Judul : Toleransi Beragama Mahasiswa
Penulis : H. Bahari, MA
Penerbit : Maloho Jaya Abadi Press, Jakarta
Cetakan : Pertama, 2010
Tebal : 172 halaman
Kategori : Pluralisme Agama
Harga : -
Peresume : Mahmud Budi Setiawan
-
Setiap upaya meningkatkan
toleransi di kalangan mahasiswa masih perlu dilakukan. Sebab, kendati survei
SETARA Institute menunjukkan hasil menggembirakan terhadap kondisi toleransi
kaum muda berbeda agama namun pada sisi lain masih ditemukan konflik sosial
yang melibatkan mahasiswa(hal: 12).
-
Secara konseptual dan
metodologis:
1.
Toleransi tidak merujuk
kepada perbedaan, tetapi penerimaan terhadap perbedaan. Sebab itu, berapa pun
besar dan jauhnya perbedaan tidak menggambarkan kondisi toleransi beragama.
2.
Toleransi beragama
sebenarnya merujuk kepada suatu situasi relasional yang relatif damai di antara
berbagai umat beragama yang berlainan.
(hal: 60).
-
Sikap toleransi sangat
diperlukan oleh masyarakat guna menciptakan harmonisasi antarumat beragama.
Sebaliknya sikap intoleran bisa mengancam terciptanya harmonisasi antar umat
beragama.
-
Salah satu sebab
intolerensi adalah paham keagamaan yang cendrung tertutup (eksklusif) sebagai
akibat pengajaran doktrin keagamaan yang menekankan tentang kebenaran tunggal(hal:
78).
-
Sikap keberagamaan yang
terbuka (inklusif) cenderung membuat orang toleran dan sikap keberagamaan yang
tertutup ( eksklusif) cendrung membuat orang intoleran(hal: 79).
-
Kepribadian berpengaruh
langsung terhadap:
a.
Keterlibatan organisasi
b.
Hasil belajar
c.
Lingkungan pendidikan
d.
Toleransi beragama
-
Keterlibatan organisasi
berpengaruh langsung terhap:
a.
Lingkungan pendidikan
b.
Hasil belajar
c.
Toleransi beragama
-
Terdapat pengaruh langsung
kepribadian terhadap keterlibatan organisasi sebesar 3,8 % dengan nilai
koefisien jalur adalah 0,195.
-
Variabel kepribadian
mahasiswa tidak memiliki pengaruh langsung terhadap hasil belajar pendidikan
agama, tetapi kepribadian mahasiswa akan lebih efektif peranannya terhadap
hasil pendidikan agama jika mahasiswa terlibat dalam organisasi.
-
Variabel kepribadian
mahasiswa tidak memiliki pengaruh langsung terhadap lingkungan pendidikan,
tetapi kepribadian mahasiswa akan lebih efektif peranannya terhadap lingkungan
pendidikan jika didukung oleh keterlibatan mahasiswa dalam organisasi.
-
Secara umum variabel
kepribadian, keterlibatab organisasi, hasil belajar dan lingkungan pendidikan
mempunyai pengaruh langsung terhadap toleransi beragama.
(hal:
141).
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !