syi`ah(9 Oktober 2012).
            Ada lima poin penting yang beliau paparkan mengenai perbedaan mendasar Syi`ah dengan Sunni. Pertama, akidah al-badā`(idiologi Syi`ah yang menyatakan bahwa Allah telah menetapkan sesuatu kemudian mengubah pendapatnya dan menarik kembali keputusannya. Pendapat ini sangat ditentang Ahlu Sunnah).
Kedua, tahrīf(penyimpangan) Al Qur`an. Syi`ah meyakini, dalam Al Qur`an yang diyakini oleh Ahlus Sunnah ada tahīf-nya. Ada ulama Syi`ah yang bernama Syaikh An-Nuri sampai mengarang kitab yang berjudul: “Fashlu al-Khithāb fī Tahrīfi Kitābi Rabbi al-Arbāb(Penjelasan tentang penyimpangan dalam Kitab Al Qur`an)”. Pandangan ini sangat ditolak oleh Sunni.
            Ketiga, perbedaan terkait mengenai keadilan sahabat serta celaan mereka terhadap sahabat-sahabat yang mulia. Banyak sekali bukti tertulis dalam kitab-kitab mereka yang mencela para sahabat. Ada sekitar 110 jilid kitab rujukan inti Syi`ah yang lima di antaranya mencela para sahabat nabi, yang kemudian berusaha dilenyapkan agar mereka tidak mendapat pertentangan dari yang lain. Keempat, perbedaan terkait masalah taqiyah. Menurut beliau, Syi`ah tidak segan-segan melakukan kebohongan demi membela pendapatnya. Sedangkan Ahlus Sunnah mengecam keras hal itu.
Kelima, Ahlus Sunnah tidak mengakui kemaksuman seorang pun kecuali para nabi. Adapun Imam Ahlul Bait mereka memang takwa dan berilmu, namun tidak sampai maksum dan bukan sebagai sumber hukum. Demikianlah beberapa poin penting yang disampaikan beliau dalam kuliahnya.
            Sebenarnya banyak sekali usaha yang menginginkan terjadinya rekonsiliasi antara paham Ahlus Sunnah dan Syi`ah. Di antara ulama yang berusaha mewujudkannya: Syaikh. Mahmud Syaltut, Syaikh, Manshur Rajab, Syaikh. Abdul Aziz Isa, Syaikh. Al-Baquri, bahkan Syaikh Yusuf Al-Qardhawi dan masih banyak yang lainnya. Hanya saja usaha ini menjadi sia-sia lantaran dilanggar sendiri oleh Syi`ah yang jelas-jelas memiliki ideologi berbeda dengan Ahlus Sunnah.
            Kalau antara Syi`ah dan Sunni memang bisa benar-benar menyatu, maka tidak mungkin dalam sejarah pahlawan sekaliber Nuruddin Mahmud Zanki, Asaduddin Syirkuh, Imam Al-Ghazali dengan madrasah Nidhamiyahnya, Panglima Shalahuddin Al-Ayyubi yang notabene merupakan bagian dari Ahlus Sunnah –secara bertahap dan bijak- mengubah ideologi Al-Azhar(atau Mesir) dari Syi`ah menjadi Sunni kembali(baca: Muhammad Shallābi, Shalāhuddīn al-Ayyūbi wa juhūduhu fī al-Qaḍā `ala al-Daulah al-Fāṭimiyah wa Tahrīri Baiti al-Maqdis).

            Sikap ulama Mesir terhadap Syi`ah –baik tempo dulu maupun sekarang- semestinya bisa menjadi pelajaran berharga bagi Bangsa Indonesia untuk mewaspadai ideologi Syi`ah. Bagaimana mungkin minyak dan air bisa menyatu? Kalau ideologi ini dibiarkan berkembang, maka sangat mungkin terjadi apa yang dipaparkan oleh Syaikh Ali Jum`ah bahwa penyebaran Syi`ah dalam komunitas Sunni hanya akan merusak stabilitas keamanan. Semoga kita bisa terhindar dari fitnah besar ini. Wallāhu a`lam.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan