Sirah nabawiyah adalah rekaman sejarah paling agung
sepanjang masa. Belum ada -sebelum dan sesudahnya- biografi anak manusia yang
ditulis secara lengkap dari kelahiran sampai kematian seperti yang ditulis
dalamnya.
Siapapun
yang membacanya dengan hati bersih, pikiran jernih dan akal sehat, pasti akan
terpesona membacanya. Pesonanya tidak hanya terhenti dari sisi kelengkapan, ia
memesona karena isinya juga bisa dijadikan pelajaran untuk mengarungi
kehidupan.
Belum
ada di dunia ini orang yang paling banyak disebut namanya melebihi sosok sentral yang
digambarkan di dalamnya. Coba baca biografi besar tokoh-tokoh dunia. Pasti akan
lebur ketika disandingkan dengan sirah nabawiyah.
Pesonanya
yang begitu memikat hati, tidak akan bisa disibak oleh orang-orang yang
mempunyai penyakit hati. Ia bagaikan cahaya yang mampu menyinari
kegelapan-kegelapan jiwa yang mau merubah diri.
Siapapun
tidak akan mampu memetik hikmahnya, jika memperlakukannya hanya sebagai rekaman
sejarah. Ia akan nampak jelas jika digali kandungan maknanya untuk kemudian
direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Begitulah
pesona sirah nabawiyah. Sebuah kisah nyata manusia pilihan yang diberi
karunia luar biasa. Dialah Muhammad s.a.w Nabi akhir zaman yang kehadirannya
diibaratkan sebagai sirājan
munīra(pelita
yang menyinari).
Kalau
al-Qur`an dan Hadits adalah merupakan sumber nilai yang diamanahkan Allah
padanya, maka sirah nabawiyah adalah perwujudan nyata dari kumpulan
nilai-nilai yang ada dalam keduanya.
Ketika
anda bahagia, di dalamnya akan menemukan apa sejatinya kebahagiaan dan
bagaimana menyikapi kebahagiaan. Bukan kebahagian semu yang membuat orang
semaki kalut dan ragu. Kebahagiaan yang hakiki menuju Sang Maha Penyayang.
Ketika
anda sedih, di dalamnya akan ditemukan bagaimana menyikapi kesedihan. Kesedihan
yang tidak sampai membuat manusia bunuh diri, tapi semakin meneguhkannya menuju
kesuksesan ujian ilahi.
Karena
sirah nabawiyah multi pesona, maka merupakan keniscayaan bagi orang yang
ingin menyibaknya, mempelajari jenak-jenak kisah yang ada di dalamnya. Suatu
jenis pembelajaran yang bukan dengan cara biasa.
Kalau
anda membaca sirah nabawiyah hanya sekadar cari hiburan, maka ia tidak
akan memantulkan pesona yang begitu dalam. Bagaimana mungkin anda akan
menyusuri luasnya samudra, jika hanya memandangnya di tepian pantai.
Dengan
demikian, perlu adanya upaya serius untuk menggali lebih dalam maknanya. Dengan
sebuah cara yang diilhami al-Qur`an ketika menyajikan kisah-kisahnya. Kata
kuncinya ialah untuk dicari pelajaran dan diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Tulisan
ini hanya sebagai pengantar menuju pembacaan sirah nabawiyah yang lebih
dalam dan bermakna. Sebuah pembacaan yang tidak sekadar mengenal angka-angka
dan nama-nama, tapi suatu sudut pandang baru yang membuat pesonanya terkuak.
Kita
tentu pernah mendengar ayat ini: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”(Qs. Al-Ahzab:
21).
Ayat
itu begitu jelas menyatakan bahwa pada diri Rasulullah ada suri
tauladan yang baik bagi pengharap rahmat, akhirat dan tak hentinya mengingat
Allah. Melalui sirah nabawiyah mutiara tauladan akan ditemukan.
Tiba
saatnya bagi setiap pecinta Nabi Muhammad s.a.w untuk mengenal lebih jauh
melalui sirah nabawiyah. Bersama kita menggali makna di dalamnya, untuk
mewujudkan kehidupan yang terbaik menuju keridhaan-Nya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !