109 TAHUN MADRASAH AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH

Dalam majalah Kiblat No. 3 (XXIII/1975), ada artikel menarik berjudul "Lebih Setengah Abad, Madrasah Al Irsyad Al Islamiyah".

Madrasah ini (yang terletak di Jl. KH. Hasyim Asy'ari No.77 Jakarta)  didirikan oleh Syeikh Ahmad Soorkati El-Ansary dan beberapa guru lainnya pada bulan September 1913, setelah keluar dari madrasah Djamiyul Al-Kheir.

Madrasah ini dari awal berdiri sering berpindah-pindah. Mulai dari Jl. Petamburan (1913 hingga ke Jl. KH. Hasyim Asy'ari No. 27. Tempat terakhir ini dibeli oleh Yayasan bernama Stichting Al Irsyad Al Islamiya" yang diketuai oleh Syeikh Ahmad Soorkati.

Sejak awal berdirinya, madrasah ini dipimpin oleh Syeikh Ahmad Soorkati bersama saudara misanannya yaitu Syeih Muhammad Noor El-Anshary (Sebagai Bendahara Perguruan).

Keistimewaan madrasah ini, segala mata pelajaran diajarkan dalam bahasa Arab sebagai pengantarnya. Di samping itu, juga memakai bahasa Indonesia dan Belanda.

Selain madarasah ibtidaiyah, perguruan ini juga mempunyai bagian Muallimin serta pondokan, yang mana murid-muridnya datang dari berbagai wilayah Indonesia seperti;  Sumatera, Sulawesu, Kalimantan dan lain sebagainya. Menariknya, para murid ini pada malam hari diajar langsung oleh Syeikh Ahmad Soorkati.

Di antara yang diajarkan adalah permurnian tauhid, pembersiahan dari bid'ah, khurafat, tahayyul dan menjauhi taqlid. Tak kalah penting, akhlak islamiyah, kebebasan berpikir dan kebenaran agama Islam serta kecintaan pada sesama saudara Islam.

Madrasah ini dalam perjalanannya, telah melahirkan banyak tokoh. Misalnya: Prof. H. Abdul Kahar Muzakkir (Anggota Konstituante dan tokoh Muhammadiyah), Prof. H. Farid Ma'ruf (Eks. Kepala Dirjen Urusan Haji), H. M. Junus Anies (Kepala Pusroh Angkatan Darat), Prof. Dr. Mohamad Rasjidi (Mantan Menteri Agama dan Dubes RI di berbagai negara luar negeri), Kolonel Iskandar Idris, AR. Baswedan, H. Umar Hubeis, KH. Saleh Suaidy dan lain-lain.

Setelah wafatnya Syeikh Soorkati, dan pada masa awal penjajahan Jepang, perguruan ini tidak berjalan. Baru kemudian dibuka kembali pada tahun 1946. Dipimpin oleh Ustadz Mukhtar Lutfi El-Anshary.

Terhitung hingga tangga 13 September 2022 yang lalu, maka madrasah ini sudah berusia 109 tahun. Sebuah usia yang cukup matang untuk memberikan kontribusinya bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia. Semoga madrasah ini --demikian juga madrasah Islam lainnya-- tetap konsisten memberikan sumbangsihnya untuk mencerdaskan anak bangsa. (Mahmud Budi Setiawan/Amoe Hirata/Abu Kaffah)

#PusakaPeradaban

#SyeikhSoorkati

#MadrasahAlIrsyadAlIslamiyah

#BerkontribusiUntukNegeri