Pada dasarnya, setiap
manusia pasti mengalami ketakutan dan kesedihan. Selama itu dilakukan sesuai
dengan kadarnya masing-masing, tidak ada masalah. Namun uniknya ada orang yang
tak akan merasa sedih dan takut. Semua itu dijelaskan dengan baik di dalam
al-Qur`an. Mau tahu bagaimana pandangan al-Qur`an agar kita sebagai hamba Allah
tidak merasa takut dan bersedih hati?
Menurut cara pandang
al-Qur`an, orang tidak akan takut dan sedih jika: Pertama, beriman pada Allah
dan Hari Akhir, serta beramal shalih.
{إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62)} [البقرة: 62]
{إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(69)} [المائدة: 69]
Kedua, berserah diri secara total kepada
Allah, dan menjadi muhsin(orang-orang yang berbuat kebaikan).
{بَلَى
مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (112) } [البقرة: 112]
Ketiga, menginfakkan hartanya di jalan
Allah serta tidak diiringin dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti orang.
Menginfakkannya di waktu siang dan malam, baik sembunyi-sembunyi maupun
terang-terangan.
{الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا
مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا
هُمْ يَحْزَنُونَ (262)} [البقرة: 262]
{
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً
فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(274)} [البقرة: 274]
Keempat, (di samping iman dan amal shalih)
ia juga menegakkan shalat, menunaikan zakat.
{إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ
لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(277)} [البقرة: 277]
Kelima, mengikuti petunjuk Allah.
{قُلْنَا
اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ
فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (38)} [البقرة: 38]
Keenam, (di samping beriman) juga berbuat ishlāh. Bukan saja menjadi shalih(baik), namun
juga menjadi mushlih¸ menularkan dan menebarkan kebaikan di
sekelilingnya.
{وَمَا
نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ
فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (48)} [الأنعام: 48]
Ketujuh, bertakwa dan berbuat ishlāh. Menjadi muttaqin(orang-orang yang bertakwa)
dan mushlih(membuat perbaikan).
{يَا
بَنِي آدَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي
فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (35)}
[الأعراف: 35]
Kedelapan, istiqamah dengan keimananNya
pada Allah.
{
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ
وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (13)} [الأحقاف: 13]
Kesembilan, (selain bertakwa) ia juga
beriman pada ayat-ayat Allah sekaligus berserah diri padaNya.
{الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
(67) يَا عِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ
(68) الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ (69)} [الزخرف: 67 -
69]
Kesepuluh, wali Allah(
yaitu yang bercirikan iman dan takwa).
{أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ
يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63)} [يونس: 62، 63]
Jadi kesimpulannya, jika anda dalam
menjalani hidup di dunia yang fana ini ingin dilindungi Allah dari rasa takut
dan sedih, maka ada sepuluh hal yang harus dilakukan: Pertama, beriman pada
Allah dan Hari Akhir, serta beramal shalih. Kedua, berserah diri secara total
kepada Allah, dan menjadi muhsin(orang-orang yang berbuat kebaikan).
Ketiga, menginfakkan
hartanya di jalan Allah serta tidak diiringin dengan mengungkit-ungkit dan
menyakiti orang. Menginfakkannya di waktu siang dan malam, baik
sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Keempat, (di samping iman dan amal
shalih) ia juga menegakkan shalat, menunaikan zakat.
Kelima, mengikuti petunjuk
Allah. Keenam, (di samping beriman) juga berbuat ishlāh. Bukan saja menjadi shalih(baik), namun
juga menjadi mushlih¸ menularkan dan menebarkan kebaikan di
sekelilingnya. Ketujuh,
bertakwa dan berbuat ishlāh. Menjadi muttaqin(orang-orang
yang bertakwa) dan mushlih(membuat perbaikan). Kedelapan, istiqamah dengan keimananNya
pada Allah.
Kesembilan, (selain
bertakwa) ia juga beriman pada ayat-ayat Allah sekaligus berserah diri padaNya.
Kesepuluh, wali Allah( yaitu yang bercirikan iman dan takwa). Jika ini
benar-benar anda praktikkan dengan tulus dan ikhlas, pasti Allah akan membantu
anda mencampai tujuan tersebut.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !