Kalau kita amati dalam
al-Qur`an jumlah bulan Qomariyah di sisi Allah ada dua belas bulan, sebagaimana
firman-Nya:
إِنَّ
عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا
يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ[التوبة: 36].
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi
Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan
langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”[At-Taubah: 36].
Dari
ke dua belas bulan yang ada dinyatakan bahwa ada empat bulan yang disebut syahru
al-Hurum[bulan mulia: yang biasa kita kenal, Muharram, Rajab, Dzulqa`dah
dan Dzulhijjah]. Namun nama-nama secara detail mengenai syahru al-hurum
tidak diungkap dalam al-Qur`an.
Lebih
jauh bila dicermati, ternyata dalam al-Qur`an, dari ke dua belas bulan yang ada
di sisi Allah yang disebut namanya secara jelas hanyalah bulan Ramadhan,
sebagaimana firman-Nya:
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا
أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ
وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ
عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ[البقرة: 185].
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri
tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur”[Al-Baqarah: 185].
Mungkin kita akan
bertanya-tanya mengapa hanya bulan Ramadhan yang disebut dalam al-Qur`an?
Jawabannya bisa kita lihat pada penjelasan al-Qur`an sendiri. Bulan Ramadhan
adalah bulan istimewa karena memiliki karakteristik berikut:
·
الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ[yang di dalamnya diturunkan (permulaan)
Al Quran]. Al-Qur`an
sendiri diantara fungsinya ialah: 1. Petunjuk bagi manusia 2. Penjelas bagi
petunjuk 3. Pembeda antara yang hak dan yang batil.
·
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Kenapa? Karena pada malam hari di bulan
Ramadhan merupakan awal diturunkannya al-Qur`an sebagaimana firman-Nya:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ[Sesungguhnya Kami turunkan al-Qur`an pada malam kemuliaan].
·
Bulan Ramadhan adalah bulan Pembeda. Yaitu pembeda antara yang hak dan yang batil.
Dalam al-Qur`an diistilahkan:
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى
عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ[Al-Anfal: 41] bahwa turunnya al-Qur`an ialah pada yaumu
al-Furqan[hari pembeda] yang bertepatan dengan peristiwa besar pertempuran
antara yang hak dan yang batil di Badar. Sedangkan pertempuran itu bertepatan
dengan tanggal 17 Ramadhan.
·
Dalam bulan Ramadhan ada malam yang disebut Lailatu
al-Qadar[Malam kemuliaan] yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Sebagaimana firman-Nya:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ
خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ[malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan].
·
Pada bulan Ramadhan [di malam kemuliaan], Para malaikat
dan malaikat Jibril turun ke bumi dengan izin Rab-nya untuk mengatur segala
urusan. Sebagaimana firman-Nya:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ
وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ.
Malam itu (penuh) Kesejahteraan/keselamatan
sampai terbit fajar. Sebagaimana
firman-Nya:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa satu-satunya bulan yang disebut dalam al-Qur`an hanya
bulan Ramadhan karena memiliki karakteristik: Bulan waktu diturunkannya
Al-Qur`an untuk pertama kali; Bulan yang mulia karena Al-Qur`an diturunkan pada
malam kemuliaan di bulan Ramadhan; Bulan pembeda antara yang hak dengan yang
batil karena turunnya Al-Qur`an bertepatan dengan peristiwa perang Bedar yang
terjadi di bulan Ramadhan; Bulan yang mengandung malam kemuliaan yang lebih
baik dari seribu bulan; Bulan yang mengandung malam kemuliaan daimana para
malaikat dan malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengatur segala urusan; Bulan
yang di dalamnya terdapat malam yang penuh kesejahteraan/keselamatan hingga
terbit fajar. Dari kesekian keistimewaan yang dimiliki bulan Ramadhan itu,
pantaslah jika Allah menetapkan kewajiban puasa bagi umat Islam pada bulan
Ramadhan.
KESIMPULAN DAN PELAJARAN:
1. Kemuliaan Ramadhan
bukan karena Ramadhannya, tetapi karena berkaitan dengan peristiwa besar berupa
turunnya Al-Qur`an. Jadi
orang tidak akan mendapat kemuliaan Ramadhan jika tidak memiliki hubungan yang
baik dengan Al-Qur`an dengan cara membaca, mengamalkan dan mengajarkannya
sesuai dengan tujuan diturunkannya Al-Qur`an yaitu sebagai petunjuk untuk
manusia.
2. Ramadhan mulia karena
bertepatan dengan peristiwa besar dalam sejarah perjalanan Islam berupa perang
Badar yang mana diistilahkan dalam Al-Qur`an sebagai pembeda antara yang hak
dan yang batil. Dengan
demikian Ramadhan identik dengan perjuangan; pembeda antara yang hak[Islam] dan
yang batil[bukan Islam]. Jadi orang yang berleha-leha saja, bermalas-malasan di
bulan Ramadahan tidak akan mendapat kemuliaan di bulan Ramadhan.
3. Bulan Ramadhan mulia
karena di dalamnya ada malam kemuliaan yang lebih dari seribu bulan. Ini menggambarkan betapa Ramadhan merupakan
bulan yang penuh berkah. Bayangkan! Di dalamnya ada satu malam yang bernilai
lebih baik dari seribu bulan. Salah satu ciri keberkahan ialah adannya perkembangan,
perubahan dari negatif menuju positif. Bila kita keluar dari bulan Ramadhan
kita tidak ada perubahan lebih baik maka kita tidak mendapatkan berkah di bulan
Ramadhan.
4. Para malaikat dan
Malaikat Jibril berpartisipasi dengan seizin Allah untuk turun ke bumi pada
malam kemuliaan di bulan Ramadhan ini. Sangatlah disayangkan dan rugi jika kita
menyia-nyiakan malam di bulan Ramadhan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat,
padahal makhluk Allah yang mulia yaitu malaikat turun berpartisipasi pada malam
kemuliaan itu. Karena itu kita harus mengisinya dengan memperbanyak ibadah.
5. Malam kemuliaan di
bulan Ramadhan mengandung kesejahteraan/keselamatan hingga terbit fajar. Sebagai seorang muslim, kita harus senantiasa
menebarkan keselamatan dan kesejahteraan dalam kehidupan di dunia ini. Orang
muslim yang selalu menebarkan kesejahteraan dan keselamatan pada waktu di dunia
maka sewaktu di akhirat nanti ia akan mendapat kesejahteraan dan keselamatan
pula dari Allah. Wallahu a`lam.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !