Di sore hari menjelang cahaya mentari bertengger di ufuk barat, Sarikhuluk mencoba mengisi waktu dengan menulis beberapa bait sajak. Mungkin ini bisa dibilang sebagai refleksi, atau hanya sekadar basa-basi. Isinya kurang lebih demikian:
Siapa pun kamu
Bagiku
Presiden gun paggun
Kalau sistem tak berubah turun temurun
Siapa pun kamu
Bagiku
Presiden harfun mabni
Kelihatan ada tapi tak berfungsi
Semilir angin harapan
Berubah menjadi topan
Jika janji hanya sekadar janji
Mulut berbusa tak pernah ditepati
Mulanya hanya percikan api
Didukung angin menjadi berkobar tak teratasi
Harapan pu menjadi basi
Yang tertinggal hanya mimpi
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !