Home » » Mengungkap Kemuliaan Ramadhan Via Al-Qur`an

Mengungkap Kemuliaan Ramadhan Via Al-Qur`an

Written By Amoe Hirata on Jumat, 19 Juni 2015 | 05.20

            Kalau kita amati dalam al-Qur`an jumlah bulan Qomariyah di sisi Allah ada dua belas bulan, sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ[التوبة: 36].

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”[At-Taubah: 36].
            Dari ke dua belas bulan yang ada dinyatakan bahwa ada empat bulan yang disebut syahru al-Hurum[bulan mulia: yang biasa kita kenal, Muharram, Rajab, Dzulqa`dah dan Dzulhijjah]. Namun nama-nama secara detail mengenai syahru al-hurum tidak diungkap dalam al-Qur`an.
            Lebih jauh bila dicermati, ternyata dalam al-Qur`an, dari ke dua belas bulan yang ada di sisi Allah yang disebut namanya secara jelas hanyalah bulan Ramadhan, sebagaimana firman-Nya:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ[البقرة: 185].
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”[Al-Baqarah: 185].
            Mungkin kita akan bertanya-tanya mengapa hanya bulan Ramadhan yang disebut dalam al-Qur`an? Jawabannya bisa kita lihat pada penjelasan al-Qur`an sendiri. Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa karena memiliki karakteristik berikut:

·         الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ[yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran]. Al-Qur`an sendiri diantara fungsinya ialah: 1. Petunjuk bagi manusia 2. Penjelas bagi petunjuk 3. Pembeda antara yang hak dan yang batil.
·         Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Kenapa? Karena pada malam hari di bulan Ramadhan merupakan awal diturunkannya al-Qur`an sebagaimana firman-Nya:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ[Sesungguhnya Kami turunkan al-Qur`an pada malam kemuliaan].
·         Bulan Ramadhan adalah bulan Pembeda. Yaitu pembeda antara yang hak dan yang batil. Dalam al-Qur`an diistilahkan:
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ[Al-Anfal: 41] bahwa turunnya al-Qur`an ialah pada yaumu al-Furqan[hari pembeda] yang bertepatan dengan peristiwa besar pertempuran antara yang hak dan yang batil di Badar. Sedangkan pertempuran itu bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan.
·         Dalam bulan Ramadhan ada malam yang disebut Lailatu al-Qadar[Malam kemuliaan] yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Sebagaimana firman-Nya:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ[malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan].
·         Pada bulan Ramadhan [di malam kemuliaan], Para malaikat dan malaikat Jibril turun ke bumi dengan izin Rab-nya untuk mengatur segala urusan. Sebagaimana firman-Nya: تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ.
Malam itu (penuh) Kesejahteraan/keselamatan sampai terbit fajar. Sebagaimana firman-Nya: سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa satu-satunya bulan yang disebut dalam al-Qur`an hanya bulan Ramadhan karena memiliki karakteristik: Bulan waktu diturunkannya Al-Qur`an untuk pertama kali; Bulan yang mulia karena Al-Qur`an diturunkan pada malam kemuliaan di bulan Ramadhan; Bulan pembeda antara yang hak dengan yang batil karena turunnya Al-Qur`an bertepatan dengan peristiwa perang Bedar yang terjadi di bulan Ramadhan; Bulan yang mengandung malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan; Bulan yang mengandung malam kemuliaan daimana para malaikat dan malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengatur segala urusan; Bulan yang di dalamnya terdapat malam yang penuh kesejahteraan/keselamatan hingga terbit fajar. Dari kesekian keistimewaan yang dimiliki bulan Ramadhan itu, pantaslah jika Allah menetapkan kewajiban puasa bagi umat Islam pada bulan Ramadhan.

KESIMPULAN DAN PELAJARAN:

1.      Kemuliaan Ramadhan bukan karena Ramadhannya, tetapi karena berkaitan dengan peristiwa besar berupa turunnya Al-Qur`an. Jadi orang tidak akan mendapat kemuliaan Ramadhan jika tidak memiliki hubungan yang baik dengan Al-Qur`an dengan cara membaca, mengamalkan dan mengajarkannya sesuai dengan tujuan diturunkannya Al-Qur`an yaitu sebagai petunjuk untuk manusia.
2.      Ramadhan mulia karena bertepatan dengan peristiwa besar dalam sejarah perjalanan Islam berupa perang Badar yang mana diistilahkan dalam Al-Qur`an sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil. Dengan demikian Ramadhan identik dengan perjuangan; pembeda antara yang hak[Islam] dan yang batil[bukan Islam]. Jadi orang yang berleha-leha saja, bermalas-malasan di bulan Ramadahan tidak akan mendapat kemuliaan di bulan Ramadhan.
3.      Bulan Ramadhan mulia karena di dalamnya ada malam kemuliaan yang lebih dari seribu bulan. Ini menggambarkan betapa Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Bayangkan! Di dalamnya ada satu malam yang bernilai lebih baik dari seribu bulan. Salah satu ciri keberkahan ialah adannya perkembangan, perubahan dari negatif menuju positif. Bila kita keluar dari bulan Ramadhan kita tidak ada perubahan lebih baik maka kita tidak mendapatkan berkah di bulan Ramadhan.
4.      Para malaikat dan Malaikat Jibril berpartisipasi dengan seizin Allah untuk turun ke bumi pada malam kemuliaan di bulan Ramadhan ini. Sangatlah disayangkan dan rugi jika kita menyia-nyiakan malam di bulan Ramadhan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, padahal makhluk Allah yang mulia yaitu malaikat turun berpartisipasi pada malam kemuliaan itu. Karena itu kita harus mengisinya dengan memperbanyak ibadah.

5.      Malam kemuliaan di bulan Ramadhan mengandung kesejahteraan/keselamatan hingga terbit fajar. Sebagai seorang muslim, kita harus senantiasa menebarkan keselamatan dan kesejahteraan dalam kehidupan di dunia ini. Orang muslim yang selalu menebarkan kesejahteraan dan keselamatan pada waktu di dunia maka sewaktu di akhirat nanti ia akan mendapat kesejahteraan dan keselamatan pula dari Allah. Wallahu a`lam.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan