Home » » Agar Tak Takut dan Sedih

Agar Tak Takut dan Sedih

Written By Amoe Hirata on Senin, 25 Januari 2016 | 12.10

            Pada dasarnya, setiap manusia pasti mengalami ketakutan dan kesedihan. Selama itu dilakukan sesuai dengan kadarnya masing-masing, tidak ada masalah. Namun uniknya ada orang yang tak akan merasa sedih dan takut. Semua itu dijelaskan dengan baik di dalam al-Qur`an. Mau tahu bagaimana pandangan al-Qur`an agar kita sebagai hamba Allah tidak merasa takut dan bersedih hati?
            Menurut cara pandang al-Qur`an, orang tidak akan takut dan sedih jika: Pertama, beriman pada Allah dan Hari Akhir, serta beramal shalih.
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62)} [البقرة: 62]
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (69)} [المائدة: 69]
            Kedua, berserah diri secara total kepada Allah, dan menjadi muhsin(orang-orang yang berbuat kebaikan).

{بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (112) } [البقرة: 112]
            Ketiga, menginfakkan hartanya di jalan Allah serta tidak diiringin dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti orang. Menginfakkannya di waktu siang dan malam, baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
{الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (262)} [البقرة: 262]

{ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (274)} [البقرة: 274]
            Keempat, (di samping iman dan amal shalih) ia juga menegakkan shalat, menunaikan zakat.
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (277)} [البقرة: 277]

            Kelima, mengikuti petunjuk Allah.
{قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (38)} [البقرة: 38]
            Keenam, (di samping beriman) juga berbuat ishlāh. Bukan saja menjadi shalih(baik), namun juga menjadi mushlih¸ menularkan dan menebarkan kebaikan di sekelilingnya.
{وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (48)} [الأنعام: 48]
            Ketujuh, bertakwa dan berbuat ishlāh. Menjadi muttaqin(orang-orang yang bertakwa) dan mushlih(membuat perbaikan).
{يَا بَنِي آدَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (35)} [الأعراف: 35]
            Kedelapan, istiqamah dengan keimananNya pada Allah.
{ إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (13)} [الأحقاف: 13]
            Kesembilan, (selain bertakwa) ia juga beriman pada ayat-ayat Allah sekaligus berserah diri padaNya.
{الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ (67) يَا عِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ (68) الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ (69)} [الزخرف: 67 - 69]
            Kesepuluh, wali Allah( yaitu yang bercirikan iman dan takwa).
{أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63)} [يونس: 62، 63]
            Jadi kesimpulannya, jika anda dalam menjalani hidup di dunia yang fana ini ingin dilindungi Allah dari rasa takut dan sedih, maka ada sepuluh hal yang harus dilakukan: Pertama, beriman pada Allah dan Hari Akhir, serta beramal shalih. Kedua, berserah diri secara total kepada Allah, dan menjadi muhsin(orang-orang yang berbuat kebaikan).
            Ketiga, menginfakkan hartanya di jalan Allah serta tidak diiringin dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti orang. Menginfakkannya di waktu siang dan malam, baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Keempat, (di samping iman dan amal shalih) ia juga menegakkan shalat, menunaikan zakat.
            Kelima, mengikuti petunjuk Allah. Keenam, (di samping beriman) juga berbuat ishlāh. Bukan saja menjadi shalih(baik), namun juga menjadi mushlih¸ menularkan dan menebarkan kebaikan di sekelilingnya. Ketujuh, bertakwa dan berbuat ishlāh. Menjadi muttaqin(orang-orang yang bertakwa) dan mushlih(membuat perbaikan). Kedelapan, istiqamah dengan keimananNya pada Allah.
            Kesembilan, (selain bertakwa) ia juga beriman pada ayat-ayat Allah sekaligus berserah diri padaNya. Kesepuluh, wali Allah( yaitu yang bercirikan iman dan takwa). Jika ini benar-benar anda praktikkan dengan tulus dan ikhlas, pasti Allah akan membantu anda mencampai tujuan tersebut.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan