Pada hari Rabu 11 Februari 2015 jam
09.00 pagi, peserta PKU(Program Kaderisasi Ulama) Gontor UNIDA(Universitas
Darussalam Gontor) mendapatkan kesempatan istimewa berkunjung ke Sekretariat
Bina Qalam Indonesia. Momentum ini digunakan dengan sebaik-baiknya oleh peserta
PKU untuk menggali dan belajar lebih dalam terkait dunia kepenulisan pada Bina
Qolam.
Mengawali pertemuan, Ust. Ma`mun
Affani –salah satu pengurus Bina Qalam- membuka acara dengan mempersilahkan
terlebih dahulu kepada ketua rombongan atau pembimbing dari PKU VIII, Ust.
Syaifullah(seorang dosen di UNIDA). Setelah selesai menyampaikan sambutan,
acara disambung langsung oleh Ust. Ma`mun Affani dengan menjelaskan profil Bina
Qolam kepada para peserta.
Dalam pembukaannya, penulis yang
dikenal dengan novel ‘Kehormatan di Balik Kerudung’ tersebut menyatakan: “Dalam
dunia tinju, pasti ada manajernya. Tugas petinju hanya latihan dan
pertandingan. Olah raga seperti itu saja ada manajernya, apalagi penulis,
mestinya juga ada manajernya. Nah, Bina Qolam berdiri, sebagai fasilitator,
mediator dan manajer untuk mengembangkan penulis Muslim, hingga menjadi penulis
bertaraf dunia”.
Ustadz muda lulusan UNIDA(Universitas Darussalam) Gontor, yang juga dikenal
dengan novel ’29 juz harga wanita’ tersebut kembali melanjutkan: “Bina Qolam
berdiri pada bulan Februari 2014. Lembaga ini memiliki visi: melahirkan penulis
Muslim. Adapun visinya, di antaranya: mengembangkan potensi penulis, melahirkan
penulis kelas dunia, membangun lembaga pengelola penulis dan karyanya,
membangun komunitas penulis Muslim, membangun kerjasama strategis dengan
segenap umat.” Tuturnya.
Lebih lanjut beliau menandaskan: “Tujuan
didirikannya Bina Qolam di antaranya: meningkatkan kompetensi penulis Muslim,
mempengaruhi opini masyarakat dengan karya tulis, memberi presepsi dan
cakrawala pemikiran yang shahih, terhimpunnya karya penulis Muslim, dan
terpublikasikannya karya penulis Muslim”. Dengan demikian diharapkan akan lahir
penulis-penulis Muslim yang produktif yang berorientasi dakwah yang karyanya
bisa dirasakan oleh masyarakat dunia.
Di samping itu, beliau juga
menjelaskan bagaimana strategi Bina Qolam dalam mewujudkan tujuannya: “Strateginya
bisa disebutakan di antaranya sebagai berikut: Mencetak penulis Muslim dengan world
vew(pandangan hidup) yang benar, menerbitkan karya penulis Muslim melalui
berbagai media, dan mengelola isu, informasi secara terorganisir, dan
menyiapkan produc House bagi para penulis”. Mungkin lumayan banyak
penulis Muslim di Indonesia, namun yang mempunyai world vew yang benar,
sangat jarang. Sehinga Bina Qolam merasa perlu untuk mewujudkannya.
Setelah menggambarkan secara singkat profil Bina Qolam, kemudian disambung oleh Ust. Oki Ariono, Direktur Bina Qolam. Beliau menuturkan: “Bina Qolam berangkat dari pertanyaan kontemplatif berikut, ‘Islam di Indonesia, sudah ada ada sejak sekitar 10 abad, namun berapa banyak penulis yang tulisannya bisa menjangkau dunia atau kenapa penulisnya masih sangat sedikit?’ pertanyaan tersebut melahirkan anak pertanyaan berikut, ‘apa sebabnya? Apa karena kualitas penulis atau tulisan yang kurang baik, atau karena pemasaran yang kurang baik?’. Beberapa pertanyaan tersebut menginspirasi para Sesepuh YDSF(Yayasan Dana Sosial Al-Falah) Surabaya, seperti Ir. Abdul Qadir Baraja, untuk mendirikan Bina Qolam.
Setelah menambahkan profil Bina Qolam, berlangsunglah diskusi yang hangat antara peserta PKU VIII dengan pengurus dan direktur Bina Qolam. Bina Qolam membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada peserta PKU VIII dan penulis Muslim berbakat lainnya untuk berkontribusi dalam kegiatan dakwah penulis Bina Qolam. Besar harapan Bina Qolam untuk menelurkan penulis Muslim hebat yang mempunyai kontribusi besar terhadap dakwah Islam hingga tingkat dunia. Setelah selesai –tepatnya pukul 11.00- acara pun dipungkasi dengan pembacaan hamdalah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmantap reportasenya gus
BalasHapusMabruk :)
Syukran mas Oki
BalasHapus