Home » » Segera Beramal Sebelum Terlambat

Segera Beramal Sebelum Terlambat

Written By Amoe Hirata on Rabu, 28 Mei 2014 | 22.11

Kaum muslimin, sidang jum`at rahimakumullah!

Al-hamdulillah pada kesempatan yang sangat  berbahagia ini kita masih bisa bersua; kita masih bisa ber-muwaajahah di masjid yang penuh berkah ini dalam rangka menunaikan ibadah shalat jum`at secara berjama`ah. Semoga amalan yang kita tunaikan ini benar-benar ikhlas untuk menggapai ridha-Nya dan menjadi tabungan amal kebaikan yang mempermudah kita dalam menjalani ujian dan cobaan yang menimpa, sehingga dimudahkan jalan kita menuju surga dan ridha-Nya.

Jama`ah sekalian yang mulia!

Sebelum saya memulai khutbah jum`at ini, saya mengajak diri pribadi dan jama`ah untuk selalu berusaha men-tazkiyah(mensucikan/membersihkan) hati, jiwa kita dari berbagai macam kotoran hati berupa kemaksiatan dan dosa supaya kita selalu rindu dan bersemangat setiap kali menjalankan ibadah kepada Allah. Sebab, hati yang kotor bukan saja membuat malas dan futur dalam beribadah namun lebih dari itu akan semakin menjauhkan kita dari Allah s.w.t. Orang-orang yang bersih hatinya dari penyakit hati dan dosa pasti akan beruntung sedangkan yang kotor hatinya sungguh akan merugi. Lebih dari itu, siapa saja yang ingin meraih derajat muttaqin(orang-orang yang bertakwa) maka secara mutlak ia harus membersihkan jiwa dan hatinya dari penyakit-penyakit hati.

Jama`ah sekalian yang mudah-mudahan diridhai Allah!

Pada kesempatan yang sangat bagus ini, saya akan menyampaikan hadits nabi Muhammad s.a.w mengenai tanda-tanda hari kiamat. Saya menyampaikan hadits ini bukan saja karena sangat cocok dengan realita/kenyataan yang sedang kita alami sekarang ini, namun lebih dari itu saya ingin mengajak diri saya pribadi serta jama`ah sekalian agar senantiasa waspada dan mempersiapkan diri untuk selalu beramal shalih agar supaya kita bisa terbebas dari fitnah-fitnah dalam hadits yang akan saya sebutkan sebentar lagi.

Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ سِتًّا: إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ، وَكَثْرَةُ الشُّرَطِ، وَبَيْعُ الْحُكْمِ، واسْتِخْفَافٌ بِالدَّمِ، وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ، وَنَشْوٌ يَتَّخِذُونَ الْقُرْآنَ مَزَامِيرَ، يُقَدِّمُونَ أَحَدُهُمْ لِيُغَنِّيَهُمْ وَإِنْ كَانَ أَقَلُّهُمْ فِقْهًا".
“Bersegeralah kalian(melakukan amal shalih) sebelum datangnya enam hal: 1. Kepemimpinan orang-orang bodoh, 2.Banyaknya syuroth(penolong, pembela penguasa dalam kelaliman), 3. Jual-beli hukum, 4. Meremehkan(urusan) darah, 5. Memutuskan shilatur rahim, 6. Jama`ah(sekumpulan orang) yang menjadikan al-Qur`an seperti seruling, mereka mendahulukan (orang yang enak suaranya untuk membaca al-Qur`an) meskipun pemahamannya sangat kurang”.(H.r. Ahmad dan Imam Thabrani).

Jama`ah sekaliam yang berbahagia!
Ada baiknya saya bahas satu persatu dari keenam peringatan nabi tersebut, dengan maksud supaya kita mawas diri dan berhati-hati ketika kita mengalaminya.
Hal yang pertama ialah: إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ(Kepemimpinan orang-orang bodoh).
Kalau kita benar-benar cermat dan mengikuti perkembangan berita baik di tanah air maupun luar negeri, maka kita dapati bahwa apa yang dikatakan nabi ini benar-benar terjadi. Banyak sekali orang-orang yang sejatinya bodoh, tak ahli dalam bidangnya malah dijadikan pemimpin. Hal ini bukan saja mengenai pemimpin negara, namun bisa meluas pada segenap lapisan dan segmen masyarakat. Pada tataran politik kita jumpai banyak sekali yang sebenarnya bukan pakarnya masuk dalam bidang politik hanya karena ingin meraih keuntungan materi. Pada tataran pendidikan, banyak sekali orang yang sebenarnya tak layak jadi guru, membeli ijazah supaya bisa menjadi guru padahal dia tidak ahli di bidangnya. Pada tataran kepemimpinan, baik dalam tingkat negara maupun yang paling rendah, banyak sekali praktik-praktik yang salah dalam meraih kekuasaan dengan membayar, menyogok dan lain sebagainya meskipun sejatinya dirinya bukanlah pakar dan ahli dalam bidangnya. Hal ini bisa kita kiyaskan pada aspek-aspek yang lain yang lebih luas.

Apa akibat dari kepemimpinan orang bodoh ini? Akibatnya, banyak terjadi kerusakan di sana-sini, kezaliman merajalela, sistem menjadi rusak, dan terjadi huru-hara dimana-mana. Mengapa sampai terjadi demikian? sebab sesuatu urusan yang tidak diserahkan kepada ahlinya pasti akan hancur. Sebagaimana sabda nabi Muhammad s.a.w:
إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ( أخرجه البخاري).
“Bila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya maka tunggulah kehancuran(datangnya kiamat)”.(H.r. Bukhari). Karena itulah jama`ah sekalian pelajaran penting bagi kita ialah jangan sampai kita merasa tahu kalau memang tidak tahu, ketika kita diangkat menjadi pemimpin dalam suatu bidang apapun maka jangan sekali-kali kita menerimanya supaya kita terhindar dari fitnah tersebut. Yang harus kita lakukan ialah beramal dalam bidang yang kita ketahui dan ahli disertai dengan amal shalih yang berkesinambungan. Semoga kita bisa terhindar dari hal yang pertama ini.

Hal yang kedua ialah: كَثْرَةُ الشُّرَطِ(Banyak penyokong, penolong penguasa dalam kelaliman dan kezaliman). Hal kedua ini juga sangat relevan dan aktual dengan kenyataan yang sedang kita alami sekarang ini. Banyak sekali penyokong penguasa, yang dalam hal ini seperti polisi dan lain sebagainya yang saling bahu-membahu membela dan melindungi penguasa meskipun penguasa tersebut dalam kondisi salah. Akibatnya, hukum yang seharusnya ditegakkan menjadi melunak, masyarakat semakin menderita sebab hukum hanya ditegakkan hanya untuk rakyat kecil sedangkan orang-orang terpandang dan penguasa seakan kebal hukum. Kalau sudah demikian yang terjadi maka siap-siaplah menuju kehancuran. Sebab salah satu yang menyebabkan kehancuran ialah bila hukum hanya ditegakkan dan dijalankan hanya untuk orang-orang lemah saja dalam hal ini ialah rakyat jelata. Sebagaimana sabda nabi:
فَإِنَّمَا أَهْلَكَ النَّاسَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمِ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ ، وَإِذَاسَرَقَ فِيهِمِ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا(رواه البخاري و مسلم وغيرهما).
“Sesungguhnya yang menyebabkan kehancuran orang-orang sebelum kalian hanyalah jika salah seororang yang mulia diantara mereka mencuri maka dibiarkan, sedangkan jika yang melakukanya adalah orang lemah maka mereka tegakkan hukum pencurian atasnya, demi yang jiwa Muhammad berada pada tangan-Nya, sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri maka sungguh aku potong tangannya”.(H.r. Bukhari, Muslim dan lainya).

Hal yang ketiga ialah: بَيْعُ الْحُكْمِ(Jual beli hukum). Ya Allah! Fenomena yang semacam ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Hampir setiap hari di media masa baik itu koran, berita di tv dan lain sebagainya menyuguhkan tentang jual beli hukum. Orang-orang kaya dengan seenaknya bisa membeli hukum yang sudah tetap. Hakim yang seharusnya membela keadilan malah bisa disuap sedemikian rupa sehingga keadilan tak terwujud malah kezaliman yang menjadi marak. Sogok-menyogok dan suap-menyuap kian menggejala di segenap lapisan masyarakat. Akibatnya muncul krisis kepercayaan di kalangan masyarakat. Mereka acapkali menjadi hakim sendiri, karena sudah tidak percaya lagi dengan hakim-hakim yang ada. Maka sangat tidak mengherankan jika disana-sini terjadi kekacauan dan kerusakan akibat tidak ditegakkanya hukum sebagaimana mestinya.

Hal yang keempat: اسْتِخْفَافٌ بِالدَّمِ (Menyepelekan urusan darah). Berita mengenai pembunuhan, pertumpahan darah sudah menjadi konsumsi publik. Nyawa yang seharusnya menempati posisi yang penting yang seharusnya dipertahankan malah disepelekan dan diremehkan. Di mana-mana banyak terjadi pembunuhun, bahkan sajian berita secara global tak lepas dengan fenomena ini. Padahal diantara hal yang pertama kali diputuskan di akhirat kelak ialah urusan darah. Kita berlindung kepada Allah semoga dijauhkan dari perbuatan tercela tersebut.

Hal yang kelima ialah: قَطِيعَةُ الرَّحِمِ(Memutus shilatur rahim). Hal yang kelima ini juga sedemikian menggejala. Banyak orang yang terlalu sibuk dengan urusan duniawai mengabaikan urusan yang sangat penting ini. Bahkan yang lebih parah ialah sampai memutus hubungan kekerabatan. Padahal Rasulullah bersabda dalam haditsnya:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ(رواه الحاكم).
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus shilatur rahim”(H.r. Hakim). Karena itulah jama`ah sekalian kita harus benar-benar bisa menjaga dengan baik hubungan kerabat, shilatur rahim supaya kita dilapangkan rejekinyan Allah dan dipanjangkan umur kita sebagaimana sabda nabi s.aw: مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ (H.r. Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainya).

Hal yang keenam ialah: وَنَشْوٌ يَتَّخِذُونَ الْقُرْآنَ مَزَامِيرَ، يُقَدِّمُونَ أَحَدُهُمْ لِيُغَنِّيَهُمْ وَإِنْ كَانَ أَقَلُّهُمْ فِقْهًا(Jama`ah(sekumpulan orang) yang menjadikan al-Qur`an seperti seruling, mereka mendahulukan (orang yang enak suaranya untuk membaca al-Qur`an) meskipun pemahamannya sangat kurang). Hal yang kelima sebagai penutup ini pada intinya secara umum al-Qur`an sudah terlepas dari tujuan semula diturunkan. Seharusnya al-Qur`an dipikirkan, direnungkan dan diamalkan malah hanya sekedar dilagu-lagukan dan dinikmati alunan nadanya yang merdu. Bahkan yang cukup ironis terkadang-kalau tidak kebanyakan- malah dilomba-lombakan siapa yang terbaik dalam membaca al-Qur`an maka akan memenangkan perlombaan. Hal ini sangat jauh dan tak sejalan dengan tujuan Allah menurunkan al-Qur`an untuk dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi kehidupan manusia.  
Jama`ah sekalian yang berbahagia!
Kalau kita cermati dengan baik paparan tadi, niscaya kita dapati bahwa tanda-tanda tersebut sudah kita kita temukan dan alami. Berarti kita sudah mendekati kiamat yang mana akan banyak timbul berbagai fitnah dan cobaan. Kita tidak akan bisa lari dari semua itu, yang kita bisa hanyalah mengamalkan pesan nabi pada hadits pertama tadi yaitu: بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ (Bersegera/lekas beramal shalih). Yang dimaksud dengan amal shalih ialah setiap perkataan dan perbuatan yang dianjurkan syari`at, sudah diperhitungkan baik-buruknya  dan ditujukan hanya untuk menggapai ridha Allah. Semoga kita mampu menjadi orang shalih ditengah ujian dan fitnah yang kian bertubi, dan mampu istiqamah dan konsisten beramal shalih.

Diantara pelajaran yang dapat kita ambil ialah:
1.      Bersegera melakukan amal shalih.
2.      Bekerja sesuai dengan bidangnya.
3.      Mengangkat pemimpin yang benar-benar layak dan ahli.
4.      Membela dan mendukung penguasa yang menjunjung dan menegakkan kebenaran.
5.      Selalu menegakkan hukum walau pahit terasa.
6.      Menciptakan rasa aman sehingga tidak terjadi pertumpahan darah.
7.      Menjalis shilatur rahim yang harmonis.
8.      Merenungi, memahami, memikirkan dan mengamalkan isi al-Qur`an bukan hanya melagu-lagukannya.
Demikian apa yang dapat seya sampaikan semoga bermanfa`at bagi kita semua saya akhiri billahi taufiq wal hidaayah Assalamu`alaikum warahmatullahi wa barakaatuhu.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan