Judul Asli : Religion in theMaking:
Lowell Lectures, 1926
Penulis :
Alfred North Whitehead
Penerbit : Mizan Media Utama(MMU)
Cetakan : Pertama, 2009
Tebal : 204
Harga :
-
Peresensi : Mahmud Budi Setiawan
Benarkah agama
juga mengalami evolusi(dari yang paling sederhana hingga berkembang menjadi
sempurna)? Adakah titik temu di antara agama-agama yang ada? Siapakah yang paling berhak mengklaim
agamanya yang paling sempurna, dan bagaimana menyikapinya? Apakah sama
agama-agama yang beresal dari kesukuan dengan agama yang universal?
Pertanyaan-pertanyaan itu akan terlintas bagi para pembaca buku ini. Dari
judulnya “Mencari Tuhan Sepanjang Zaman Dari Agama-Kesukuan Hingga
Agama-Universal” pembaca akan menangkap maksud dari penulisan buku ini.
Seolah-olah penulis sedang melakukan pengembaraan spiritual, untuk menguak
nilai positif dari agama-agama yang ada.
Buku ini
adalah renungan tentang perkembangan agama dan penghayatan ketuhanan
berdasarkan Kosmologi proses. Berbeda dengan konsep evolusi Darwin, kosmologi
proses menganggap alam semesta berevolusi menurut “pola” atau “hukum” kebaikan
menuju suatu finalitas (tujuan). Pola atau hukum itu menjadi “format” dalam
evolusi semesta, namun manusia yang merdeka harus jatuh bangun menafsirkannya.
Sedangkan, tujuan itu ialah Tuhan sebagai “muara” dari kehidupan setiap
makhluk, sehingga kehidupan duniawi ini tak sekadar gelembung sabun dari
kesia-siaannya yang tandas. Buku ini ditulis oleh Alffred North Whitehead
(1861-1947) seorang filosof dan matematikawan Amerika. Di antara karyanya
adalah: A Treatise on Universal Algebra(1898), On Mathematical
Concepts of the Material World(1906), An Enquiry Concerning the
Principles of Natural Knowledge(1919), The Concept of Nature(1920).
Buku ini
terdiri dari empat bab dan dua puluh tujuh sub-bab. Di antara pembahasan
pokoknya: Agama dalam Sejarah, Agama dan Dogma, Badan dan Ruh, Kebenaran dan
Kritik. Meskipun bertolak dari penghayatannya sebagai seorang Kristiani,
yang dibicarakan Whitehead sebagai filosof sebenarnya adalah semua agama di
dunia. Dalam penafsirannya, agama-agama dunia berkembang dari “masa
kanak-kanak”” berupa “agama suku”, ke arah kesadaran bahwa agama bersangkutan
adalah “rahmat bagi seluruh alam”. Dalam perkembangannya itu, agama semakin
melengkapi diri selain dengan unsur-unsur ritual yang menggugah emosi, juga
dengan pernyataan-pernyataan iman, dan akhirnya dengan penalaran-penalaran
teologi atau ilmu kalam. Filsafat Agama dari Whitehead ini mengantar pembaca
pada Filsafat Ketuhanan yang oleh Charles Hartshorn diberi nama
“pan-en-theisme”.
Dalam
buku ini kesan yang nampak dari seorang Whitehead ialah bahwa ia mau mereguk
inspirasi spiritual dari agama-agama. Namun yang menjadi masalah ialah,
merupakan tindakan yang tidak ilmiah dan obyektif jika pada akhirnya setiap
agama didekati dengan pendekatan yang sama. Contoh saja, misalkan Islam, jika
didekati dengan world vew yang bukan Islam, maka akan merusak agama
Islam. Apa lagi penulis pembawaannya beragama Kristen, maka sangat rentan untuk
memahami agama dengan frame work Kristen. Buku ini cocok dibaca bagi
siapa saja yagn ingin mengetahui filsafat ketuhanan dan perkembangan agama-agama.
Tentu saja dengan telaah kritis dan teliti.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !