Home » » Seni Berinteraksi dengan Alam

Seni Berinteraksi dengan Alam

Written By Amoe Hirata on Minggu, 11 Januari 2015 | 18.00

            Ketika Fir`aun dan bala tentaranya ditenggelamkan di laut merah, al-Qur`an menggambarkan respon langit dan bumi: “Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka”(Qs. Ad-Dukhān: 10). Lihat bagaimana reaksi langit dan bumi ketika menyikapi bencana yang terjadi terhadap orang –orang yang durhaka. Keduanya enggan mengeluarkan air mata. Ayat ini mengindikasian bahwa –sebagaimana manusia-, mereka juga memiliki bahasa dan perasaan. Mereka akan geram ketika melihat orang-orang durhaka, dan akan merasa bergembira jika melihat orang-orang shalih.
Dalam hadits disebutkan bahwa: “Jika seorang mukmin meninggal, maka penjuru wilayah bumi bergembira. Di setiap wilayah sangat mengharapkan ia dikebumikan ditempatnya, adapun jika yang mati orang kafir, bumi menjadi kelam(geram), tidak ada satu pun yang sudi untuk menjadi tempat kuburannya”(Hr. Dailami dari Ibnu Umar). Senada dengan hal tersebut, ketika Imam Ali bin Abi Thalib ditanya: “Apakah bumi dan langit akan menangis jika ada orang shalih meninggal?”, beliau pun menjawab: “Ya. Jika orang mukmin meninggal, ada dua tempat yang menangisi, (yaitu) tempat di langit dan tempat dibumi. Adapun tempat yang di bumi, ialah tempat ia shalat. Sedangkan yang dilangit, ialah tempat naik amalnya”(baca: Tafs?r al-Sya`rawi, 1741).
Ayat dan hadits di atas memberikan sedikit gambaran pada manusia bahwa jangan sekali-kali melakukan kedurhakaan pada Tuhan, karena mereka akan geram dengan perilaku manusia. Karakter mereka sebagaimana disebutkan al-Qur`an adalah selalu taat dan patuh: “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Qs. Al-Jumu`ah: 1). Di ayat lain Allah berfirman: “hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik taat (dengan kemauan sendiri) ataupun terpaksa”(Qs. Al-Ra`du: 15). Kata kunci berinteraksi dengan alam adalah ketaatan.
Di antara bentuk ketaatan ialah: tidak mengeksploitasi alam untuk kepentingan pribadi, tidak merusak lingkungan atau menjaga kelestariannya, serta menjaga ketaatan terhadap Tuhan yang telah menciptakan manusia dan alam. Bila kedurhakaan meraja lela, maksiat menyebar luas tanpa ada yang memperingatkannya, Tuhan dipisahkan dari kehidupan, maka jangan heran jika terjadi banyak bencana. Nabi bersabda:Jika maksiat telah menyebar diantara umatku, Allah akan menurunkan adzab secara umum”. Ummu Salamah bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah di antara mereka ada orang shalih?” Rasulullah menjawab: “Ya”(Hr. Ahmad).
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan