Home » » Toleransi Beragama Mahasiswa

Toleransi Beragama Mahasiswa

Written By Amoe Hirata on Rabu, 22 Oktober 2014 | 06.10

Judul              : Toleransi Beragama Mahasiswa
Penulis            : H. Bahari, MA
Penerbit          : Maloho Jaya Abadi Press, Jakarta
Cetakan          : Pertama, 2010
Tebal              : 172 halaman
Kategori         : Pluralisme Agama
Harga             : -
Peresume        : Mahmud Budi Setiawan

-          Setiap upaya meningkatkan toleransi di kalangan mahasiswa masih perlu dilakukan. Sebab, kendati survei SETARA Institute menunjukkan hasil menggembirakan terhadap kondisi toleransi kaum muda berbeda agama namun pada sisi lain masih ditemukan konflik sosial yang melibatkan mahasiswa(hal: 12).
-          Secara konseptual dan metodologis:
1.      Toleransi tidak merujuk kepada perbedaan, tetapi penerimaan terhadap perbedaan. Sebab itu, berapa pun besar dan jauhnya perbedaan tidak menggambarkan kondisi toleransi beragama.
2.      Toleransi beragama sebenarnya merujuk kepada suatu situasi relasional yang relatif damai di antara berbagai umat beragama yang berlainan.
(hal: 60).
-          Sikap toleransi sangat diperlukan oleh masyarakat guna menciptakan harmonisasi antarumat beragama. Sebaliknya sikap intoleran bisa mengancam terciptanya harmonisasi antar umat beragama.
-          Salah satu sebab intolerensi adalah paham keagamaan yang cendrung tertutup (eksklusif) sebagai akibat pengajaran doktrin keagamaan yang menekankan tentang kebenaran tunggal(hal: 78).
-          Sikap keberagamaan yang terbuka (inklusif) cenderung membuat orang toleran dan sikap keberagamaan yang tertutup ( eksklusif) cendrung membuat orang intoleran(hal: 79).
-          Kepribadian berpengaruh langsung terhadap:
a.       Keterlibatan organisasi
b.      Hasil belajar
c.       Lingkungan pendidikan
d.      Toleransi beragama
-          Keterlibatan organisasi berpengaruh langsung terhap:
a.       Lingkungan pendidikan
b.      Hasil belajar
c.       Toleransi beragama
-          Terdapat pengaruh langsung kepribadian terhadap keterlibatan organisasi sebesar 3,8 % dengan nilai koefisien jalur adalah 0,195.
-          Variabel kepribadian mahasiswa tidak memiliki pengaruh langsung terhadap hasil belajar pendidikan agama, tetapi kepribadian mahasiswa akan lebih efektif peranannya terhadap hasil pendidikan agama jika mahasiswa terlibat dalam organisasi.
-          Variabel kepribadian mahasiswa tidak memiliki pengaruh langsung terhadap lingkungan pendidikan, tetapi kepribadian mahasiswa akan lebih efektif peranannya terhadap lingkungan pendidikan jika didukung oleh keterlibatan mahasiswa dalam organisasi.
-          Secara umum variabel kepribadian, keterlibatab organisasi, hasil belajar dan lingkungan pendidikan mempunyai pengaruh langsung terhadap toleransi beragama.

(hal: 141).
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan