Ayat Kajian:
1.
Qs. An-Nisa: 82
أَفَلَا
يَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَۚ وَلَوۡ كَانَ مِنۡ عِندِ غَيۡرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُواْ
فِيهِ ٱخۡتِلَٰفٗا كَثِيرٗا ٨٢
82. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
2. Qs. Muhammad: 24
أَفَلَا
يَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ أَمۡ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقۡفَالُهَآ ٢٤
24. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran ataukah hati mereka terkunci
3. Qs. Al-Mu`minun: 68
أَفَلَمۡ
يَدَّبَّرُواْ ٱلۡقَوۡلَ أَمۡ جَآءَهُم مَّا لَمۡ يَأۡتِ ءَابَآءَهُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ
٦٨
68. Maka apakah mereka tidak memperhatikan
perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah
datang kepada nenek moyang mereka dahulu
4. Qs. Shad: 29
كِتَٰبٌ
أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ
أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٢٩
29. Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran
Tinjauan
Bahasa:
Al-Alusi menyebutkan: “Pada asalnya tadabbur
bermakna merenungi akhir dan akibat sesuatu. Kemudian digunakan untuk setiap
renungan, baik terkait perenungan terhadap hakikat, bagian, pendahulu, sebab,
lanjutan, serta dampak sesuatu.”(al-`Alusi, Ruh al-Ma`āni,
5/95 dan al-Qasimi, Mahāsinu
al-Ta`wīl,
5/320).
Tadabbur
Ayat:
1. Ayat
‘tadabbur’ dalam al-Qur`an banyak diawali kata ‘afala, afalam’. Dalam
khazanah bahasa Arab, kata ini berfungsi sebagai anjuran sekaligus teguran.
2. Kata ‘tadabbur’
dengan berbagai bentuk wazan(timbangan)nya, dalam al-Qur`an selalu
disebut dalam betuk fi`il mudhāri`(kata
kerja yang sedang dan akan dilakukan). Hal ini memberi pelajaran penting:
‘Tadabbur’ adalah proses dinamis. Tak akan bisa
‘tadabbur’ orang yang tidak menggunakan akalnya.
3.
‘Tadabbur’ dalam al-Qur`an –selain berwazan fi`il mudhāri`-, ia juga berbentuk jama`(plural).
Pelajaran yang bisa dipetik: Tadabbur dianjurkan bukan hanya untuk individu,
tapi juga meluas pada skala kolektif, sosial. Artinya ‘tadabbur’ dianjurkan
untuk individu dan komunal. Tak hanya itu, dalam bahasa Arab, fungsi wazan تفَعُّل tafa`ul yaitu li al-takalluf(membebankan diri).
Maksudnya –terkait dengan tadabbur-, membutuhkan usaha keras dan ekstra untuk
menjalankannya.
4. Subyek
‘tadabbur’ adalah manusia
5. Obyek
‘tadabbur’ ialah: ayat-ayat Allah, baik berupa nash al-Qur`an, maupun ayat kauni
yang terhampar di alam semesta.
6. Al-Qur`an
perlu ditadabburi karena berasal dari Allah. Apa yang datang dariNya dijamin
keotentikannya. Tak hanya itu, tidak akan terdapat pertentangan dalam
ayat-ayatNya.
7. ‘Tadabbur’
adalah membutuhkan qalbu yang terbuka. Di samping qalbu, tadabbur
juga memerlukan pikiran. Sebab yang bisa melaksanakannya adalah ulil Albāb.
8. Di
antara penghalang ‘tadabbur’ ialah terkuncinya hati dan fanatik tradisi
9. Salah
satu fungsi diturunkannya al-Qur`an ialah agar ditadabburi
10. Fungsi
‘tadabbur’ ialah mengambil pelajaran
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !