Home » » Suluk Tasyriq

Suluk Tasyriq

Written By Amoe Hirata on Senin, 06 Oktober 2014 | 16.55


Berawal dari cahaya mentari
Yang terbit dari timur
Muncul nama tasyriq
Berarti penjemuran
Penggaringan

Apa yang dijemur?
Apa yang digaringkan?
Yaitu daging
Yang dikurbankan
Pada 10 Dzulhijjah
Serta hari tasyriq
11, 12 dan 13
(Di bulan yang sama)

Orang bilang
Tasyriq adalah hari
Pendendengan
Membuat daging segar
Menjadi dendeng
Melalui sistem pencahayan
Matahari
Daging tak bisa disebut dendeng
Sebelum dibantu
Oleh cahaya matahari

Kalau manusia ibarat daging
Ia belum bisa menjadi manusia kamil(sempurna)
Meski berasal dari kualitas daging terbaik
Ia bisa menjadi kamil dan mutakamil(paripurna)
Jika ada upaya mencahayai
Diri dengan
Mentari petunjuk
Yang terpancar dari Al-Qur`an dan As-Sunnah

Bila tak ada pencahayaan
Manusia tak ubahnya
Seonggok daging yang bergerak
Kecil manfaat
Besar mudharat
Itulah ‘Suluk Tasyriq’
Proses mencahayai diri
Dengan cahaya petunjuk ilahi

Dari daging mentah
Atau manusia yang sama sekali
Terlepas dari petunjuk ilahi
Menjadi manusia yang “MATANG”
Sehingga mempunyai “MANFAAT SOSIAL” tinggi
Sebaik-baik kamu ialah:
Yang paling bermanfaat bagi yang lainnya

Jalan tasyriq
Memungkinkan manusia
Menuju kematangannya
Matang akalnya
Matang hatinya
Matang pribadinya
Matang sosialnya
Sebagai manusia
Seutuhnya

Bermanfaat bagi diri sendiri
dan lainnya
Yang tentunya
dibimbing
Dengan gelimang
Cahaya rabbani

(Refleksi Tasyariq Setahun Lalu)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan