Menurut analisis penulis, ada beberapa hal yang bisa
menjelaskan keunikan nama “Muhammad” hingga bisa menjadi nama favorit hingga
saat ini.
Pertama, antara nama, arti, dan
kelakuan sama persis. Sangat jarang dijumpai orang yang diberi nama baik
kemudian kenyataannya sama persis dengan namanya secara seratus persen seperti
Nabi Muhammad. Kedua, ada peninggalan riil sejarah, yang menjelaskan
sepak terjangnya yang sangat komplit yang menuai banyak pujian. Sirah
Nabawiawh adalah biografi satu-satunya manusia yang paling lengkap dan
tidak akan pernah surut mata air hikmah darinya. Nabi telah wafat lima belas
abad yang lalu, namun sampai sekarang penulisan sejarahnya tidak pernah
terhenti. Banyak sekali tokoh-tokoh dunia yang memuji bahkan terinspirasi
dengan biografi beliau.
Ketiga, nama ini masuk dalam
ayat-ayat al-Qur`an dan Hadits, sehingga ia akan selalu eksis selama al-Qur`an
dan Hadits dibaca orang. Keempat, nama “Muhammad” juga dimasukkan dalam
ritual ibadah, seperti shalat misalnya. Tidak ada satu detik pun yang namanya selalu
disebut didunia ini melainkan beliau.
Kelima, ada kecendrungan
masyarakat pada umumnya yang memberi nama anaknya dengan nama tokoh, atau
pahlawan besar, dengan harapan agar anak mereka bisa meneladaninya. Termasuk
nama “Muhammad”. Ia bukan saja sebagai manusia agung, tapi juga nabi akhir
zaman yang diutus sebagai penutup para nabi. Penebar kasih-sayang di seantero
alam. Jadi, sangat tidak aneh kalau banyak yang memberi nama anaknya dengan
nama beliau.
Keenam, meski banyak yang memuji
nabi Muhammad, banyak juga yang membenci beliau. Uniknya, semakin dibenci, maka
orang-orang di dunia semakin penasaran dengan sejarah beliau. Sehingga tak
jarang yang jatuh cinta setelah membaca langsung kisah beliau, bahkan masuk
Islam dan mengubah namanya sendiri atau memberi nama anaknya dengan nama
Muhammad. Ketujuh, Allah sendiri –dalam Surah As-Syarh- menyatakan: “Dan
Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) Mu”(4). Dalam ayat ini Allah sendiri
yang menjamin namanya akan senantiasa disebut.
Kedelapan, Pernah dulu orang kafir
merasa gembira ketika semua anak laki-laki Nabi Muhammad meninggal dunia(baca:
Surah Al-Kautsar: 3). Menurut mereka, anak laki-laki adalah penerus keturunan.
Sehingga, yang tidak memiliki anak laki-laki akan terputus jejaknya. Kehendak
Allah lain, mereka melupakan satu hal, bahwa Nabi Muhammad memiliki sebaik-baik
umat yang akan senantiasa mengangkat nama dan meneladaninya.
Masih banyak sebenarnya kalau mau diteliti dari keunikan
nama “Muhammad”. Ada satu pembelajaran luar biasa dibalik keunikannya: “Nama
yang baik adalah nama yang unik dan memiliki arti yang baik. Di samping itu, ia
mampu direalisasikan dalam kehidupan nyata. Ada keterkaitan erat antara nama
baik dengan perilaku baik”. Masalahnya sekarang, ‘Sudahkah nama baik anda
benar-benar mencerminkan perilaku baik, sebagaimana teladan Nabi Muhammad?’.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !