Home » » Mengenang Manusia Agung

Mengenang Manusia Agung

Written By Amoe Hirata on Selasa, 21 April 2015 | 01.57

               Bagai cahaya mentari kau menyirna gulita. Cahayamu sengaja dicipta oleh Sang Maha Pecinta, untuk menyinari kelam dunia yang di ambang kehancuran. Setiap kali mata memandang ke segala penjuru, dunia berselimut kerusakan demi kerusakan. Manusia yang tercipta menanggung amanah, berupa khalifah, kala itu teroambang-ambing menggalau. Tenggelam dalam kekeruhan maksiat yang mengendap pada batin dan laku.  Dalam kondisi itu, kau tak terpengaruh. Dalam kondisi itu, kau tak terperdaya. Bahkan dengan bimbingan Sang Maha Pecinta, segala yang kau resah pada rezim Jahiliah, tak membuat murka, malah menyendiri dalam keheningan; bertahannuts menggapai petunjuk Rahman.
                Kau layaknya Sang Pencerah, datang untuk mewarnai mencipta kebaikan demi kebaiakan. Setiap kau terhalang kelam angkara, kau tak gusar mengasar. Setiap kau terhadang gelap amarah, kau tak jengkel membawel. Enerji negatif kau sulap menjadi positif. Energi positif kau tambah jadi positif. Dari jiwamu terlahir pancaran cinta yang menggumpal rahmat. Bahkan al-Qur`an pun mengabadikanmu dengan sebutan, “rahmatan lil `aalamin”. Kasih sayangmu merupakan pancaran Rahman dan Rahim Tuhan.
                Meski waktu telah berlalu berabad-abad silam, kau masih tercium harum; senantiasa terkenang dalam jiwa-jiwa manusia yang selalu mencintaimu. Dengan shalawat mereka mendoakanmu. Dengan salam mereka menyapamu. Seolah kau tak pernah tiada. Meski benar, jasad terkapar tiada; namun pesonamu kan selalu ada. Kau adalah manusia terpilih yang penuh teladan. Pada setiap sisi kehidupan manusia, di situ terdapat qudwah-mu. Pada segenap segi kehidupan manusia, di situ ada tauladanmu. Maka, mengenang KELAHIRANMU, semoga menjadikan KITA; UMATMU kan selalu sadar akan ajaranmu; kan selalu tabah atas cobaan; kan selalu berjuang hingga penghabisan. Sampai akhirnya, kelak diakhirat, kita bisa menyusulmu, yang kau sambut dengan senyum khasmu, sembari melantun: “UMATKU....UMATKU.....UMATKU”.


                ALLAHUMMA ISTAJIB DU`AANA.......PERTEMUKANLAH KAMI DENGAN YANG TERKASIH; RASULULLAH, MUHAMMAD BIN ABDULLAH.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan