Kalau lo Muslim, ade baiknye lebih gaul deh ama yang namanye 'Kitab Gundul'. Emangnya makhluk apaan tuh? 'Kitab Gundul' atau yang biasa dikenal dengan 'Kitab Kuning', ialah kitab yang kaga ade harakatnye. Mungkin lo and gue masih bisa ngebaca al-Qur`an yang gondrong(ade harakatnye), coba kalo yang kaga ade haraketnya, dijamin puyeng deh. Karena itu, sobat lo pade mesti lebih gaul deh ama yang namanya 'Kitab Gundul'. Supaye ape? Ya, di samping lo bisa baca sumber rujukan agame, lo juga bisa ngajarin temen-temen lo. Itung-itung bisa jadi sedekah jariah. Ya nggak? Daripade umur lo habis ga jelas dengan narkoba dan lain sebagainye, lebih baik lo lebih gaul dengan 'Kitab Gundul'. Ini, gue bagikan beberapa tips supaya lo pade bisa baca 'Kitab Gundul'. Semoga lo pade bisa ya mas and mbakbro.
1.
Kenali
Kata, Frasa dan Kalimat.
Ø Kata:
v Dalam bahasa Arab kata terbagi tiga: fi`il, isim dan harf.
v Ciri-ciri fi`il dalam kalimat ditandai oleh:
a.
Bertemu : ta` faa`il, ta` ta`nits, ya`
mukhathabah, nun taukid, nun niswah.
b.
Didahului
:
huruf nashab, huruf jazm, qad, saufa,dan sa.
c.
Secara
semantik menunjukkan arti aktifitas(Kata Kerja).
v Ciri-ciri isim dalam kalimat:
a.
Adanya
tanwin.
b.
Didahului
huruf nidaa`, huruf jarr.
c.
Hadirnya
lam ta`rif.
d.
Dapat
berfungsi sebagai subjek.
Ø Frasa: Hubungan dua kata atau lebih yang
tidak memiliki hubungan subjek dan predikat.
v Macam-macam frasa dalam bahasa Arab:
a.
Frasa
Idhafi.
b.
Frasa
Na`ti.
c.
Frasa
Maushuli.
d.
Frasa
Badali.
e.
Frasa
Taukidi.
f.
Frasa
Dzarfi.
g.
Frasa
Jarr dan Majrur.
h.
Frasa
Tamyizi.
v Dalam analisa kalimat, frasa dihitung sebagai satu kesatuan
sehingga menempati satu fungsi/peran.
v Perubahan tanda baca dalam frasa yang mengikuti fungsi dalam
kalimat terjadi pada kata pertama. Adapun kata sesudahnya ada yang mengikuti
perubahan kata pertama(spt: bayani, taukidi dan na`ti) ada yang
memiliki tanda baca baku(spt: idhafi, zharfi dan jarr, majrur)
ada yg kembali pada pola dasarnya(spt: maushuli).
Ø Kalimat: Disebut Jumlah.
v Dibagi dua: Jumlah Fi`liyah dan Jumlah Ismiyah.
v Jumlah Fi`liyah: Kalimat yang
komponen utamanya dimulai dengan fi`il ata dengan harf yang kata
sesudahnya berupa fi`il.
v Jumlah Ismiyah: Kalimat yang
komponen utamanya dimulai dengan isim atau dengan harf yang kata
sesudahnya berupa isim.
v Jumlah Fi`liyah punya satu
pola: Predikat(P)+Subjek(S).
v Jumlah Ismiyah punya dua
pola: Subjek(S)+Predikat(P), dan Predikat(P)+Subjek(S).
2.
Kenali
Kata Mabni dan Mu`rab.
v Kata Mu`rab: Kata yang
selalu berubah tanda baca huruf terakhirnya mengikuti perubahan fungsi dan
perannya dalam kalimat.
a.
Yang
termasuk Kata Mu`rab:
1.
Semua
isim kecuali beberapa yang mabni.
2.
Semua
fi`il Mudhari` kecuali yang bertemu dengan nun taukid dan nun
niswah.
b.
Tanda
baca isim: harakat(Fathah, dhammah, kasrah) kecuali isim
mutsanna yang berupa huruf (alif
dan ya`) Jama` Mudzakar Salim berupa huruf(wau dan
ya`) dan Asmaa`ul Khamsah berupa huruf(alif, wau, dan
ya`).
c.
Tanda
baca fi`il Mudhari`: harakat(dhammah dan fathah)
dan sukun kecuali al-Af`aalu al-Khamsah yang berupa huruf(nun[dimunculkan/dibuang])
dan yang berakhiran dengan huruf Illah dengan(Memunculkan/membuang huruf
illah).
v Kata Mabni: Kata yang
tidak berubah tanda baca huruf
terakhirnya meskipun terjadi perubahan fungsi dan perannya.
a.
Yang
termasuk Kata Mabni: Semua harf, Fi`il Madhi, Fi`il Amr, Fi`il
Mudhari` yang bertemu dengan Nun Taukid dan Nun Niswah,
Isim-isim(Dhamir, Isyarah, Maushul, dan beberapa dzaraf.
b.
Tanda
baca harf: harakat(fathah, dhammah, kasrah), dan sukun
yang bersifat tetap.
c.
Tanda
baca fi`il Madhi: Harakat(fathah, dhammah) dan sukun yang
bersifat tetap.
d.
Tanda
baca fi`il amr: sukun dan harakat(fathah, dhammah,
kasrah)yang bersifat tetap kecuali yang bergandengan dengan huruf illah
maka dengan membuang huruf illah.
e.
Tanda
baca fi`il mudhari`: harakat fathah dan sukun yang
bersifat tetap.
f.
Tanda
baca isim yang mabni: harakat(fathah, dhammah, kasrah)
dan sukun yang bersifat tetap.
v Cara membedakan kata mabni dan kata mu`rab: Melihat
kemungkinan terjadinya perubahan tanda baca ketika kata itu berada dalam kalimat
yang berbeda-beda atau ketika dipengaruhi kata lain.
3.
Kuasai
Strategi Membaca Kata.
v Membaca Fi`il Maadhi.
v Membaca Fi`il Mudhari`.
v Membaca Fi`il Amr.
v Membaca Isim. Musytaq(terbentuk dari fi`ilnya)
dibaca secara qiyasi. Jaamid(tidak terbentuk dari fi`ilnya)
dibaca secara sima`i.
v Membaca Harf. Semua dibaca secara sima`i.
4.
Kenali
Fungsi Kata.
v Kata memiliki fungsi: Subjek, Predikat, Pelengkap dan Penghubung.
v Subjek: Ketika menjadi unsur yang
diterangkan.
Ketentuan pokok: Harus isim,
bertanda baca dhammah atau yang mewakilinya(Waw atau alif).
v Predikat: Ketika menjadi
unsur yang menerangkan.
Ketentuan pokok: Dapat berupa isim
atau fi`il, yang dapat ditakwil menjadi isim[mashdar
muawwal], frasa, kalimat. Apabila berupa fi`il maka mengikuti
ketentuan cara membaca fi`il. Apabila berupa isim maka senantiasa
bertanda baca dhammah atau yang mewakilinya kecuali dalam jumlah
ismiyah yang didahului kana wa akhawatuha. Apabila berupa kalimat
maka harus mengandung kata ganti yang kembali ke subjek. Apabila berupa frasa
maka cara membacanya mengikuti cara membaca frasa.
v Pelengkap: Ketika menjadi
unsur yang memberi kesempurnaan makna kalimat.
Ketentuan pokok: Selalu berupa isim
dan bertanda baca fathah atau yang mewakilinya kecuali didahului huruf jarr atau menjadi mudhaf ilaih atau jama` muannats salim.
v Penghubung: Ketika menjadi
unsur yang menghubungkan satu kata dengan kata lain dalam kalimat.
Ketentuan pokok: Berupa huruf.
Dibaca sesuai dengan aslinya dan bersifat sima`i.
5.
Kuasai
Strategi Membaca Kalimat.
v Identifikasi kalimat: Berupa jumlah fi`liyah atau ismiyah.
v Temukan kata yang berfungsi sebagai subjek.
v Temukan kata yang berfungsi sebagai predikat.
v Ketika subjek dan predikat ditemukan maka semua isim
lain adalah pelengkap.
v Jika kalimat terdiri dari kumpulan beberapa kalimat maka cara
membacanya harus dilihat kalimat perkalimat.
v Diantara subjek dalam jumlah fi`liyah ada yang hanya
disimbolkan oleh satu huruf saja yang bersambung dengan fi`il seperti: wawu,
alif, ya` ta` dan nun.
[Disarikan dari tulisan: Drs. H. Khozin M.Si].
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !