Home » » Dituduh Teroris

Dituduh Teroris

Written By Amoe Hirata on Rabu, 29 April 2015 | 06.26

Senja hari warga KJM(Kerajaan Jasad Manusia) dikagetkan oleh kedatangan satuan militer kerajaan yang dikepalai oleh Tangkanan dan Tangkiri. Warga kebingungan, tumben-tumbennya ada kesatuan militer datang ke wilayah warga. Biasanya kalaupun ada, paling tidak sampai berjumlah banyak sekali seperti sekarang ini. Bahkan, semua pasukan dipersenjatai dengan senjata lengkap dan mutakhir.

Para warga terhenyak keheranan. Peristiwa ini cukup mengagetkan mereka, hingga aktivitas yang mereka lakukan sempat terhenti akibat rasa keingintahuan mereka. Konon, satuan militer yang dikirim oleh kerajaan itu merupakan satuan terhandal dan terhebat yang penah dimiliki oleh kerajaan. Hanya prajurit-prajurit pilihan yang bisa masuk menjadi anggota.

Setelah lama diamati, rupanya satuan militer KJM itu sedang menggrebek salah satu rumah warga yang masih tergolong muda, namanya: Dagu. Si Dagu dituduh terlibat aksi gerakan terorisme internasional. Pemerintiahan KJM mendapat laporan khusus dari FBI(Federasi Pemberitaan Internaasional) bahwa dalam pemerintahan KJM ada anggota GTI(Gerakan Teroris Internasional)karuan saja pemerintah lekas mengadakan oprasi militer dadakan untuk memeriksa benar tidaknya penyusupan tersebut.

Salah satu warga bertanya pada temanya:"Kenapa ya kira-kira kok yang dituduh si Dagu, padahal dia orangnya baik, ga pernah menentang pemerintah dan yang pasti dia tidak pernah terlibat aksi kriminalitas". Sontak dari jarak empat meter dari keduanya ada yang menjawab:" Oya aku tahu, mungkin aja karena dia berjenggot, `kan salah satu identitas teroris yang dibuat-buat FBI(Federasi Berita Internasional) ialah bercirikan jenggot, makanya pantes saja kalau si dagu dituduh, sebab di antara warga kita yang berjenggot kan cuma dia".

Terjadilah hiruk-pikuk diantara warga. Semua perhatian tertuju pada rumah si Dagu. Hingga ketika adzan Maghrib dikumandangkan pun mereka tidak beranjak dari tempatnya masing-masing karena saking tercengangnya seakan tidak mendengar apa-apa. "Door..door...door...." tiga suara tembakan dari aparat sudah mulai diluncurkan. Warga semakin menggigil ketakutan. "Dagu....!!!Cepat keluar, kalau tidak kami tidak segan-segan akan menembakmu!!!" ancam salah satu prajurit.

Sudah hampir setengah jam rumah si Dagu dikepung, tapi tidak ada sinyal-sinyal pintu dibuka. Akhirnya melalui kesepakatan aparat keamanan yang mendapat komando dari Tangkanan dan Tangkiri memerintahkan untuk mendobrak pintu si Dagu. Ketika mau didobrak ternyata dari kejauhan si Dagu datang sambil menenteng sepeda pancalnya. "Assalamuala`ikum...."sapanya memecahkan kesunyian. Para prajurit tergagap heran, dengan reflek mereka pun menjawab salam dengan serentak "...Wa`alaikumsalam".

Sekarang seluruh pandangan tertuju pada si Dagu. Warga tercengang bukan main melihat gelagat si Dagu yang tenang dan seakan tidak terjadi apa-apa. Dagu bertanya:" Maaf ya bapak sekalian kalau lama menunggu, barusan saya habis mengajar Bahasa Arab di kampung sebelah, kira-kira ada masalah apa ya kok sampai membawa prajurit militer sedemikian banyak?...." Tanpa basa-basi Tangkanan dan Tangkiri selaku pimpinan mengeluarkan surat perintah dari Raja KJM langsung untuk menangkap si Dagu yang dituduh sebagai komplotan teroris.

Dagu berkata:" Kalau itu memang surat penangkapan resmi dari raja KJM maka dengan senang hati saya akan memenuhi panggilannya. Tapi perlu dicamkan bahwa kebersediaan saya ini tidak berarti mengindikasikan bahwa saya adalah teroris.  Saya datang hanya ingin menghormati raja KJM. Saya juga mengajukan satu syarat, saya ingin ketemu langsung dengan raja KJM untuk mengobrol empat mata"'. Setelah diadakan musyawarah akhirnya aparat keamanan yang dipimpin oleh Tangkiri dan Tangkanan meluluskan permintaan si Dagu.

Dibawalah si Dagu ke istana kerajaan dengan kawalan prajurit militer. Para warga hanya bisa berdoa semoga si Dagu selamat dan mendapat perlindungan dari Tuhan. Sesampainya di istana kerajaan, bertemulah si Dagu dengan raja KJM yaitu Raden Hati. Terjadilah dialog seru antara keduanya, sampai pada akhirnya raja terpingkal-pingkal tak tahan menahan tawa. Para prajurit merasa heran hingga ada yang nyeletuk:" Jangan-jangan raja dihipnotis oleh si Dagu". Akhirnya si Dagu mendapat jaminan dari raja untuk segera dibebaskan karena ternyata dia dinyatakan tidak bersalah.

Tangkanan dan Tangkiri mewakili para prajurit bertanya kepada raja:" Wahai baginda, maaf kenapa di akhir dialog empat mata tadi kami mendengar baginda tertawa terpingkal-pingkal?". "Jadi begini, dalam dialog, si Dagu menyampaikan berbagai argumentasi untuk mematahkan tuduhan yang dilaporkan FBI(Federasi Pemberitaan Internasional). Terus terang saya sangat kagum dengan argumentasi si Dagu, nah yang membuat saya tertawa adalah metafor pamungkas yang di katakanya:" Sapi tidak berjenggot sedang kambing berjenggot apakah anda bisa menjamin bahwa sapi lebih baik dari pada kambing, terbukti terkadang sapi lebih geragas dan nakal daripada kambing". 

Raja melanjutkan: "Jadi intinya kita jangan sampai tertipu dengan hal-hal yang bersifat lahiriah misalnya jenggot, karena secara logis belum tentu yang tidak berjenggot lebih baik dari yang berjenggot pun juga sebaliknya. Pada kasus tertentu kita jumpai di negara-negara lain ternyata teroris dilakukan oleh orang-orang yang tidak berjenggot bahkan yang banyak melakukan tindakan korupsi juga orang-orang yang tidak berjenggot. Intinya jangan mengklaim kebaikan dan keburukan dari bentuk formalitas seseorang. Orang yang berjenggot atau tidak sama-sama berpeluang untuk melakukan kebaikan atau kejahatan.

Setelah puas mendapatkan jawaban dari raja, Tangkanan dan Tangkiri segera memerintahkan pasukannya agar kembali pada kompi masing-masing. Keduanya bersyukur di negri KJM kondisi aman dan tentram. Ini mungkin disebabkan karena mereka memiliki raja yang adil dan rakyat yang kritis. Dalam hati Tangkanan dan Tangkiri berdoa sebagaimana doa nabi Ibrahim:" Rabbi ij`al hadza baladan amina, warzuq ahlahu minas tsamarati man aamana minhum billahi wal yaumil akhiri( Wahai Tuhanku jadikanlah negri ini selalu aman, dan limpahkanlah rejekimu pada penduduk ini berupa buah-buahan bagi siapa saja yang beriman pada Allah dan hari akhir".).  
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan