Ketika
Islam sudah tersebar luas, gerakan pembebasan begitu pesat, kekayaan melimpah
ruah, khalifah Umar memutuskan untuk menghentikan gerakan pembebasan. Umar
menangis dan takut jika dunia yang begitu terbuka luas ini akan membuat umat
Islam terlena sehingga membuat mereka lebih mencintai dunia daripada agama.
Karena seperti yang diingatkan oleh Rasulullah, di antara penyakit berbahaya
yang menjangkiti sekaligus menghancurkan umat sebelum Islam ialah kecintaan
yang sangat terhadap dunia. Banyak lagi peringatan Rasulullah agar berhati-hati
terhadap dunia. Bagaimana kaum muslimin hampir terfitnah oleh dunia pasca
perang Badar Kubra, kalau saja tidak diingatkan olehnya. Demikian juga kaum
muslimin menuai kekalahan dalam perang uhud, ketika meresa terbuai dengan dunia
sehingga mengabaikan perintahnya. Demikian juga didapati dalam sepanjang
sejarah umat Islam, selama kaum muslimin tidak terpukau terhadap dunia, maka
bisa dipastikan mereka mendapatkan kemenangan gemilang.
Apa
yang dilakukan Umar sangat strategis dan penuh hikmah. Paling tidak bisa
dianalisis dengan beberapa analisis berikut: Pertama, pemberhentian
gerakan pembebesan untuk mencegah agar kaum muslimin tidak terjerumus dalam
cinta dunia. Sebab, cinta dunia adalah virus yang sangat ‘mematikan’. Kedua,
ada waktu untuk relaksasi dan mengevaluasi diri agar kaum muslimin tidak
terserang penyakit ghurur dengan kemenangan yang diraih serta menata
kembali niat secara benar. Ketiga, agar tertanam dalam diri sahabat
bahwa semangat inti dari gerakan pembebasan adalah bagaimana manusia bisa mendapatkan kebaikan Islam serta terbebas dari kukungan tirani apapun yang ada
di dunia. Keempat, meluruskan mindset berfikir. Bahwa dalam gerakan
pembebasan yang subtansial bukanlah peperangan. Perang hanyalah sebuah cara
terakhir ketika cara-cara damai tak mungkin dilakukan untuk mewujudkannya.
Sebab watak dasar Islam ialah rahmat bagi sekalian alam. Kelima, menjaga
keseimbangan peradaban. Yang terakhir ini sangat penting dan strategis karena
dalam peradaban, pemimpin tak hanya berpikir bagaimana meluaskan wilayah, ia
juga harus berfikir bagaimana menjaga, memelihara, mempertahankan negara agar
tetap stabil.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !