Judul Buku : al-Islām wa al-Īman
Mandhūmatu al-Qiyam
Penulis : Muhammad Syahrur
Penerbit : al-Ahāli litthibā`a wa al-Nasyr wa al-Tauzī`, Damaskus
Cetakan : Pertama, 1996
Kategori : Studi Islam Kontemporer
Halaman : 401
Harga : -
Buku ini ditulis oleh Muhammad
Syahrur, seorang pemikir Muslim yang kontroversial dengan ide-ide anehnya.
Dalam bukiu ini ia menyatakan ada satu agama di sisi Allah, yaitu Islam.
Dimulai dari Nuh A.s. kemudian tumbuh berkembang terakumulasi berdasarkan
peringatan, kenabian, dan risalah, sampai ditutup secara sempurna dengan Rasul
yang paling Agung Muhammad SAW. Islam adalah agama fitrah, yang mana Allah
telah menciptakan manusia berdasarkan fitrah itu. Ia adalah sistem ideal, tali
yang kuat(urwah al-wutsqa), dan jalan yang lurus(shirātha al-mustaqīm).
Islam adalah fitrah..sedangkan
iman adalah taklīf(pembebanan).
Islam mendahului Iman, karena tidak (ada) iman tanpa islam yang mendahuluinya
dan datang sebelumnya. Orang-orang Muslim adalah sebagian besar penduduk bumi,
adapun orang-orang Mu`min adalah pengikut Muhammad SAW. Ibrahim A.s adalah bapak orang-orang Muslim,
sedangkan Muhammad SAW. adalah bapak orang-orang mu`min.
Dari beberapa dasar inilah
penulis bertolak dalam pembahasan buku ini untuk memahami perbedaan antara
ajaran-ajaran Islam dan taklif-taklif iman, dengan membedakan antara kitab,
faridhah, mauidhah(nasihat), dan konsekuensi pemahaman baru yang
diakibatkan karenanya terkait hukum warits dan bagian-bagiannya.
Dari kaidah-kaidah ini, dengan
membedakan antara `ibād dan `ābīd penulis mengambil
kesimpulan bahwa al-tanzīl al-hakīm(Kitab)
tidak mengenal yang namanya perbudakan secara mutlak dan tidak
memperbolehkannya. Meskipun telah
menyebutkannya tercela sebagai kondisi yang sedang terjadi. Milku al-yamin
bukan bermakna budak. Hubungan antara Allah dan manusia ialah hubungan ritual
ibadah yang bebas, bukan ritual ibadah yang otoriter. Kemudian penulis
menyimpulkan bahwa ibadah nampak pada segenap bidang kehidupan.
Bertolak
dari sini penulis menyimpulkan definisi kafir, syirk, ijram(kriminalitas) dan
ilhad(atheis). Penulis mengakhiri bukunya dengan sebuah pendapat tentang Islam
dan politik. Ia menjelaskan bahwa Islam dari segi tauhid dan contoh ideal
manusia, tidak menerima politik. Usaha sebagian orang yang mempolitisasikan
Islam atau usaha sebagian lain yang mengislamisasi politik, pasti akan
melenyapkan politik dan Islam sekaligus.
Buku
ini dimaksudkan untuk pembaharuan, namun yang dilakukan penulis ternyata banyak
menyalahi kaidah bahasa dan dipengaruhi oleh ajaran-ajaran filsafat. Buku ini
cocok dibaca oleh para da`i, tentu saja untuk disanggah setiap yang tidak
sesuai dengan ajaran-ajaran sudah mapan. Dengan begitu, bisa memberi pencerahan
pada umat agar tidak termakan oleh ide nyeleneh Muhammad Syahrur.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !