Home » » Kampanye Kok Hitam

Kampanye Kok Hitam

Written By Amoe Hirata on Jumat, 30 Mei 2014 | 15.17


Di siang bolong, raut wajah terlihat bengong. Berusaha mencari-cari, apa gerangan yang sedang terjadi. Ku tatap wajah media, dengan segenap macam aneka. Yang tersaji, selalu tampang-tampang calon yang sedang unjuk diri. Ooo rupanya sedang ramai kampanye pemilu, masing-masing pihak berusaha menuju, kemenangan sebagai akhir yang dituju. Janji-janji diobral, kontribusi diri tak pernah dikenal; komitmen dijajakan, sumbangsih untuk rakyat terabaikan. Kelebihan pribadi ditonjol-tonjolkan, kebutuhan rakyat tak diperhatikan. Para tim sukses tak mau kalah, segenap cara selalu dikerah. Membanjirlah di media apa yang disebut kampanye hitam, untuk meraih yang diidam. Yang tak habis ku pikir, dan membuat hati ketar-ketir, kampanye kok hitam, padahal setiap warna mempunyai kemungkinan beragam. Di bumi pertiwi, tak ada sesuatu yang teranggap pasti. Apa yang terlihat hitam, pada waktu yang sama bisa bermakna putih, hijau, kuning, abu-abu, biru atau warna selain hitam. Maka dari itu, hati berseru: ‘Kampanye Kok Hitam’. Emang siapa penentu hitam, wong urusan hati sangat dalam. Yang manusia tahu hanya permukaan, sedang dasar hati yang tahu hanya pribadi dan Tuhan. Semua partai dalam negeri, mengaku memegang teguh asas demokrasi. Tapi terdapat jurang menganga, antara teori dan fakta. Bahkan yang kita sebut pengusung demokrasi yaitu Amerika, apa benar-benar memegang prinsip demokrasi dalam hal kuasa. Di Indonesia pernah dipimpin presiden perempuan, di Amerika pemandangan itu masih terasa mengerikan. Jangankan pemimpin perempuan, wong laki-laki kulit hitam baru sekarang mendapat kesempatan. Oh betapa lucunya negeri ini, humor-humor segar selalu meliputi. Kalau aku berkata begini, bukan berarti aku antipati. Aku sangat cinta negeri ini, sebagaimana aku mencintai diri. Kedepan masih tersisa harapan, antara sengsara atau menggapai kesuksesan. Kita tak semerta-merta percaya, kalau presiden ganti pasti hidup rakyat bahagia. Kita butuh keterlibatan Tuhan, untuk negeri yang sudah lama berantakan. Bila kita salah mengambil keputusan, entah sampai kapan kita tenggelam dalam ‘air kesengsaraan’.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan