Home » » Polemik antara A. Hassan dan Abdul Karim Amrullah

Polemik antara A. Hassan dan Abdul Karim Amrullah

Written By Amoe Hirata on Jumat, 14 Oktober 2022 | 11.12


Menurut catatan Hamka dalam buku "Ajahku" (1958: 164), pernah terjadi bantah-bantahan antara Tuan A. Hassan dengan ayahnya: Abdul Karim Amrullah.

Waktu itu, Haji Rasul (Abdul Karim Amrullah) berpendapat bahwa perempuan tidak boleh turut pergi sembahyang (shalat) ke tanah lapang (mungkin dalam momen shalat hari raya).
A. Hassan dan ulama-ulama lain (seperti: Hasbi Ash-Shiddiqie dll) membantahnya.
Untuk memperkuat pendapatnya, Haji Rasul menulis satu buku khusus berbahasa Arab dengan judul "Al-Mishbah".
A. Hassan merespon tulisan itu di majalah Al-Lisan dengan panjang lebar.
Saat pindah ke Sukabumi, Abdul Karim membantah tulisan A. Hassan dalam Al-Lisan dengan judul "Al-Ihsan".
Sayangnya, kata Hamka, buku al-Ihsan itu tidak diketahui lagi rimbanya. Padahal, dulu pernah diperlihatkan oleh ayahnya.
-------------------------------------------
Kalau dilihat dari polemik antar ulama masa lalu, kita mendapati pelajaran amat berharga.
Ketika mereka berbeda pendapat, yang dilakukan adalah dengan berdialog, debat atau dengan membuat bantahan-bantahan ilmiah.
Mereka tidak saling ejek karena perbedaan; tidak saling merendahkan; tidak saling mendiskreditkan; ukhuwah masih tetap terjaga.
Sebagaimana halnya A. Hassan dan Abdul Karim Amrullah, perbedaan pendapat mestinya disikapi secara dewasa. Jika mendapati suatu pandangan berbeda secara ilmiah, maka dihadapi pula dengan pandangan ilmiah; bukan caci-maki, sumpah serapah atau bully.
Perbedaan pendapat yang dituangkan dalam karya ilmiah, merupakan warisan berharga bagi generasi selanjutnya. Bukan saja memperkaya literasi, tapi juga menghidupkan kembali tradisi ilmiah sehingga ruh atau spirit tajdid senantiasa menyalah hingga akhir zaman. (Mahmud Budi Setiawan, 21 Juli 2019)

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan