“Kang Surip! semenjak kedatangan
anak nyeleneh dan aneh itu - alias Dol Shomad- ke kampung kita, kampung kita hampir tak luput dari masalah.
Selalu aja ada masalah.” crocos cak surip sekenanya. “Emang dia nglakuin
masalah apa lagi?” tanya mas Condro. “Gini mas Condro, masak al-Fatekah, ayat
yang keramat itu ditafsirin lain dari biasanya malah diembel-embeli cinta
segala.”tambah cak Surip. “Emang gimana bunyinya?” tanya mas Condro. “Begini
Bunyinya:
Aku
berlindung pada Allah dari cinta yang buta lagi melenakan
Aku mulai
cintaku dengan rasa kasih dan sayang
Segala puji
bagi Allah yang telah menganugerahkan pada seantero alam
cinta yang
tulus
Sehingga aku
bisa menyayangi dan mengasihi
Hingga hari
pembalasan
Hanya pada
satu gadis kukan setia, dan hanya dia pelipur laraku
Tunjukkanlah
padaku ya Tuhanku cinta yang sejati
Yaitu cinta
yang lahir dari rahim orang-orang yang tlah kau anugerahkan kesejatian cinta,
bukan cintannya orang-orang yang mengagunggkan cinta palsu, lagi menipu.
Kabulkanlah
wahai Sang Pecinta.” jawab Cak Surip.
“Wah, wah bahaya anak ini, bisa
sesat tuh semua orang yang baca tafsirannya. Kita samperin aja dia, bila perlu
kita massa aja biar jera tu anak” kata mas Condro.
(tiba-tiba datang sekelompok
orang mendatangi rumah Dol Shomad. Shomad pun ber-husnudzan mungkin saja
mereka mau bershilaturrahim) tau-taunya, mereka menghujat, mencela, mencerca
bahkan mengafirkan Shomad karena membuat penasfsiran baru mengenai surat
al-Fatehah. Setelah mereka puas menghujat, Shomad menjawab:
"Saudara-saudara, bapak-bapak, ibu-ibu, adhek-adhek sekalian dan semua
yang ada di sini, denger baik-baik ya, Shomad bukan menafsirkan al-Fatekah
dengan embel cinta, tapi menulis tulisan cinta meniru gaya al-Fatehah, apa itu
salah, kafir, sesat? kalau begini sesat berarti banyak sekali dong ulama-ulama turos
yang sesat lantaran meniru gaya al-Qur`an dalam sya`irnya yang biasa dikenal
dengan iqtibās?
makanya kalau denger berita jangan asal terima sebelum dicek kebenarannya,
jangan asal percaya sama mas Condro dan cak Surip, meski tampang mereka berdua ngalim
dan nyoleh tapi hatinya busuk[jawab Shomad nyerocos tak hentinya],
akhirnya dengan rasa malu sekerumunan orang itu bubar, sedangkan cak Surip dan
Mas Condro hanya bisa geleng-geleng kepala sembari berujar: "Kalah lagi
kita ma tu anak, 2:0".
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !