Bulan penuh ampunan sebentar
lagi meninggalkan kita; bulan penuh rahmat sebentar lagi pergi; bulan penuh
barakah sebentar lagi habis. Apakah kita termasuk orang yang sukses atau
merugi. Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan emas ini. Tidak semua
yang mendapat kesempatan mampu memanfaatkan dengan baik. Tidak semua yang mampu
memanfaatkan dengan baik tetap bisa istiqamah baik di dalam maupun di luar
bulan Ramadhan. Berikut ini ada beberapa poin yang perlu diperhatikan agar kita
di bulan Ramadhan bisa tetap istiqamah dan konsisten dalam beribadah:
1
Mengevaluasi Amal
Amalan yang baik adalah amalan yang
bisa dievaluasi dan terukur. Tiadak akan bisa terukur kalau sebelumnya tidak
direncanakan dengan baik. Bagi kita yang sebentar lagi akan ditinggal Ramadhan
perlu kiranya mengevaluasi diri. Evaluasi ini sangat penting mengingat manusia
tidak lepas dari kesalahan. Kesalahan dievaluasi agar kita bisa menjadi yang
terbaik sebagaimana yang difirmankan Allah: Yang telah menciptakan kematian
dan kehidupan untuk menguji siapakah diantara kalian yang paling baik amalnya
(Qs. Al-Mulk: 2). Supaya amalan kita kedepan bisa lebih baik, evaluasi terhadap
amalan-amalan yang telah dilakukan merupakan sebuah keniscayaan.
2
Memperbarui Niat
Tajdîdun al-niyyah(memperbarui
niat) juga tidak kalah pentingnya. Dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan
rintangan dan halangan, terkadang ada saat dimana manusia dihadapkan pada titik
nadir kejemuan dan kemalasan yang membuatnya rawan tergelincir pada
kesalahan-kesalahan. Supaya manusia bisa kembali pada tujuan semula, maka niat
perlu diperbarui. Kalau kita mengalami futur di luar bulan Ramadhan,
memperbarui niat adalah solusinya. Memperbarui dalam artian mengembalikan niat pada
niat posisi awalnya. Ini persis seperti kerja ‘refresh’ dalam komputer:
memberi penyegaran bagi kerja komputer.
3
Mengatur Waktu
Waktu adalah kehidupan. Orang yang
tidak pandai mengatur waktu sama saja sedang membunuh dirinya. Sebesar apapun
harta yang kita miliki tak akan bisa membeli waktu yang telah hilang. Kalau di
bulan Ramadhan kita sudah terbiasa untuk mengatur waktu dalam beribadah, kita
juga harus mengatur waku di luar bulan Ramadhan. Supaya tidak cepat bosan dan
futur, memang dalam mengatur waktu kita tidak harus langsung secara ketat. Kita
encoba mengaturnya sesuai dengan kemampuan kita, tapi berusaha istiqamah.
Misalkan kalau dalam sehari kita tak bisa membaca al-Qur`an sebanyak satu juz,
maka cukup dengan setengah juz saja. Demikian juga pada hal-hal yang lainnya
yang perlu pengaturan waktu, supaya waktu kita bisa teratur dengan baik.
4
Memohon Pertolongan Allah
Sehebat-hebat manusia, yang bisa
dilakukannya hanyalah usaha. Orang tidak bisa menentukan hasil dari usahanya. Sebagai
muslim dalam menjalankan usaha, al-Qur`an memberikan pelajaran penting agar kita
meminta tolong kepada Allah ta`ala. Dala surat al-Fatihah secara tegas
biasa kita ucapkan: wa iyyâka nasta`în(dan hanya kepada-Mulah, kami
memohon pertolongan). Di luar bulan Ramadhan kita harus memohon pertolongan
Alla ta`ala agar dimudahkan dalam menjalankan amal seperti di bulan
Ramadhan.
5
Melakukan Amalan Sedikit Tapi
Rutin
Mulailah dari sedikit. Jika yang sedikit sudah bisa rutin, baru kemudian
menambahnya dengan amalan yang lain. Ini adalah prinsip dari sebuah
keistiqamahan. Sedikit tapi rutin inilah, yang membuat amalan yang di mata
kebanyakan orang remeh dan kecil, tapi bernilai besar menurut pandangan Allah ta`ala.
Kita tentu tahu sahabat yang bernama Bilal bin Rabbah. Sewaktu masih hidup di
dunia, terompahnya sudah terdengar di surga. Apa anda mengira Bilal beramal
sebagaimana Abu Bakar dan Umar? Tidak. Sewaktu ditanya, Bilal menjawab: “Setiap
aku selesai bersuci. Aku melaksanakan shalat dua rakaat”. Hanya itu saja, tapi
bernilai luar biasa karena istiqamah. Bilal tahu betul bahwa sebaik-baik amalan
di mata Allah ialah yang paling rutin meski sedikit, sebagaimana hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.
6
Menjalankan Amal Secara Bertahap
Bertahaplah dalam beramal. Kehendak
dan keinginan manusia tidak ada pangkalnya, sedangkan kemampuan manusia amat
terbatas. Hanya orang yang melakukan sesuatu secara bertahap yang akan mampu
sampai finish. Banyak sebenarnya orang yang diberi kemampuan oleh Allah
ta`ala melebihi orang-orang pada umumnya. Tetapi karena tidak mampu
mengontrol keinginginannya yang ingin cepat-cepat sukses, tanpa mengindahkan prinsip
kebertahapan, akhirnya jatuh di tegah jalan. Prinsip kebertahapan ini bukan
saja berlaku dalam, syari`at, dan dakwah, ia juga berlaku pada teknis
pelaksanaan sesuatu. Dari kehidupan manusia saja kita di ajarkan untuk
bertahap. Tidak ada manusia yang dilahirkan langsung berdiri dan tertawa, yang
ada ialah manusia yang tumbuh berkembang sesuai dengan sunnatullah. Di
dalam kebertahapan, tersimpan kesuksesan.
7
Mendekatkan Diri dengan
Orang-orang Shalih
Yang tidak kalah pentingnya ialah
kebaikan itu akan tumbuh berkembang dengan baik ketika didukung dengan
lingkungan yang baik. Mendekatkan diri dengan orang-orang yang sholih merupakan
keniscayaan jika kita menginginkan amal kita tetap terpelihara. Ini bukan
berarti kita tidak boleh bergaul dengan orang yang buruk, karena sebagai muslim
kita tetap mempunyai kewajiban untuk berdakwah. Kuncinya ke dalam kita mencari
penguatan dengan bergaul bersama orang-orang sholih, ke luar kita tetap berdakwah
tanpa harus terwarnai dengan sikap buruk orang yang kita dakwahi. Rasulullah
sudah mencontohkannya. Beliau ketika pertama kali dakwah hanya sendirian. Yang
beliau lakukan ialah mencetak orang-orang shalih. Menciptakan suatu kondisi
yang bisa disebut sebagai ‘kesolehan kolektif’ sehingga meungkinkan pertumbuhan
orang-orang sholih di sekitarnya. Jadi, mendekatkan diri dengan orang shalih
tidak bertentangan dengan bergaul dengan orang yang tidak shalih dalam kerangka
dakwah. Semoga dengan tujuh poin tadi kita bisa mawas diri dan mampu menjaga
amalan-amalan di bulan Ramadhan untuk kemudian ditransfer pada bulan-bulan yang
lain di luar bulan Ramadhan. Wallahu a`lam bi al-Showab.
Sumengko,
Ahad 27 Juli 2014/16:25
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !