Home » » Islam dan Iman Sistem Nilai

Islam dan Iman Sistem Nilai

Written By Amoe Hirata on Rabu, 22 Oktober 2014 | 03.44

Judul Buku      : al-Islām wa al-Īman Mandhūmatu al-Qiyam
Penulis             : Muhammad Syahrur
Penerbit           : al-Ahāli litthibā`a wa al-Nasyr wa al-Tauzī`, Damaskus
Cetakan           : Pertama, 1996
Kategori          : Studi Islam Kontemporer
Halaman          : 401
Harga              : -

Buku ini ditulis oleh Muhammad Syahrur, seorang pemikir Muslim yang kontroversial dengan ide-ide anehnya. Dalam bukiu ini ia menyatakan ada satu agama di sisi Allah, yaitu Islam. Dimulai dari Nuh A.s. kemudian tumbuh berkembang terakumulasi berdasarkan peringatan, kenabian, dan risalah, sampai ditutup secara sempurna dengan Rasul yang paling Agung Muhammad SAW. Islam adalah agama fitrah, yang mana Allah telah menciptakan manusia berdasarkan fitrah itu. Ia adalah sistem ideal, tali yang kuat(urwah al-wutsqa), dan jalan yang lurus(shirātha al-mustaqīm).

Islam adalah fitrah..sedangkan iman adalah taklīf(pembebanan). Islam mendahului Iman, karena tidak (ada) iman tanpa islam yang mendahuluinya dan datang sebelumnya. Orang-orang Muslim adalah sebagian besar penduduk bumi, adapun orang-orang Mu`min adalah pengikut Muhammad SAW.  Ibrahim A.s adalah bapak orang-orang Muslim, sedangkan Muhammad SAW. adalah bapak orang-orang mu`min.

Dari beberapa dasar inilah penulis bertolak dalam pembahasan buku ini untuk memahami perbedaan antara ajaran-ajaran Islam dan taklif-taklif iman, dengan membedakan antara kitab, faridhah, mauidhah(nasihat), dan konsekuensi pemahaman baru yang diakibatkan karenanya terkait hukum warits dan bagian-bagiannya.


Dari kaidah-kaidah ini, dengan membedakan antara `ibād dan `ābīd penulis mengambil kesimpulan bahwa  al-tanzīl al-hakīm(Kitab) tidak mengenal yang namanya perbudakan secara mutlak dan tidak memperbolehkannya.  Meskipun telah menyebutkannya tercela sebagai kondisi yang sedang terjadi. Milku al-yamin bukan bermakna budak. Hubungan antara Allah dan manusia ialah hubungan ritual ibadah yang bebas, bukan ritual ibadah yang otoriter. Kemudian penulis menyimpulkan bahwa ibadah nampak pada segenap bidang kehidupan.

Bertolak dari sini penulis menyimpulkan definisi kafir, syirk, ijram(kriminalitas) dan ilhad(atheis). Penulis mengakhiri bukunya dengan sebuah pendapat tentang Islam dan politik. Ia menjelaskan bahwa Islam dari segi tauhid dan contoh ideal manusia, tidak menerima politik. Usaha sebagian orang yang mempolitisasikan Islam atau usaha sebagian lain yang mengislamisasi politik, pasti akan melenyapkan politik dan Islam sekaligus.


Buku ini dimaksudkan untuk pembaharuan, namun yang dilakukan penulis ternyata banyak menyalahi kaidah bahasa dan dipengaruhi oleh ajaran-ajaran filsafat. Buku ini cocok dibaca oleh para da`i, tentu saja untuk disanggah setiap yang tidak sesuai dengan ajaran-ajaran sudah mapan. Dengan begitu, bisa memberi pencerahan pada umat agar tidak termakan oleh ide nyeleneh Muhammad Syahrur.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan