Home » » Tanpa Sadar Berfikir Sekuler

Tanpa Sadar Berfikir Sekuler

Written By Amoe Hirata on Jumat, 28 November 2014 | 19.35

            Pernahkah anda mendengar ungkapan-ungkapan berikut: “Ini masjid, kalau mau pacaran di luar masjid saja. Jangan  mengotori masjid dengan perbuatan maksiat”. “Ini bulan Ramadhan, jangan sekali-kali berkata kotor”. “Ini masjid bukan pasar. Kalau mau berpolitik di luar masjid saja”. “Kalau dana pribadi sih tidak apa-apa, ini dana umat maka dhalim kalau sampai menyia-nyiakan dana umat”. Pernyataan-pernyataan tadi sekilas benar, namun setelah dicermati ada kejanggalan-kejanggalan ketika dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: “Kalau pacaran memang haram, memang apa hanya haram ketika di masjid? Perbuatan maksiat memangnya hanya dilarang ketika di masjid”. “Emang boleh berkata kotor di luar bulan Ramadhan?”. “Emang Rasul memisah-misahkan antara urusan masjid dan negara. Padahal menurut sejarahnya masjid menjadi pusat kegiatan?”. “Emang kalau dana pribadi tidak dhalim kalau disia-siakan?”. Itu hanya sekadar contoh. Karena masih banyak lagi contoh dari pernyataan berpola fikir sekuler. Maka jangan heran jika didapati orang yang ber­-casing muslim, tapi cara pandangnya sekuler. Ini sangat halus, tapi jarang yang bisa lolos.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan