“Da`i itu seperti bola bekel ketika
dilempar mantul, bukan seperti telur ketika dilempar pecah”. Begitu kurang
lebih yang didengar oleh Mahesa Ala`uddin di salah satu forum pengajian yang
diisi oleh Ustadz Bachtiar Nasir. Ia memang tidak memperoleh penjelasan yang
detail darinya, namun pada tulisan ini akan diurai maknanya. Tentunya sesuai
dengan versi pemahaman Mahesa. “Pernyataan itu merupakan suatu nasihat yang
dahsyat untuk para da`i. Da`i itu harus kuat dan pantang menyerah. Ketika dia
gagal dalam jalur “A”, masih ada jalur “B, C, D, E, F, G, H, I, J, K,...” dan
seterusnya. Mentalnya tak gampang rapuh, hanya karena rintangan dan halangan
yang menimpanya. Tak gampang ayem laksana kerupuk yang terkena air atau
angin. Ketahanannya prima, fisik oke, intelektual joss, taktik
jitu, dan pantang putus asa. Jika terjegal, tak rapuh mental. Begitulah
seharusnya da`i, tahan di segala kondisi dan tak pernah kehilangan asa. Tak
pernah putus terhadap rahmat, tak pernah terhenti untuk taat”. Demikian
pemaknaan yang dibuat oleh Mahesa.
Apa yang dimaknai oleh Mahesa memang
benar adanya. Sebagai suatu contoh kecil saja, tentu kita pernah mendengar
sahabat Nabi yang bernama, Abdullah bi Rawāha
salah seorang pujangga sekaligus mujāhid
yang pantang menyerah di zaman Nabi. Ketika pada perang Mu`tah dia termasuk
yang diamanahi Rasulullah shalallallahu `alaihi wasallam memegang
bendera tatkala Zaid bin Haritsah dan Ja`far bin Abi Thalib gugur syahid. Dalam
perang itu terbukti. Gugurlah Zaid dan Ja`far kemudian bendera dipegang oleh
Abdullah bin Rawāhah. Dengan
semangat membara ia pantang menyerah. Ia berjuang menerobos di meadan laga,
hingga pada akhirnya tangan kanannya tertebas pedang. Apakah dia menyerah
begitu saja? Ternyata tidak. Bendera itu ia pinda di tangan kirinya. Ketika
tangan kirinya pun pada akhirnya tertebas, ia pindih semampunya di kaki sampai
pada akhirnya ia gugur syahid. Lihat betapa dia tak mau menyerah dengan
kondisi, di saat sulit seperti itu, ia semakin bangkit. Begitulah seharusnya
da`i. Kiranya kita haus dengan spirit mereka yang sangat melimpah.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !