Kritik A. Hassan terhadap Hoesain Bafaqih

Dalam karya Allah Yarham Tuan A. Hassan berjudul "Sedjarah Isra' dan Mi'radj" (1946: 116-120), ada kritikan tajam terhadap risalah Isra' Mi'raj Tuan Hoesain Bafaqih yang dibacakan di depan perkumpulan P.A.I.

A. Hassan berpandangan bahwa perjalanan isra' dan mi`raj Nabi adalah dengan badan dan ruhnya. Sementaran Hoesain Bafaqih berpendapat hanya ruhnya saja.

Apa yang ditulis dalam Risalah Isra' Mi`raj oleh Hoesain Bafaqih, menurut analisis A. Hassan termasuk kategori menukar kebenaran dengan kecurangan.

Pada halaman ke-5 dari risalahnya misalnya ada cacat amanah ilmiah. Pasalnya, beliau membawakan kisah isra mi'raj yang katanya bersumber dari Bukhari, Muslim, Ibnu Hisyam dan Enciclopedia Islamica karangan Ustadz Farid Wajdi (namun pengarang tak disebutkan oleh Hoesain).

Setelah diperiksa A. Hassan, rupanya apa yang dikisahkannya tidak ada dalam Bukhari, Muslim, Ibnu Hisyam dan karangan Ustadz Farid Wajdi. Malah, ditemukan dalam buku Husain Haikal yang dia sadur dari karangan orang Eropa bernama Emile Dermenghem.

Bahkan, bukan saja curang dan mencuri karya, ditemukan fakta lain berupa tambahan-tambahan yang tidak ada pada karangan yang dinukilnya.

Tak hanya itu, untuk mendukung pendapatnya bahwa Rasulullah isra dan mi'raj hanya dengan ruhnya, dibawalah riwayat Aisyah dan Mu'awiyah padahal --menurut A. Hassan-- ulama telah melemahkannya.

Oleh karena itu, A. Hassan memberi komentar, "Kalau toean Hoesain seorang djang djoedjoer, tentoelah ia terangkan kelemahan riwajat jang ia djadikan alasan. Sekiranja Ia tidak taoe barang jang begitoe moedah, tidak patoet ia tjeritakan masalah chilafijah jang begitoe masjhoer dihadapan qaoem P.A.I. jang selaloe mentjela orang lain membitjarakan masalah chilafijah."

Satu lagi yang dikritik A. Hassan, yaitu kedustaan Hoesai Bafaqih yang mengatakan bahwa arti kata ru'yah tidak lain kecuali melihat pada waktu tidur. Padahal, kata ru'ya dalam bahasa Arab dipakai baik pada waktu tidur atau saat terjaga.

*****

Demikianlah gaya kritik A. Hassan kepada siapa saja yang dinilai beliau tidak benar. Beliau periksa dengan teliti tulisan orang yang dikritisi dan merujuk ke berbagai sumber buku yang kemungkinan dirujuk oleh pihak yang dikritiknya.

Hanya orang yang punya jam terbang tinggi bacaan, koleksi buku banyak, kekuatan ilmiah, ketekunan dan ketangkasan logika yang mampu menguliti argumentasi lawan dengan sangat tajam dan menawan. Dan itu adalah gaya Syekh A. Hassan.

Semoga, generasi berikutnya mewarisi tradisi ilmiah kuat yang dimiliki oleh beliau. (MB. Setiawan/27 Desember 2019)

#KritikAHassan

#HoesainBafaqih