Di antara faktor yang
paling determinan untuk membina umat ialah Ramadhan. Umat Islam tidak boleh
menyia-nyiakan faktor yang sangat besar ini. Di samping itu juga harus
menggunakan momen Ramadhan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang
baik. Umat Islam sangat butuh dibina kembali dengan pembinaan yang komplit
sesuai dengan syariat Allah, supaya kendalinya atas seluruh umat bisa kembali
digapai. Umat Islam adalah umat yang berhak memimpin dunia.
PERAN RAMADHAN DALAM PEMBINAAN UMAT
أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونستهديه،
ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، إنه من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل
فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له،
وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
أما بعد:
Selamat datang semuanya pada pertemuan yang
penuh berkah ini. Saya memohon pada Allah ta`ala semoga menjadikan
pertemuan ini masuk dalam timbangan kebaikan kita semua. Adapun sesudahnya.
Sebagaimana anda ketahui, kita sebagai umat
Islam hidup dalam saat-saat bahagia, karena kita mendekati peristiwa yang
mulia; peristiwa yang membuat umat Islam dipenuhi kebaikan, keberkahan dan
rahmat’ peristiwa yang ditunggu-tunggu baik oleh anak kecil maupu orang besar, laki-laki maupun
perempuan, kaya maupun miskin. Allah menaburkan rasa cinta terhadapnya pada
hati kaum mukmin, hingga anak kecil pun (mencantainya). Kita menanti Bulan
Ramadhan. Kita tahu sampai sejauh mana anak-anak begitu menyukai kedatangan
Ramadhan, meskipun mereka masih belum mengenal puasa, shalat malam, pahala dan
kebaikan. Kita melihat orang-orang pada menantikan munculnya hilal betapa
bahagianya hati ketika kita tahu Ramadhan besok akan datang.
Saudara sekalian, Ramadhan adalah bulan yang
sangat agung dalam timbangan Islam. Mari kita melihat penggambaran Rasulullah
berkaitan dengan bulan ini. Imam Ahmad dan Nasa`i meriwayatkan dari Abu
Hurairah Ra. Ia berkata: Ketika Ramadhan datang, Rasulullah Saw. bersabda, ‘Telah
datang pada kalian bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan puasa(pada
bulan ini)”.
Ada beberapa peristiwa besar yang terjadi
pada bulan ini sebagaimana yang pernah dikabarkan Rasulullah Saw. tentang
perubahan-perubahan alam yang begitu mencengangkan:
Pertama: Pintu-pintu surga dibuka
Kedua : Pintu-pintu neraka
ditutup
Ketiga : Setan-setan dibelenggu
Jadi, Ramadhan adalah momen untuk beramal baik, masuk surga, dibebaskan
dari neraka, dan menang atas setan-setan. Ramadhan adalah bulan penuh rahmat
dari Allah. Orang mukmin kembali kepada Tuhannya, serta menghancurkan setiap
yang dibangun iblis dan para pengikutnya pada bulan-bulan yang panjang.
Ramadhan merupakan hadiah dari Allah yang Maha Penyayang. Rasulullah pernah
bersabda berkaitan dengan hal ini: “Di dalamnya ada satu malam yang lebih
baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang diharamkan kebaikannya maka ia adalah
orang yang rugi”. Menurut pendapat saya kita tak usah menentukan malam
lailatul qodar dengan delapan puluh tiga tahun sebagaimana yang dikatakan
kebanyakan orang. Masalah ini masuk dalam takdir (ukuran) Allah. Masalah ini
sebenarnya untuk mengagungkan dan memuliakan. Orang yang diberi taufik mendapat
kebaikan malam lailatul qodar adalah orang yang telah diberi taufiq oleh Allah.
Tidak semua orang yang akan mendapati lailatul qodar, dan tidak semua orang
akan mengeksploitasinya.
Jadi, orang yang
sukses diberi taufik Allah adalah orang yang mengerahkan segenap tenaga untuk
mendapatkan malam lailatul qodar: adalah orang yang benar-benar rindu padanya;
adalah orang yang sebelum Ramadhan menghitung berapa hari lagi Ramadhan akan
datang; adalah orang yang ketika bulan Ramadhan takut Ramadhan berakhir, ia
memiliki persiapan yang besar untuk (menyambut) bulan agung ini. Kita memohon
kepada Allah ta`ala supaya kita semua diperjumpakan kembali dengan
Ramadhan, serta diberi taufiq di dalamnya untuk beramal shalih, dan semoga
Allah menganugerahkan rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka pada kita.
Pembahasan Ramadhan
kali ini bukan pembahasan sebagaimana biasanya. Saya tidak akan membahas
tentang hukum-hukum, keutamaan-keutamaan, dan adab-adab yang berkaitan dengan
Ramadhan. Pada kesempatan ini saya akan berbicara tentang peran Ramadhan dalam
membina umat Islam. Pembicaraan saya hari ini dari hati, saya memohon semoga
akan juga sampai ke hati.
Saudara-saudara
sekalian, umat Islam merupakan istana yang besar dan megah. Pembinaan umat
secara umum memang merupakan perkara yang berat dan susah. Apa yang tergambar
pada benak saudara sekalian jika kita mau membina (membangun) sebaik-baik umat
yang dikeluarkan untuk manusia: (kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.[Qs. Ali Imran: 110]. Apa yang anda
bayangkan jika kita hendak membina umat sebaga umay yang akan menjadi saksi,
umat yang pertengahan: (dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat
Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu)[Qs.
Al-Baqarah: 143]. Pembinaan(pembangunan) yang besar ini memerlukan usaha besar,
pemikiran mendalam, dan kemampuan yang besar. Pembinaan ini juga membutuhkan
fondasi yang kuat untuk menyangga bangunan besar yang ada di atasnya. Setiapa
apartemen yang besar membutuhkan fondasi yang kuat. Dalam syariat Islam, Allah
menjelaskan pada kita segala sesuatu. Menjelaskan pada kita bagaiman cara
(membuat) fondasi yang kuat untuk istana yang besar ini, istana Islam.
Imam Bukhari dan
Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin Umar Ra. Ia berkata: Rasulullah Saw.
bersabda, ‘Islam dibangun di atas lima perkara –inilah dia beberapa
fondasi yang lima-: bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa
Ramadhan’. Diantara kelima fondasi pokok itu ialah: puasa di bulan
Ramadhan. Perkara ini adalah perkara yang sangat penting.
Islam adalah agama
yang sangat luas. Agama yang mencakup segenap masalah kehidupan. Mencakup
masalah akidah, shalat, puasa, haji, umrah, zakat, sedekah, i`tikaf, shalat
malam, ilmu pengetahuan yang beraneka ragam, keutamaan-keutamaan yang agung,
jual-beli, transaksi perdagangan, pertanian, produksi, perang,
perjanjian-perjanjian, hukum, legislasi, makanan, minuman, pernikahan,
keluarga, dan pendidikan. Pintu-pintu Islam begitu sangat luas. Ia adalah agama
yang komperehensif, sempurna dan paripurna. Akan tettapi di sekian banyak pintu
yang besar ini Allah memilih hanya lima hal yang dijadikan sebagai fondasi
Islam, sebagai dasar dari istana yang besar ini, Islam. Diantara fondasi itu
ialah Ramadhan.
Jadi, masalah Ramadhan
bukan sekadar berkaitan dengan bulan bagus yang membuat kaum muslimin bahagia
beberapa waktu dan sedih ketika berakhir, kemudian menanti kembali pada tahun
berikutnya. Sama sekali bukan sekadar itu. Ramadhan merupakan perkara pembinaan
umat. Bulan Ramadhan merupakan fondasi dasar diantara beberapa fondasi untuk
menyangga Islam. Bayangkan jika fondasi tidak ada, kira-kira apa yang akan
terjadi? (pasti) bangunan akan roboh semuanya. Fondasi satu saja bisa membuat
bangunan roboh apalagi sama sekali tidak ada fondasi.
Jadi, masalah ini
adalah masalah yang sangat penting. Jika kita ingin membangun bangunan yang
kuat dan kokoh maka fondasinya harus kuat. Karena itulah, dari situ hendaknya
puasa Ramadhan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar dapat menyangga istana
Islam yang begitu besar dan megah. Dengan tekad dan pikiran ini, pada titik
tolak ini kita ingin memasuki Ramadhan. Setelah Ramadhan usai kita menjadi
layak untuk menyangga beban istana yang besar dan amanah yang besar. Ini bukan
sekadar perkara puasa. Ini adalah perkara yang berkaitan dengan pembinaan umat,
atau katakan sebagai: pembinaan(pembangunan) umat terbaik.
Bagaimana Ramadhan
membina umat Islam? Supaya kita bisa memahami perkara ini secara mendasar, maka
kita (harus) kembali pada penggalan sejarah yang indah. Kapan diwajibkan puasa
Ramadhan atas orang muslim? Ketika kita mengamati kembali poin ini, kita akan
tahu bagaimana Ramadhan membina umat muslim. Ramadhan diwajibkan atas orang
muslim pada tahun kedua bulan Sya`ban, tepatnya tahu kedua Hijriah.
BEBERAPA INDIKASI(PETUNJUK) SEBELUM DIWAJIBKAN PUASA RAMADHAN SERTA
PERANNYA DALAM PEMBINAAN UMAT.
Ketika saya membaca
kembali semua peristiwa yang terjadi pada bulan Sya`ban tahun kedua Hijriah,
saya menemukan pada bulan ini terjadi beberapa peristiwa besar yang terjadi
pada perjalanan sejarah umat Islam. Saya ingat setidaknya da empat perkara
dalam kajian sirah nabawiyah, yang merupakan perkara yang sangat penting, dan
semuanya terjadi pada bulan Sya`ban tahun kedua Hijiyah. Diantara perkara-perkara
itu ialah sebagai berikut:
Pertama : Diwajibkan
puasa bulan Ramadhan. Masalah inilah yang sedang kita bahas pada pertemuan ini.
Kedua : Diwajibkan
zakat. Zakat diwajibkan sejak di Makkah, tapi tanpa ada ketentuan nisab dan
hukum-hukum yang beranekaragam berkaitan dengannya. Maka pada bulan Sya`ban
tahu kedua adalah masa penentuannya.
Ketiga : Diwajibkan
perang atas orang muslim setelah mereka hanya diperbolehkan. Allah berfirman: dan
perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah
kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas.(Qs. Al-Baqarah: 190), ayat ini turun pada bulan Sya`ban.
Kempat : Pemindahan
kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka`bah pada pertengahan bulan Sya`ban tahun kedua
Hijriyah.
Peristiwa-peristiwa
tersebut sangat penting, dan semuanya terjadi pada satu bulan yaitu pada bulan
Sya`ban tahun kedua Hijriyah. Kenapa? Karena pada bulan Ramadhan tahu kedua
Hijriah akan terjadi perkara yang sangat penting yang membutuhkan banyak
persiapan dan pendidikan. Akan terjadi pertempuran Badar Kubro pada tanggal 17
Ramadhan tahu ke-2 Hijriyah. Jadi, empat perkara ini untuk menyiapkan pasukan
pejuang (mujahid) yang akan memasuki perang penentuan. Empat perkara ini
disyariatkan untuk membina umat pejuang, yaitu umat yang diharapkan menang atas
segala umat lain; umat yang memimpin umat lain bukan umat yang dipimpin; umat
yang mengendalikan umat lain, bukan umat yang dikendalikan.
RAMADHAN DAN PEMBERSIHAN(PENYELEKSIAN) BARISAN MUSLIM
Diantara perkara yang
berkaitan dengan Ramadhan sebagai bulan penyiapan dan pembinaan umat, kira-kira
apa yang akan diajarkan Ramadhan untuk menyiapkan tentara pejuang (mujahid)
atau untuk menyiapkan umat pejuang, atau umat pionir? Ramadhan menurut gambaran
saya akan melakukan tida hal: tanqiyah(pembersihan, seleksi), tamayyuz(pembedaan)
dan tarbiyah(pendidikan), apa yang dimaksud dengan ungkapan ini?
Pertama: Ramadhan dan
pembersihan(penyeleksian) barisan muslim. Ramadhan akan melakukan pembersihan
pada barisan kaum muslimin. Ramadhan akan melenyapkan kotoran0kotoran dari
barisan kaum muslimin. Banyak sekali orang bernamakan nama islami dan terhitung
sebagai umat Islam tetapi ia tidak membawa semangat dari nama Islam itu; banyak
orang yang berislam baik dengan senang
hari maupun terpaksa, atau dilahirkan dalam kondisi muslim sedangkan mereka
sebenarnya tidak mempunyai pilihan atau keinginan sama sekali terhada Islam.
Sesuatu (biasanya) dalam kondisi damai dan sejahtra terkadang tidak begitu
sangat jelas, tapi ketika dalam perjuangan dan peperangan atau bertemu musuh,
maka barisan harus kokoh. Tidak akan tegar di medan jihad kecuali dengan
keimanan yang sejati. Harus ada penyeleksian muslim shalih untuk tetap tegar
dalam berjihad; harus diseleksi muslim yang shalih untuk berpartisipasi pada
pertempuran Badar Kubro, dan juga untuk menyeleksi orang-orang shalih untuk
menghadapi yang serupa dengan Badar Kubro.
Semua (bisa) berkata: “Aku seorang muslim
yang tegar atau teguh”. Tapi dimana orang-orang yang benar sungguh-sungguh? Dan
dimana orang-orang yang berbohong? Harus ada ujia-coba terlebih dahulu.
Ramadhan merupakan ujian yang penting yang akan terjadi di sela-selanya dan
sesudahnya pembersihan barisan muslim dari kotoran-kotoran yang membuat gagal
dalam ujian. Orang yang akan teguh pada bulan Ramadhan insyaallah akan teguh
juga di bulan lainnya. Supaya ujian benar-benar menguji, maka ujian harus
susah. Kira-kira apa susahnya Ramadhan? Susahnya Ramadhan dikembalikan pada
beberpa perkara: Bahwasany puasa diwajibkan, sedangkan tabiat manusia cendrung
menjauhi sesuatu yang wajib dan beban-beban. Ramadhan juga susah karena sebulan
penuh, udzur(kelonggaran alasan) di dalamnya sangat terbatas, dan anda tidak
mempunyai alternatif lain kecuali dengan udzur syar`i.
Kadang Ramadhan datang
ketika musim panas, kadang datang pada saat anda sibuk bekerja, kadang datang
di saat sibuk-sibuknya anda. Sebulan penuh yang bersambung, terbatas, tidak
bisa digantikan oleh bulan sebalumnya atau sesudahnya. Ramadhan juga sulit karena
keluar dari kebiasaan. Syahwat makan, minum dan jima` merupakan syahwat yang
sudah tertanam pada diri setiap manusia. Pada bulan Ramadhan akan keluar
samasekali dari kebiasaan. Anda akan lapar, haus dan payah, tapi anda harus
sabar. Lebih susah dari itu anda harus puasa secara sungguh-sungguh sebagaimana
yang diinginkan Allah. Bahkan Ramadhan bukan sekadar masalah makan, minum dan
syahwat saja, tapi masalahnya lebih besar dari semua itu. Contohnya sebagaiman
riwayat Bukhari dari Abu Hurairah Ra. Berkata: Rasulullah Saw. bersabda:
barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, dan amalan dusta, maka
Allah tidak butuh pada puasanya. Ada juga riwayat lain yang diriwayatkan
Bukhari, Abu Daud dan Ahmad: barangsiapa yang tidak meninggalakan perkataan
dusta dan amalan yang berkaitan dengannya dan kebodohan-(menjahili manusia)-maka
Allah tidak butuh pada puasanya.
Jadi, anda harus bahwa
si bulan Ramadhan anda akan diuji dengan ujian yang berat. Jika lulus maka anda
layak mengemban amanah untuk membina umat, sedangkan jika anda gagal maka anda
tidak mendapatkan tempat sama sekali di istana yang besar. Todak masauk akal
bagi individu muslim mukminyang masuk dalam ujian besar seperti ujian Ramadhan
menghabiskan waktunya yang panjang di depan televisi, misalnya atau untuk
mengisi teka-teki silang di koran dan majalah, atau bahkan dalam hal makan dan
minum yang halal pada waktu berbuka. Tidak masuk akal seorang muslim yang
bijaksana menghabiskan waktunya yang
panjang untuk bermain kartu dan tabel dan yang semisalnya dengan alasan untuk
menghibur diri. Tidak masuk akal orang yang berpuasa pergi bekerja terlambat
dan keluar cepat-cepat, dan menghabiskan siangnya dengan tidur disebabkan
karena puasa.
Ketahuilah wahai
saudaraku semuslim! Ramadhan adalah ujian untuk menyeleksi barisan kaum muslimin. Siapakah yang mengujimu? Yang
mengujimu adalah Allah azza wajalla: dan mereka tidak mengagungkan
Allah dengan pengagungan yang semestinya Padahal bumi seluruhnya dalam
genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya.
Maha suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan(Qs.
Az-Zumar: 67). Ramadhan merupakan ujian yang sangat dalam. Setiap saat dan
detik ada penilaian Tuhan atau koreksi Tuhan terhadap pelaksanaan amalan dalam
Ramadhan. Kira-kira berapa persen anda mengambil ujian di bulan Ramadhan?Jika
anda benar-benar merasa bahwa Allah mengawasi apa ujian Ramadhan, apa yang akan
anda lakukan di bulan Ramadhan?
Jadi, Tuhan kita
menyeleksi barisan mukminyang tegar dan kokoh pada bulan Ramadhan. Awas jangan
sampai menjadi orang terusir (tereleminasi) atau orang yang dipenuhi
kotoran-kotoran. Ramadhan merupakan kesempatan besar untuk menetapkan
eksistensi; momen yang besar untuk pembinaan umat Islam. Mungkin ada orang yang
akan bertanya kepada saya: “anda bilang ‘ umat Islam’? apakah saya yang akan
membuat perbedaan dengan membina umat Islam?” saya jawab: Ya wahai saudaraku,
kamu yang akan membuat perbedaan. Meskipun umat adalah kata yang besar akan
tetapi ia merupakan kumpulan dari individu. Umat adalah saya, anda, saudaraku,
saudaramu, anakku dan anakmu, saudariku dan saudarimu, anak perempuanku dan
anak perempuanmu, inilah dia umat. Sesudah itu jika disana tidak ada kepentingan
bagi umat, maka hendaknya hal itu penting bagi anda pribadi: tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa
yang telah diperbuatnya,(Qs. Al-Muddatsir:
38).
Jadi perkara pertama
yang kita ketahui tentang Ramadhan ialah bahwa ia adalah bulan ujian yang dalam
dimana Allah mengawasi seluruh perbuatan hamba, lalu menyeleksi orang-orang
shali dan mengeleminasi orang-orang yang rusak. Dengan demikian terjadi
penyeleksian untuk barisan umat Islam. Yaitu umat yang dibina di atas unsur
fondasi yang baik akan menjadi umat yang kuat insyaallah. Inilah sarana pertama
dari sekian sarana Ramadhan untuk membina umat: menyeleksi barisan muslim.
RAMADHAN DAN TAMAYYUZ (RASA BERBEDA DENGAN YANG LAINNYA)
Sarana kedua dari
sekian sarana Ramadhan untuk pembinaan umat Islam ialah tamayyuz(rasa
berbeda dan unggul dari umat lainnya). Pada batas cukup bagus kaum muslimin
merasa berbeda (tamayyuz) dari umat yang lain dan mereka juga cukup
bagus dalam hal identitas keislamannya. Pada tahun pertama di Madinah, umat
Islam berpuasa pada hari as-syura bersama dengan orang Yahudi, pada
waktu itu juga diwajibkan atas orang Islam. Imam Bukhari dan Muslim
meriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra. Is berkata: Sewaktu Nabi datang (ke
Madinah) beliau melihat orang-orang
Yahudi berpuasa as-syura. Lalu Nabi bertanya: “(puasa) apa ini?” Mereka
menjawab: “(puasa) hari baik dimana Musa dan bani Israil diselamatkan dari
musuhnya, lalu Musa berpuasa”. Lalu Rasulullah Saw. berkata: “ Aku lebih berhak
pada Musa daripada kalian”. Lalu dia berpuasa dan menyuruh (sahabat) berpuasa.
Maka ketika diwajibkan (puasa) di bulan Ramadhan, Nabi bersabda: “Siapa yang
hendap puasa –yaitu puasa as-syura- maka puasa dan yang tidak menghendaki tidak
perlu puasa”.
Sekarang setelah
diwajibkannya puasa pada bulan Ramadhan umat Islam akan berbeda dengan umat
lainnya. Mereka akan puasa khusus satu bulan. Sudah pasti umat akan merasa
terhormat dengan perbedaan ini; disamping itu pada tahun kedua bulan
Sya`ban kiblat umat Islam akan
dipindahkan dari Baitul Maqdis ke Ka`bah sebagai tamayyuz(perbedaan)
baru. Satu kiblat bagi setiap muslim. Tidak ada yang berhak kecuali orang
Islam. Perasaan tamayyuz(berbeda, unggul) dengan identitas keislaman
merupakan alat yang niscaya diantara sekian banyak alat kemenangan dan tamkin(penguasaan).
Umat yang merasa mengikuti umat lain adalah umat yang tak akan memimpin dan
mengendalikan.Umat yang terbiasa mengikuti dan meniru gaya umat lain serta mengikuti tradisi, dan
akidah mereka adalah umat yang tidak berhak bangkit, adalah umat yang bobrok
(jatuh). Adapun umat Islam yang sesungguhnya adalah umat yang berbeda dan
memiliki identitas sendiri, memiliki gaya yang khas, mempunyai ciri khusus yang
orisinil, dan memiliki ciri tertentu. Demikianlah sesungguhnya Ramadhan membuat
orang musli berbeda dengan umat lain. Ini membuat cita-cita tinggi, memperkuat
tekad dan memantapkan hati. Jadi ini merupakan sarana kedua dari sarana-sarana
Ramadhan untuk membina umat Islam: tamayyuz(merasa berbeda) dari umat
lainnya.
RAMADHAN DAN TARBIYAH(PENDIDIKAN).
v
Pendidikan memenuhi secara total perintah Allah. Ketaatan total
terhadap perintah Allah ta`ala.
v
Pendidikan mengekang dan mengendalikan syahwat.
v
Pendidikan mengendalikan syaraf ketika marah dan mampu meredam amarah.
v
Pendidikan infaq di jalan Allah ta`ala.
v
Pendidikan persatuan dan persaudaraan dan keharmonisan hubungan
diantara muslim.
v
Pendidikan kepedulian sosial (turut merasakan sakit dan permasalahan
muslim yang lain).
v
Pendidikan taqwa.
NASIHAT-NASIHAT ADA BULAN RAMADHAN SERTA PENJELASAN HUBUNGANNYA DENGAN
PEMBINAAN UMAT ISLAM.
v
Menjaga rukun, syarat, kewajiban dan sunnah-sunnah shalat.
v
Perhatian terhadap al-Qur`an serta banyak membacanya di saat Ramadhan
v
Antusian dalam melaksanakan shalat malam (Tarawih)
v
Banyak bersedekah.
v
Berdekat (bergaul) diantara orang muslim
v
Menjaga lisan
v
Hati-hati dalam menonton televisi.
v
Berdakwah pada Allah ta`ala.
v
I`tikaf pada sepeluh terakhi pada bulan Ramadhan.
v
Taubat dari segala dosa dan maksiat.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !