PA(Prabu Akal) beserta Prabu-prabu
yang lain tak mau tinggal diam melihat kondisi ini. Dengan mengumpulkan tim
yang konon kabarnya lebih hebat dari ‘densus 88’ PA yakin akan cepat bisa
mengidentifikasi dan mencari solusi untuk masalah yang lagi menyerang RH(Raja
Hati). Pada tahap pertama, tim gabungan yang dipilih menganalisa sebab-sebab terjadinya
kegalauan pada diri RH. Setelah dilakukan penelitian yang mendalam didapatkan
hasil yang cukup mengagetkan bahwa penyebab kegalauan RH ialah karena hatinya
dipenuhi oleh ambisi-ambisi yang tak pernah padam. Ambisi pada dasarnya kalau
ditakar dan diposisikan secara tepat dan akurat sebenarnya sangat positif,
namun apa yang menimpa RH ini tergolong virus yang sangat membahayakan, bahkan
mematikan. Apa yang dibadapi RH sekarang gambarannya seperti orang haus yang
mengobati dahaganya dengan air laut, bukannya malah terobati malah jadi semakin
kehausan. Penyakit ini sungguh sangat mematikan, bila dibiarkan terus akan
mengarah pada penyakit wahn sebagaimana keterangan Nabi yang berarti:
“Cinta dunia dan takut mati”. Yang semakin menambah akut ialah orang yang
ditimpa penyakit ini sama sekali tak sadar kalau sedang terserang atau
terjangkit penyakit ini. Sehingga apa yang diangap roti sejatinya tai, ketika
diingatkan bahwa apa yang dimakan adalah tai, ia malah ngotot membela bahwa
yang dimakan adalah roti.
Tahap kedua setelah diketahui
penyebab kegalauan, Tim Gabungan yang
dikomando PA(Prabu Akal) langsung melakukan pengobatan terapis. Tentu
saja pengobatan ini tanpa sepengetahuan RH. Sebab kalau sampai RH tahu pasti ia
akan marah besar dan berang karena RH merasa sehat dan tak perlu diobati.
Dicobalah usaha pengobatan untuk menyembuhkan RH dengan berbagai macam metode
terapi psikis, baik dari humor segar sampai kritik-kritik pedas yang secara
langsung diarahkan pada RH supaya lekas sembuh. Usaha penyembuhan ini
berlangsung berbulan-bulan. Semua pihak merasa punya kepentingan untuk
menyembuhkan RH. Segingga tanpa sepengetahuan tim yang dikomandoi PA, ternyata
ada banyak tim yang berusaha ikut partisipasi menyembuhkannya juga. Semua pihak
dengan berbagai cara merasa PD untuk menyembuhkan RH tanpa dites terlebih
dahulu apakah kondisi masing-masing sudah terjamin dari penyakit yang menyerang
RH. Lambat laun memang terlihat ada kemajuan. Raja Hati(RH) sudah sedikit demi
sedikit pulih untuk bisa memutuskan sesuatu putusan dengan tegas tanpa dicabut.
Namun akhirnya tim kebingungan juga akhirnya, karena yang seharusnya ‘dikoma’
malah ‘dititik’ semua sehingga kehilangan parameter kapan harus men-titik dan
kapan harus meng-koma. Semua pada bingung. Baru mereka agak sadar, sembari
berujar pada hati masing-masing: “jangan-jangan kita sudah terjangkit penyekit
RH, sehingga usaha kita yang dikira ampuh ternyata justru mempersubur penyakit,
sampai-sampai kitapun terjangkit tanpa sadar”.
Melihat kondisi ini PA mau kontemplasi
sejenak menjauh dari keramaian agar memperoleh inspirasa dari Tuhan
untuk menemukan solusi terbaik bagi penyakit yang lagi menyerang RH.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !