“Setiap
orang menginginkan keberuntungan. Namun ia hanya bisa diraih dengan jalan yang
penuh gelombang (rintangan). Semuanya akan mudah bagi orang yang telah
ditetapkan Allah meraih keberuntungan dunia-akhirat. Di antara cara (efektif)
untuk meraihnya ialah dengan mempersembahkan kebaikan pada orang lain dengan
berbagai macam watak, karakter, dan jenisnya. Tidak ada seorang pun yang
menyangkal bahwa orang yang berusaha keras menebarkan kebaikan baik maknawi(seperti:
nasihat, ilmu, dan musyawarah), maupun materi(seperti: harta), pasti akan
dicintai oleh yang menerima kebaikan tersebut. Berangkat dari situ, kami
mengajak ‘hayya `ala al-falāh’(mari
menuju keberuntungan) yang diulang-ulang muadzin lima kali sehari”. Demikan
sambutan Syaikh Husain Sa`ad Thāhir
selaku direktur utama dalam situs resmi lembaga yang dipimpinnya (http://alfalah96.com/), Al-Falāh Al-Khairiyah.
Niger adalah
sebuah negara bersistem republik yang wilayahnya terkurung oleh daratan (landlocked).
Secara geografis, ia terletak di bagian barat Afrika. Negara ini berbatasan
dengan Nigeria dan Benin di sebelah selatan; Mali di barat; Aljazair dan Libya
di utara; dan Chad di sebelah timur. Nama negara ini diambil dari Sungai Niger.
Ibu kotanya ialah Niamey. Penduduknya berjumlah sekitar 17.129.076. Hampir delapan puluh persen wilayahnya didominasi
gurun pasir. Di mata internasional, negara ini dikategorikan sebagai bagian negara termiskin serta paling rendah
pertumbuhan penduduknya.
Hampir
delapan puluh persen lebih penduduknya beragama Islam. Islam bisa
menyebar luas sampai pada wilayah ini
melalui seorang da`i kenamaan yang bernama Abu Bakar bin Umar al-Lamtuni.
Dengan dakwah yang telaten, teladan yang baik, kedisiplinan tinggi, kesabaran
yang tangguh bersama Abdullah bin Yasin, ia mampu –atas petunjuk Allah-
mengisalamkan lebih dari sepuluh negara Afrika Barat, termasuk Niger. Negara
ini merupakan bekas jajahan Perancis. Ia baru merdeka pada 3 Agustus 1960. Sekarang
Kepala Presidennya bernama: Mahamadou Issoufou.
Secara umum,
kondisi ekonomi negara ini bergantung pada ekspor hasil pertanian, berpusat di
wilayah bagian selatan yang tanahnya relatif
subur. Di samping itu, negara ini juga mengekspor bahan baku penting, di antara
yang paling menjadi andalan ialah uranium. Meski demikian, Niger tetap tidak
mampu bangkit secara mandiri, baik dalam bidang ekonomi, maupun sosial ditambah
lagi persoalan lain yang tak kalah mirisnya berupa rendahnya tingkat kesehatan,
pendidikan dan kondisi lingkungan yang tidak kondusif.
Dalam
kondisi negara yang begitu miskin dan memprihatinkan itu, berangkat dari firman
Allah: “dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa”(Qs. Al-Maidah: 2) dan
sabda Rasulullah: “Allah akan senantiasa menolong hamba, selama dia menolong
saudaranya”(Hr. Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi), serta ajaran-ajaran agama
Islam yang mendorong untuk berbuat kebaikan dan ihsan kepada manusia, maka di
Niamey(Ibu Kota Niger) didirikanlah Lembaga Al-Falāh Al-Khairiyah oleh
orang-orang yang mempunyai perhatian khusus pada kebaikan. Ia merupakan lembaga
sosial swasta yang berkonsentrasi dalam beberapa bidang berikut:
Pertama, dakwah. Baik melalui masjid,
maupun dengan mendirikan sekolah-sekolah Qur`an. Kedua, pendidikan.
Dengan cara membangun sekolah sebagai wadahnya, serta mengusahakan penghapusan
buta huruf. Ketiga, kesehatan. Membangun klinik kesehatan, mengobati
orang sakit, dan menyediakan obat-obatan. Keempat, kemanusiaan. Yaitu
dengan cara mengasuh anak yatim dan membuatkan asramah, menanggung biaya para
guru dan dai, membuat kegiatan buka bersama bagi orang berpuasa, membagikan
daging kurban serta pembagian baju gratis.
Lembaga ini didirikan pada
13 Februari 1996. Ia berdiri dengan adanya keputusan No. 6-86 yang dikeluarkan
oleh Mentri Dalam Negeri Republik Niger pada tanggal 1 Maret 1996. Setelah
diresmikan pemerintah, lembaga ini dengan segera memulai aktivitas dan
program-programnya. Ia juga membuka kerjasama dengan berbagai yayasan dan lembaga
sosial Islam baik di dalam maupun luar negeri.
Tujuan lembaga
ini didirikan ialah sebagai berikut: Pertama, Berdakwah pada Allah Swt. dengan
penuh hikmah, dan nasihat yang baik. Kedua, Menanamkan akidah yang lurus
serta menjelaskan ajaran-ajaran Islam yang toleran. Ketiga, Menyebarkan
wawasan keislaman berdasarkan manhaj salaf (ulama terdahulu) al-shalih (yang
baik) dalam perspektif al-Qur`an dan Sunnah. Keempat, Menyebarluaskan
kebaikan dan berkhidmah untuk kepentingan kemanusiaan. Kelima, Berusaha
meringankan beban orang fakir-miskin dan memperbaiki kondisi hidup dan
kesehatan mereka.
Keenam, menebarkan
ilmu dan memberantas kebodohan, meningkatkan kemampuan guru, para imam dan para
muadzin. Ketujuh, Mendorong upaya penelitian ilmiah serta
berbagai bentuk keahlian yang membuahkan penemuan-penemuan yang konstruktif. Al-Falāh Al-Khairiyah Niamey Niger
merupakan satu lembagai sosial yang selalu berupaya meningkatkan kemajuan
masyarakat khususnya di negara Niger sebagai markas utama, dan negara lain pada
umumnya.
Semua itu
berjalan melalui kantor-kantor organisasi khusus yang diawasi beberapa
organisasi, yayasan, dan asosiasi besar dunia yang menyokong secara intensif
proyek ini, seperti: organisasi al-Hilāl
al-Ahmar al-Imārati(semacam
PMI di Indonesia), organisasi Dubai al-Khairiyah, Dār al-Birr dan organisasi-oraganisasi lain yang
memiliki peranan besar dalam upaya pemberian bantuan di negara Niger secara
khusus. Lembaga ini akan terus bekerja untuk memberikan bantuannya tanpa batas.
Di antara amal
penting yang dilakukan oleh lembaga sosial ini –dan masih terus berjalan hingga
sekarang- ialah kegiatan pengasuhan anak yatim serta membangun tempat tinggal
bagi mereka serta menganggung biaya belajar dan kehidupan mereka. Melalui
lembaga ini, pengadopsian dan pengasuhan sejumlah besar dari anak yatim dan
faqir telah berjalan dengan baik di berbagai desa Niger. Sangat besar harapan
lembaga ini untuk berkontibusi dalam bidang sosial khususnya pengasuhan anak
yatim.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !