Home » » Pelajaran-pelajaran Terpenting dari Badar Kubra

Pelajaran-pelajaran Terpenting dari Badar Kubra

Written By Amoe Hirata on Minggu, 05 September 2010 | 00.37

Monday, June 21, 2010 at 5:03pm

Pelajaran-pelajaran dari perang Badar amat banyak sekali, teramat sulit untuk dihitung,hal ini melihat pada banyaknya pelajaran yang dikandungnya, sampai-sampai setiap generasi mampu mengeluarkan elajaran-pelajaran dari kisah Badar. Pada pembahasan berikut akan dipaparkan pelajaran-pelajaran terpenting dari perang Badar, yang terangkum pada point-pint berikut ini:

1.Kemenangan itu merupakan anugerah dari Allah ta`ala, tidak bisa di ukur dengan membanding-bandingkan kekuatan kaum muslimin dengan musuh, yang di minta dari mukminin ialah al-akhdu bil-asbab(berusaha menggapai sebab-sebab yang membantunya mendapat apa yang di inginkan) yang di jadikan ole Allah sebagai cara untuk memperoleh kemenangan, seperti enam sebab yang termaktub dalam al-Quran:" Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung(45)Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(46)Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan(47)(Qs:al-Anfal:45-47). Adalagi sebab-sebab lain yang tersebut dalam al-Quran dan as-Sunnah, dan bukan maksud kami menjelaskan jumblah detailnyai pada tulisan ini, maksud kami tak lebih hanyalah ingin menjelaskan bahwah kemenangan itu memiliki sebab-sebab yang harus di ambil oleh mukminin, sebagai jawaban terhadap permintaan syariat, akan tetapi hendaknya mereka yakin setelah itu bahwa kemenangan hanya berasal dari Allah ta`ala semata, sebagaimana di tandaskan dalam al-Quran:"Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana(Qs;Ali Imran:126).

2.Kemenangan tidak ada kaitanya dengansedikit banyaknya jumblah. Betapa banyak kelompok yang sedikit mengalahkan kelompok yang banyak dengan ijin Allah. Allah telah menceritakan pada kita satu contoh tentang itu pada kisah orang-orang terdahulu-yaitu kisah Thalut dan bala tentaranya yang berkata ketika menghadapi perang dengan musuh mereka dan melihat jumblah banyak pasukan musuh, mereka berkata:" Kami tidak ada lagi kemampuan pada hari ini terhadap Jalut dan tentaranya(al-Baqarah:249) akan tetapi ahli ilmu, shalih dan yang mempunya pandangan yg brilian disekeliling mereka mengingatkan tentang sudut pandang keimanan yang abadi:" Berkatalah orang-orang yang yakin akan bertemu dengan Allah:"betapa banyak kelompok yang sedikit mengalahkan kelompok yang banyak dengan ijin Allah"(al-Baqara:249).

Pada perang badar jumblah kaum muslimin tigaratus sepuluh lebih, menghadapi seribu pasukan musuh dari orang-orang kafir, meskipun demikian ternyata kemenangan diraih oleh kelompok yang jumblahnya sedikit ketika terpenuhinya siifat yang perlu di miliki seperti sabar takwa dan lain-lainya, maka Allah menganugerahkan kemenangan atas mereka. Allah berfirman:"Sungguh Allah telah menolong kalian pada perang Badar sedang kam pada waktu itu adalhorang-orang yang lemah, maka bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur"(Ali Imran:123).

Shubhanallah jumblah pasukan pada perang Badar seperti jumblah pasukan Thalut dan bala tentaranya sebagaimana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dalam kitab al-Maghazi, bab persiapan pasukan Badar pada hadist al-Barra` bi al-Ma`rur-ia berkata:"telah menceritakanku sahabat-sahabat Muhammad shallallahu alaihi wasslamyang menyaksikan perang Badar: bahwasanyapersiapan mereka seperi pasukan tentara Thalut yang menyebrangi sunga bersamanya berjumblah tigaratus sepulu lebih, Barra` berkata:"Tidak, demi Allah, tidak ada yang menyebranginya melainkan orang-orang mukmin".

Ketika kaidah syariyah ini lenyap dari diri kaum muslimin9seperti pada perang Hunain) yang terkesima dengan jumblah mereka yang tidak pernah mereka capai sebelumnya, Allah memberikan pelajaran pada mereka pada awal peperangan, kemudian ketika mereka sadar Allah memberikan mereka kemenangan kembali. Peristiwa ini direkam dalam al-Quran, dimana allah berfirman:" Sungguh Allah telah menolong kalian pada banyak tempat, seedang pada (perang) Hunain ketikan kalian takjub dengan (jumblah)banyaknya kalian".(at-Taubah:25).

3.Persiapan yang baik untuk berperang-meskipun tidak berperang- karena Rasulullah tidak menyianyiakan seba yang dapat ia ambil melainkan akan ia pakai, dengan merujuk kembali pada peperangan Badar maka akan didapati dalil tentang itu.

4.Mempraktikan prinsip Musyawarah, ketika kaum Anshar bermusyawarah tentang partisipasi meraka dalam peperangan, karena mereka tadak ada keharusan dalam perjanjianya dengan Rasulullah sebagaimana termaktub dalam baiah Aqabah. Ini juga dapat kita lihat pada musyawarah al-Hubab bin al-Mundzir dengan Rasulullah. Maklum sekali bahwa kerelaan tentara dengan keadilan masalah dan agungnya tujuan mereka membuat mereka semakin bertambah ikhlas dan berani dalm membela dan perang karenanya.

Kaidah Syura merupakan kaidah dasar dari kaidah-kaidah pembangunan umat muslim baik pada masa perang maupun damai, hal ini sebagaimana di tegaskan pada banyak ayat al-Quran dan Sunnah nabi Muhammad Shallalahu alaihi wassalam.

5.Mensugesti kaum muslimin untuk berperang, dan mengangkat spirit mereka dengan menjelaskan bahwa kemenangan akhir yang di tunggu akan diperoleh yang kaum muslimin apabila syahid dan berperang di jalan Allah. Kisah `Amir bin al-Hammam radhiyallahu `anhu yang dianggap bahwa menunggu luang dengan memakan beberapa biji kurma yang berada ditangannya ia anggap sebagai waktu yang lama yang menundanya masuk surga, kaum muslimin telah di uji dengan ujian yang baik pada perang itu yang berakhir pada terbunuhnya abu Jahal dan pembesar-pembesar Quraisy yang lainya.

6.Jihad di jalan Allah memiliki sarana-sarana beraneka ragam, diantaranya jihad dengan diri, harta dan doa, bahkan pada masa modern ini sangat banyak sarana-sarana yang tersedia untuk didedikasikan pada Islam yang bisa di pakai untuk membela Islam, seperti menyusun buku, menggunakan radio, televisi, chanel-chanel tv, dan kaset-kaset vidio, dan lain sebagainya...yang bisa di gunakan untuk dakwah Islam. Siapa yang bisa menggunakan sejumblah besar dari sarana-sarana tadi maka gunakanlah,dana yang kemampuanya terbatas hanya pada sebagian saja, itu juga baik. ..yang penting hendaknya tiap muslim mencari sarana-sarana yang sesuai dengan kemampuanya yang bisa di pergunakan untuk jihad, setiap muslim mempunyai kewajiban untuk membela agamnya yang di muliakan oleh Allah ta`ala dengan berafiliasi kepadanya.

7.Berdoa dan merandahkan diri kepada Allah dengan senantiasa banyak berdoa ketika di medan pertempuran, ini merupakan termasuk pintu kemenangan, karena esensinya adalah bahwa setiap muslim tahu bahwa kemenangan datangnya dari Allah semata, lalu ia mendesak berdoa kepada-Nya dengan penuh harap dan yakin, maka Allah akan menurunkan pertolanganya atas mereka. Nabi melakukan itu pada Perang Badr bahkan di setiap peperangan yang diikuti beliau, sampai-sampai sahabatnya terharu melihat semangat Rasullullah dalam berdioa kepada Allah.

8.Hendaknya kaum muslimin senantiasa waspada dan mawas diri. Pada peperangan Badar Rasulullah siap siaga dengan mengutus mata-mata, menawan mata-mata musuh dan mengambil manfaat dari maklumat-maklumat yang mereka berikan padanya, dan melakukan penjagaan ketat dan rapi pada kemah-kemah tentara,dan lain sebagainya dari sarana-sarana untuk memperkokoh prinsip Islam yang sangat urgen, karena perhatiann Allah tidak akan di peroleh melain kan orang yang waspada dan mawas diri.

9.Menghormati perjanjian dan kesepakatan-kesepakatan, sebagaimana sikap nabi terhadap kaum Anshar ketika mendesak meminta pendapat mereka, karena mereka tidak ada dalam perjanjian Aqabah tidak ada keharusan untuk berperang di luar Madinah. Demikianlah keadaan Islam dan Rasul serta pengikutnya karena penghianatan janji merupakan ciri khas kaum munafiq, sebagaiman yang disabdakan nabi dalam beberapa hadisnya.

10.Legalitas perang dalam Islam untuk menolak kedzaliman, penyampaian dakwah, pengokohan akidah, dan untuk menjalankan ibadah-ibadah dan melindungi rumah-rumah ibadah dan bekerja untuk menjadikan manhaj Allah berkuasa ata seluruh dunia, sebagaimana termaktub dalam ayat-ayat yang berturut-turut dalam surat al-Haj:"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu(39)(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah." Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa(40)

11.Nabi mengajarkan kepada kita beberapa pelajaran yang lain yaitu ketika ia naik kendaraan secara bergantian dengan sahabat-sahabatnya tanpa ada yang di istimewakan meskipun mereka mendesak agar nabi saja yang naik kendaraan. Dan Nabi mengambil prinsip sensus(penghitungan) agar kaum muslimin belajar ketika ia memperkirakan jumblah tentara musyrikin berdasarkan pada jumblah ontayang mereka sembelih setiap harinya, dan demikian pula ketika ia menerima tebusan untuk tawanan perang agar memberikan mereka kesempatan untuk taubat dan lain sebagainya.

Perang Badar dan perang2 yang lainya akan senantiasa penuh dengan pelajaran-pelajaran sampai pada hari kiamat.

Wallahu A`lam.

Di terjemah dari kitab " Pelajaran-pelajaran Dari sirah Nabi Pada Periode Madinah"
Penyusun:Dr, Marwan Muhammad Mushthafa Syahin, Dosen fakultasUshuluddin Jurusan, Hadis al-Azhar Universiti.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan