Home » » Terlanjur Cinta

Terlanjur Cinta

Written By Amoe Hirata on Jumat, 16 Januari 2015 | 05.00

             Siang hari,  Salwa sedang dirundung bingung tak terbendung. Wajahnya sayu tak bersemangat, meratapi cinta yang tak `kan pernah teraih; mengeluhkan cinta yang tak `kan pernah tergapai meski hati terbuai. Bagaimana mungkin Ia bisa mendapat cinta Manna, kalau ternyata Manna sudah mempunyai kekasih. Ia terlanjur cinta, karena harapan dari Manna. Ketika akhirnya dia tahu bahwa keinginannya semu, Ia hanya membisu. Hanya bahasa tangis yang mampu menggambarkan kesedihanya. Semakin lama prahara cinta ini tertahan, semakin lama pula ia hanyut dalam arus derita. Ia tak lagi kuat menyangga. Ia mencoba mengurangi derita dengan mencurahkan pada bait-bait puisi:

TERLANJUR CINTA

Sebelum ku mengenalmu
Hati ini
Laksana sahara
Yang berliput panas
Terik mentari
Aku selalu merasa dahaga
Akan air kasih dan cinta

Sebelum ku mengenalmu
Jiwa ini
Laksana tanah
Yang beriring kering
Tandus tak terurus
Aku selalu merasa haus
Akan hujan kasih dan cinta

Sampai akhirnya
Kau datang ba` oase
Di tengah padang sahara
Yang mengobati
Dahaga jiwa
Yang lama tak bersemi

Sampai akhirnya
Kau datang ba` hujan
Di tengah tanah tandus
Yang menyejukkan
Haus hati
Yang lama tak terpenuhi

Harapan cinta dan kasih
Bertumbuh subur
Menyelimuti hati

Harapan cinta dan kasih
Berkembang pesat
Mendekap jiwa

Namun,
Betapa merana
Jiwaku
Ketika ku tahu
Bahwa kamu hanyalah
Fatamorgana
Yang mampu kulihat
Tapi tak kan tergapai

Namun,
Betapa sengsara
Hatiku
Ketika ku mengerti
Bahwa kamu
Hanyalah comberan
Yang mampu ku rasakan
Tapi tak kan menyuburkan

Ingin ku membencimu
Tapi hati ini
Terlanjur cinta

Ingin ku menghapusmu
Tapi jiwa ini
Terlanjur cinta

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan