Home » » Mengenang Jahoo Fc

Mengenang Jahoo Fc

Written By Amoe Hirata on Senin, 05 Januari 2015 | 22.33

Tidak banyak yang tahu apa itu Jahoo Fc. Keberadaanya di Masisir(Mahasiswa Indonesia Mesir) memang hampir tidak pernah terlacak. Sosoknya terkesan asing dan aneh. Kalaupun mau diselidiki lebih lanjut bakal manghadapi banyak kesulitan, karena data-data mengenainya dijamin tidak ada di instansi-instansi formal semacam organisasi PPMI(Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia) Mesir. Ini karena, usianya terlalu belia dan segera menghilang dari peredaran massa yang notabene menggandrungi olahraga Sepak Bola.

Jahoo merupakan tim spakbola yang sengaja dibentuk untuk menciptakan kekompakan dan kebersamaan yang akhir-akhir ini jarang dijumpai dalam kancah persepakbolaan masisir. Para pemainnya tidak hanya didominasi oleh suku tertentu, akan tetapi terdiri dari berbagai suku. Kedatanganya bagaikan inspirasi yang mampu menunjukkan bahwa Sepak Bola hanyalah sarana yang digunakan untuk merajut persatuan dan kesatuan, bukan sekedar hobi yang terkesan individualistik dan dinikmati oleh kalangan tertentu.

Sebagai tim yang baru saja berdiri, Jahoo sudah sangat bagus menunjukkan performa terbaiknya. Ini terbukti pada even PPMI Cup(Agustus 2010) ia mampu lolos sampai semi final. Melihat kiprahnya yang masih baru, lolos sampai semi final merupakan prestasi yang luar biasa. Bagi Jahoo kemenangan merupakan bonus dari jerih payah tim. Kemenangan bagi Jahoo bukanlah segala-galanya. Jahoo lebih mementingkan pembinaan kekompakan dan sinergisitas tim yang diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan dan membudayakan sikap kerjasama yang merupakan sarat krusial dalam meraih setiap kesuksesan.

Jahoo tidak tergantung pada kecermelangan figure pemain tertentu. Yang ada hanyalah kerjasama tim dan kekompakan. Dengan demikian ia sangat mandiri dan bisa main di setiap waktu tanpa harus menunggu bintang-bintang pemain tertentu. Bagi Jahoo pemain bintang hanya akan merusak tim jika individualisme dan egoismenya sangat tinggi. Pemain demikian akan menimbulkan petaka bagi tim karena emosi kerjasamanya tidak terbangun dengan baik.

Dalam Jahoo kesalahan dan kekalahan bukanlah kelemahan. Ia menganggap bahwa kesalahan yang dilakukan oleh pemain atau kekalahan yang didapat merupakan bumbu-bumbu dealektika tim yang diharapkan mampu menunjukkan hasil yang lebih maksimal dan monumental. Fenomena ini dapat dilihat dari setiap pertandingan yang dilakoni oleh Jahoo. Tidak ada pemain yang merasa dilecehkan walaupun telah melakukan kesalahan. Yang ada malah semakin kompak dan terus kompak. Keakraban dan kerjasasama yang apik membuat psikis para pemain Jahoo makin menemukan karakter emasnya. Mungkin inilah salah satu kunci kemenangan di setiap laga yang diikuti Jahoo.

"Kalah ataupun menang tetap bergembira" demikianlah prinsip Jahoo. Persiapan tim dan infrasturktur yang sedemikian matang membuat mental pemain tak gampang keok. Bila sinyal-sinyal putus asa mulai datang para pemain selalu menghibur diri dengan ungkapan: "Kalah menang yang penting makan" demikianlah salah satu bentuk keharmonisan tim Jahoo.

Di antara hal Yang menarik dari tim Jahoo ialah keikhlasan pemain dalam mengorbankan harta dan tenaganya untuk mensukseskan tim. Tanpa ada rasa iri maupun dengki, masing-masing pemain selalu berusaha menyumbangkan dedikasi terbaiknya untuk terciptanya kedinamisan tim. Semua pemain dianggap sama, tidak ada senioritas yang ada hanyalah egalitarian dan kerja sama tim yang tangguh.

Mungkin Jahoo telah pergi(kalau tidak boleh dikatakan menghilang)dari dunia persepakbolaan MASISIR. Namun kekompakan dan kerjasama tangguh yang selalu diperlihatkanya akan selalu jadi kenangan dan pelajaran berharga bagi setiap tim-tim yang akan datang. Keberadaanya yang relatif singkat seolah menjadi sentilan bagi persepakbolaan masisir agar tetap menjaga kekompakan dan persatuan bukan malah menimbulkan permusuhan antar sesama tim. Demikian lah barangkali kenangan yang dapat di ungkap dari tim Jahoo Fc.

Selamat jalan Jahoo Fc. Bravo selalu untuk-Mu.

Tim Jahoo FC: Luthfi Ramdhan Andri Permana, Veldi, Mughni Mursaha, Mahmud Budi Setiawan, Royan Ustoni, Rozikin, Faris El Amin, dan Yosa.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan