Home » , , » Buya Natsir dan "Senyum Nabi"

Buya Natsir dan "Senyum Nabi"

Written By Amoe Hirata on Jumat, 07 Oktober 2022 | 17.05


Dalam buku "Sang Pelopor; Tokoh-tokoh Sepanjang Perjalanan Bangsa" (2012:130), almarhum Rosihan Anwar, wartawan senior Indonesia memberikan kesaksian menarik mengenai pribadi Natsir.

Ketika diselenggarakan Muktamar Wartawan Islam Sedunia di Jakarta tahun 1982, Roshihan Anwar direkayasa --oleh Orde Baru-- untuk menjadi ketua delegasi Indonesia. Namun, beberapa delegasi luar negeri menginginkan Natsir (yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Presiden Rabithah Alam Islami) untuk menjadi ketua delegasi.

Apa reaksi Natsir? Apa beliau marah, gengsi dan ngambek pada Rosihan Anwar? Nyatanya tidak. Beliau menolak --dengan halus-- dan mempersilakan Rosihan Anwar menjadi Ketua Delegasi. Bahkan beliau memandang ke arah Rosihan dengan "senyum nabi" (istilah Rosihan).

Rosihan sampai malu, karena meski Natsir tak menjadi ketua delegasi Indonesia, namun beliau tetap berusaha membuat muktamar mencapai hasil baik. Itulah kapasitas Natsir, suatu gambaran menarik bagi seorang pemimpin idaman yang tak gila jabatan. Di manapun posisinya, ia selalu berjuang untuk kebaikan dan kebenaran. Kemaslahatan umum, selalu lebih utama daripada kepentingan dan perasaan pribadi.

Itulah di antara contoh kapasitas pemimpin yang sudah sangat jarang dimiliki di negeri ini, bahkan mungkin pada umat Islam secara umum. 

Saat ini, demi menggapai jabatan seorang yang dinilai alim ulama, bisa menanggalkan idealismenya. Seorang yang dulunya dikenal sangat garang bak macan, ketika diberi jabatan, menjadi lunak seperti domba kurang makan. 

Jabatan, posisi, kedudukan atau apapun namanya memang sungguh melenakan. Namun, justru di situ kapasitas dan kualitas kepemimpinan bisa diuji. Dia merasa puas dengan jabatan yang dimiliki, atau justru lebih mengedepankan perjuangannya dalam menegakkan kebenaran dan kebaikan, meski pilihan itu adalah jalan sunyi di tengah hiruk pikuk kebanyakan manusia yang berlomba-lomba mencari jabatan. (MB. Setiawan)


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan