Sore
hari, Dino Prasityo(bukan
nama sebenarnya, tapi benar kejadiannya) mengikuti sebuah kajian keilmuan
penulis. Mengingat latar belakang dirinya yang tidak mengerti bahasa Arab, saat
temannya menyapa, pikiranya dipenuhi tanda Tanya. Yang ditanyakan teman barunya ialah: “Antum siapa? Antum dari
mana? Antum suka nulis apa? Gimana
menurut pandangan antum....,”
dan seterusnya, yang intinya ada kata, ‘antum’.
Dino
pun penasaran. Hatinya bergumam: “Sejak kapan namaku diganti menjadi: ANTUM? Namaku bukan ANTUM!”. Berkali-kali ia datang pada acara kajian,
rupanya ia mendapat panggilan yang sama. Rasa penasarannya membuat tak tahan.
Akhirnya ia pun bertanya pada mbah Google. “Googling dulu ah......”
ujarnya bersemangat. Namun malang nasibnya. Apa yang dicari tak kunjung
ditemukan.
Pada saat kebingungan
memenuhi pikirannya. Ketika keluar rumah, ia ketemu tetangganya yang lumayan
mengerti bahasa Arab. Dengan senyum manis temannya menjawab: “Goblok kamu Dino.
‘Antum’, dalam bahasa Arab artinya: KAMU. “Gubrak,...!!!” Dino memukul
lirih kepalanya sendiri. Ia melanjutkan, “Ealah Cak....Cak. Tak kira
namaku dirubah”. Mengingat itu, ia nyengir sendiri. Ia beruntung bisa
bertemu teman baru yang mengerti agama, meski dengan kekonyolan.
Sejak saat itu, Si Dino
dipanggil teman-temannya dengan sebutan: ANTUM. Sebuah panggilan yang merubah
kehidupannya. Dari kegelapan menuju cahaya. Ya. Sebelum mengenal forum kajian
ini ia berada pada kehidupan nakal remaja. Kehendak Allah mengentarkannya pada
komunitas kajian penulis. Ia bersyukur sekaligus terharu. Jalan yang
dipandangnya kelem, sekarang sudah mulai terang. “Alhamdulillah,...” desis
lirihnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !